Seperti yang telah dibahas tentang prinsip layanan bimbingan konseling pada artikel sebelumnya bahwa layanan BK adalah hak semua siswa tanpa terkecuali, baik siswa mampu, tidak mampu, dari suku apapun dan warna kulit apapun tetap mendapatkan hak yang sama.
Melihat hal ini maka layanan BK harus ada di setiap sekolah, agar setiap siswa mendapatkan pelayanan yang tepat. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap siswa pasti memiliki masalah dalam hidup mereka, oleh karena itu dengan adanya guru BK, maka kesalahan siswa di masa muda atau saat berada di sekolah bisa diminimalisir.
Bagaimana jika sekolah tidak memiliki guru BK atau saat penerimaan pegawai, sekolah tidak mendapatkan guru yang berlatar pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK)?, Tak perlu risau, karena sebenarnya hal ini telah dilakukan di sekolah, yaitu tugas dan peran guru BK dapat diampu oleh wali kelas atau guru yang ditugaskan oleh pimpinan yang dibekali dengan kompetensi yang dibutuhkan melalui pelatiahan atau pemberian sumber-sumber belajar.
Walau demikian, kepala sekolah harus tetap berupaya menyediakan guru BK yang memiliki latar belakang pendidikan BK yang memadai, agar secara administratif sekolah memiliki guru BK dimana guru BK bisa memberikan layanan atau membagiakan panduan sebagai guru BK kepada seluruh civitas sekolah.
Peran Guru BK.
Peran guru BK sangat beragam dan bermakna bagi perkembanagan siswa, mengapa? karena guru BK dapat berperan sebagai :
Dari semua peran guru BK di atas dapat terlaksana dengan Layanan Dasar, Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual, Layanan Responsif dan Layanan Dukungan Sistem.
Layanan dukungan sistem adalah layanan yang memungkinkan terjadinya kolaborasi antara semua pihak di sekolah seperti guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, kepala bengkel (Teknik Keahlian) bagi SMK, orangtua siswa, tenaga ahli yang diperlukan dan lain-lain.
Masih ada 3 layanan yang akan dibahas pada artikel selanjutnya, namunhal utama yang perlu disadari bahwa pelayanan kepada siswa sangat urgen untuk saat ini, mengapa? karena dengan berkembangnya teknologi tingkat kenakalan di sekolah semakin meningkat.
Salah satu penyebabnya karena tingkat perceraian semakin meningkat yang mana anak menjadi imbas dari masalah keluarga. Mayoritas siswa yang bermasalah di sekolah berasal dari keluarga yang broken home. Kiranya peran guru BK bisa semakin berkembang, sehingga bisa menyelamatkan banyak generasi yang memiliki masalah.
Baca Juga :
This post was published on %s = human-readable time difference 6:20 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…