Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

Siswa Zaman Dulu Berbeda Dengan Siswa Zaman Sekarang, Mengapa?

Sumber Gambar : pixabay.com

Mungkin anda pernah mendengar lagu rohani yang berjudul “Lain dulu lain sekarang”.  Ini tidak membahas soal iman yah, tulisan ini mengambarkan sikap siswa dulu dan  sekarang. Keadaan dimana siswa lebih menghormati Guru pada zamannya.

Sering terdengar pernyataan Guru dan para Orangtua siswa (i) berkata ‘zaman kami dulu siswa (i) sopan sopan, diperintah Guru langsung dikerjakan dan malu jika tidak kerja tugas rumah,  jika diajak bicara diam di tempat’ , sekarang berbeda total.

Beda masa, beda cerita. Kebiasaan Zaman dulu tidak sepenuhnya bisa diterapkan kepada anak-anak zaman sekarang, mengapa? manusia disetiap zaman berbeda karena  terbawah oleh peradaban atau mengikuti perkembangan yang begitu pesat, itulah mengapa kurikulum atau pendidikan juga selalu berubah karena harus menyesuaikan generasi yang selalu berubah.

Agar tidak stagnan tentang perubahan generasi yang kadang membuat Guru dan Orangtua siswa geleng-geleng kepala, sebaiknya simak penjelasan sederhana tentang ciri khas dan keunikan setiap generasi.

  1. Generasi Tradisionalis/Silent Generation (1922-1945). Generasi ini adalah generasi The Great Depression. Menurut Femina 10 Mei 2016,  sekarang mereka disebut Veteran. Mereka adalah saksi kejadian besar seperti awal-awal perang dunia II. Di dunia kerja mereka disiplin, berjiwa nasionalis dan  memiliki rasa tanggung jawab untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menjadi pemimpin dan menangani tugas penting.
  2. Baby Boomer (1946-1964). Menurut  Jim Chappelow  generasi ini adalah bagian penting dari populasi dunia. Lahir dan tumbuh di zaman yang belum modern, generasi yang  Gaptek (gagal teknologi) dan susah untuk mendapatkan pekerjaan karena minimnya lapangan pekerjaan yang membuat mereka saat itu kompetitif, dikutip dari thebalancecareers.com. Dalam keadaan susah prioritas mereka adalah karir untuk pencapaian dan berdedikasi. Dari penjelasan ini jelas jika jiwa generasi Baby Boomers adalah pekerja keras.
  3. Generasi  X (1965-1980). Masa peralihan atau biasa disebut generasi kunci pas,  generasi ini lahir pada awal-awal perkembangan teknologi dengan adanya  Komputer, Televisi, Video Game dan Internet . Generasi ini cenderung mimilih berdagang atau berusaha untuk melanjutkan hidup. Generasi yang mampu menerima perubahan dan bertanggung jawab. Dari penjelasan ini jelas generasi ini adalah generasi mandiri.
  4. Generasi Y (1981-1995). Generasi ini lebih dikenal dengan generasi milenial. Generasi yang hidup dengan teknologi. Generasi yang cenderung mengabaikan informasi yang belum jelas, karena mereka dapat menganalisa dengan cepat berkat teknologi. Dikutip dari livescience.com mendeskripsikan sebagai generasi yang malas, cuek, narsis dan tidak betah pada satu pekerjan, hal ini terjadi karena teknologi. Dari penjelasan ini jelas jika generasi ini generasi yang no gadget no live.
  5. Generasi Z (1996-2010). Peralihan generasi Y. Pada usia ini mereka membuat keputusan hidup yang bermakna. Generasi ini lebih banyak berhubungan sosial lewat dunia maya. Sejak kecil, generasi ini sudah banyak dikenalkan oleh teknologi dan sangat akrab dengan smartphone sehingga dikategorikan sebagai generasi yang kreatif.
  6. Generasi Alpha. ( 2010-Sekarang)Generasi yang sekarang sedang belajar di Sekolah Dasar. Generasi yang sangat terbiasa dengan teknologi bahkan sejak dalam kandungan. Menurut David Berkowitz , 28 Januari 2016 bahwa ada tiga belas hal yang bisa dilihat dari generasi ini antara lain adalah mereka tidak suka berbagi, Mereka lengket dengan smartphone kecuali sedang diam, mereka tidak suka hal-hal yang bersifat pribadi, mereka tidak suka aturan dan mereka tidak suka batasan.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap generasi memiliki ciri khas tersendiri. Sangat tidak adil jika menghakimi anak-anak dibawah zaman Guru dan Orangtua dengan pernyataan ‘anak sekarang tidak sopan sopan atau tidak patuh’, atau Guru atau Orangtua otoriter kepada anak karena pengalaman hidup.

Sebagai Guru dan Orangtua siswa  yang mungkin sebagai generasi X dan generasi Y (Millenial),  sebaiknya mendidik anak sesuai zamanya  sangatlah penting. Beberapa peran Guru dan Orangtua adalah mengarahkan dan mempengaruhi  tumbuh kembang anak agar tidak salah arah.

Delyana Tonapa

I am Delyana