“Dasar anak tidak tau adab!”
“Belajar adab kamu, supaya tau menghargai orang!”
Berbicara tentang adab berarti berbicara tentang sikap, prilaku seseorang akan suatu.
Adab merupakan implementasi prilaku sopan, ramah dan lembut budi pekerti atau adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji.
Mari kita mengingat kembali ajaran kakek/nenek kita zaman dulu.
Rata-rata diantara mereka tidak bersekolah seperti kita di zaman sekarang, kalaupun bersekolah, ilmu yang mereka dapatkan tidak seperti saat ini.
Kita ambil positifnya saja, bahwa ilmu yang ada saat itu, cocok digunakan saat itu, dan sebaliknya saat ini.
Yang ingin saya perjelas adalah mereka juga mendapatkan pendidikan, baik formal dan non formal, namun sikap dan perilaku mereka tidak seperti kita saat ini.
Mungkin ada yang akan berkata “zaman dulu, teknologi belum seperti saat ini, jadi kemungkinan orang-orang di zaman itu tidak mudah terkontaminasi dengan perkembangan”.
Tepat sekali, dan karena itu pula sikap sopan, ramah tetap melekat pada diri mereka, walau ilmunya tak seperti mayoritas kita saat ini.
Apakah Adab Penting?
Jika bertanya, apakah adab lebih penting dari pada ilmu, saya katakan kedua-duanya penting, saya tidak akan memilih salah satunya, karena di zaman saat ini, adab tanpa ilmu biasanya tak dihargai.
Mari kita melihat orang di sekitar kita. Tak sedikit orang baik, tak sedikit orang sopan tak begitu dihargai, karena dianggap kurang pandai, kurang berpendidikan.
Sebaliknya, orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang jelas bersikap tak pantas, seperti rakus, penjilat, meremehkan orang dan lain-lain.
Mari kita coba bayangkan jika orang berpendidikan memiliki ilmu, serta memiliki sikap sopan, ramah dan lain-lain.
Orang berilmu sejatinya beradab, karen orang berilmu tau akibat jika tak memiliki adab.
Tak baik juga terlalu baik, karena biasanya dimanfaatkan oleh orang yang merasa kurang beruntung hingga melalukan hal yang tak layak.
Adab dan ilmu penting, namun mengimplementasikannya tak mudah bagi beberapa orang yang sudah mengalami kekecewaan akan ilmu dan adab.
This post was published on %s = human-readable time difference 9:51 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…