Dunia sedang dikagetkan dengan munculnya Virus Covid-19 yang membuat segala sesuatu berubah total, baik bagi para pekerja/guru, para orang tua dan para siswa (i).
Hadirnya sebuah wabah yang telah merubah banyak hal, seperti kebiasaan rutin manusia yang mempengaruhi tatanan kehidupan.
Virus ini tidak mengenal siapapun, sehingga merubah paradigma manusia untuk berfikir maju agar tetap hidup sambil menjaga diri agar tidak tertular dari virus tersebut.
Bagi para siswa yang sudah belajar dari rumah selama dua bulan lebih, tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain, menonton TV, mendengarkan musik atau mengutak atik telphone seluler dengan membuka berbagai akun di media sosial, sehingga belajar dari rumah hanya sekitar 20% saja dari semua kegiatan yang mereka lakukan.
Hal ini tidaklah sehat karena dapat membuat siswa mereset ulang kebiasaan belajar sebelum Pandemik yang tidak menutup kemungkinan hal ini bisa membuat mereka tidak kompetitif.
Jika kebiasaan ini tidak cepat ditanggulangi, maka siswa (i) akan kehilangan jati diri sebagai pembelajar sejati, sehingga lost learning bisa saja terjadi.
Agar hal ini tidak terjadi, diharapkan agar siswa (i) tetap memiliki semangat belajar, dan berikut ada enam alasan mengapa siswa harus tetap giat belajar di masa Pandemic.
Peneliti membuktikan jika otak yang jarang digunakan untuk berfikir akan membuat manusia malas untuk bekerja, malas belajar, malas mengerjakan tugas bahkan bagi siswa jika dihadapkan dengan jenis soal HOTS (High Order Thingking Skill) akan membuat mereka merasa pusing karena sudah tidak terbiasa mengerjakan soal yang rumit bahkan soal LOTS (Lower Order Thingking Skill)pun dianggap rumit.
2. Menjadi Pemalas
Setiap kemauan berawal dari kebiasaan. Hal ini sering dikaitkan dengan karakter yang dimiliki oleh setiap manusia. Membiasakan diri untuk melawan sifat malas akan menjadi rajin bahkan sukses, tetapi kebiasaan yang membiasakan diri malas akan menjadi pemalas yang bisa saja mengarahkan siswa menjadi gagal dalam segala hal.
3. Tidak fokus akan masa depan
Bersekolah merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh semua anak didunia ini, baik itu mengikuti sekolah resmi (SD-SMA/SMK hingga Perguruan Tinggi) maupun sekolah tidak resmi (Lembaga Kursus dll). Memang tidak ada jaminan bahwa jika tidak tamat sekolah siswa akan sukses dan sebaliknya, tetapi dengan bersekolah siswa akan dibekali berbagai macam ilmu dari berbagai mata pelajaran dan pelajaran hidup dari setiap guru mata pelajaran.
4. Otak menjadi lemot atau menjadi pikun
Selama masa Pandemic sebaiknya para siswa terus mengasa otak, baik itu bermain catur, teka-teki, mengerjakan soal matematika, membaca bahkan mengerjakan semua tugas dari guru-guru agar otak terbiasa terus bekerja sehingga bisa setajam silet atau tidak mudah menjadi pelupa.
5. Remedial
Siswa yang tidak perduli dengan tanggung jawab belajar dan tidak mengumpulkan tugas selama masa Pandemik akan dihadapkan dengan berbagai kesulitan yang diantaranya adalah remedial (Perbaikan). Bisa dibayangkan jika selama dua bulan lebih belajar dari rumah dan belum mengumpulkan tugas sama sekali, maka siswa tersebut akan sangat kesulitan mendapatkan nilai karena setiap guru mata pelajaran telah memberikan sekurang-kurangnya dua tugas materi berbeda.
6. Tidak naik kelas
Sekolah tidak menentukan masa depan siswa, tetapi dari bersekolah siswa bisa memiliki pemikiran bersaing secara kompetitif. Dengan membiasakan diri berhenti belajar selama Pandemik akan membuat siswa tidak naik kelas dan harus mengulang di tahun berikunya. Hal ini sangatlah sia-sia karena sebenarnya belajar tidak harus di sekolah, tetapi juga di rumah. Ada banyak media belajar untuk bisa tetap berkomunikasi dengan guru mata pelajaran seperti Google classroom, Zoom bahkan untuk mengumpulkan tugas bisa difoto di buku catatan dan dikirim melalui aplikasi Whatsapp, messanger dan lain-lain.
This post was published on %s = human-readable time difference 7:39 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…