Pertemuan KBMN 28 kali ini membuatku semakin antusias, walaupun masih dalam suasana berjaga-jaga dari gempa susulan, saya tetap on, karena narasumber kali ini berasal dari Tana Toraja. 😀
Pertemuan ke 15 ini bertema Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis, moderator adalah ibu Arofiah Afifi, S.Pd atau biasa dipanggil ibu Ovi dan narasumber adalah bpk Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Pria yang kelahiran Tana Toraja, 6 Juli 1984 ini ternyata alumni KBMN tahun 2020 dan saya juga saat itu mengikuti KBMN di tahun yang sama, hanya saja saya tidak lanjut, karena sibuk dengan kegiatan lain. Wah, seandainya saat itu saya lanjut, pasti saya sudah lulus dan punya buku solo juga kayak pak Roma.
Tapi apalah daya, mau dibilang menyesal yah, tidak juga, hanya saja hal ini membuat saya tersenyum renyah. 😀
Seperti biasa, sebelum kelas dimulai, kegiatan diawali dengan motivasi yang diberikan oleh Om Jay atau Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd dimana beliau adalah founder KBMN, sebagai berikut :
Bila kita mempunyai komitmen menulis, maka kumpulan tulisan di blog akan menjelma menjadi buku yang bermutu. Kita mengumpulkan sedikit demi sedikit tulisan yang berserakan di blog sendiri.
Ini merupakan salah satu alasan mengapa saya ingin terus menulis setelah mendengarkan penjelasan dari para narasumber KBMN 28.
Berikut penjelasan buku secara sistematis.
Dari dua panduan di atas, peserta di minta untuk melihat tayangan YouTube untuk melihat penjelasannya.
Pak Roma menjelaskan jika masih ragu-ragu, maka COBALAH. Menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada DICOBA atau dipraktekkan. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya.
Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
Percobaan mendorong teman-teman untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Pertanyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman.
Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis, susun dan terbitkan.
Ada bebrapa pertanyaan dari peserta dan jawaban narasumber yang sayang untuk dilewatkan, yaitu :
Demikian materi yang bisa saya tangkap pada pertemuan KBMN malam ini, saya harap ini bisa bermanfaat.
Salam Literasi
This post was published on %s = human-readable time difference 12:00 am
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…