“Aduh kamu, sudah pendek, pake baju oversize lagi, terlihat sangat tidak cocok, loh“.
Hayo… siapa yang suka melontarkan kalimat begini atau kalimat serupa seperti ini?, tidakkah anda menyadari bahwa ini adalah tindakan Perundungan?.
Bullying atau perundungan merupakan tindakan yang dianggap pelanggaran, karena tidak menghargai hak dan martabat orang lain, hal ini juga merupakan pelanggaran sila ke-2 Pancasila yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Sebenarnya apa sih Perundungan itu?
Perundungan adalah tindakan agresi atau manipulasi atau pengucilan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan berulang-ulang oleh individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lain (Olweus (1973), hal demikian juga disampaikan oleh coloroso (2007) dalam bukunya yang berjudul “Stop Bullying”. Menurutnya Bullying atau Perundungan adalah tindakan intimidasi yang dilakukan secara berulang-ulang oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah, dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai korbannya secara fisik maupun emosioal.
Ada banyak bentuk Perundungan, yaitu :
Perundungan Fisik.
Tindakan ini sering dilakukan oleh peserta didik yang merasa lebih dari teman-temannya dengan cara menyuruh sambil memukul, menendang, mencubit dan lain-lain. Hal ini juga terdapat dalam lingkungan masyarakat dan keluarga dimana tindakan meremehkan oranglain dan menganggap diri sebagai superpower untuk mengintimidasi orang lain. Hal kecil yang sering terlihat adalah mendorong kepada orang lain, agar terlihat lebih atau terlihat inti di mata orang lain, bahkan terkadang ada teman yang sengaja memukul bahu orang lain sebagai awalan komunikasi, namun terlihat sangat keras.
Perundungan Verbal
Tanpa disadari, lontaran kata-kata bernada menyindir sering terdengar, walalu terkadang maksud tujuan beberapa orang hanya untuk bercanda, namun bagi beberapa orang lain hal tersebut menyakitkan karena bernada ejekan, contoh :”koq kamu tambah hitam?, sudah ngk punya uang beli skincar?”, “koq kamu tambah gemuk?”, “koq anak kurus itu duduk di sini?, inikan area kita!”, “kamu tidak cocok dengan model rambut pendek itu, muka kambu tambah tua”, dan lain-lain.
Perundungan Sosial/Relasional
Perundungan ini seperti mengajak orang lain untuk menjauhi orang tertentu, karena diaggap tidak selevel, atau mungkin iri terhadap orang tertentu, sehingga menyebarkan rumor atau kabar burung. Tindakan seperti ini cepat menyebar apalagi jika menyangut penyakit dan lain-lain, contoh : “anak itu sakit TBC, jangan didekati”, “orang itu suka mencuri harus dijauhi”, “anak itu suka berbohong, jangan didengarkan”, dan lain-lain.
Perundungan Daring atau Cyber Bullying.
Perundungan daring sebenarnya bentuk perundungan baru dari bentuk konvensional yang muncul dari ruang-ruang digital. Hal ini sangat terlihat pada akun media sosial seseorang yang telah mem-post konten. Komentar negatif sering ditujukkan yang mana pelaku sering menggunakan fake account atau akun palsu untuk menyerang korban.
Perlunya Memperhatikan Perbedaan Bercanda dan Ejekkan
Saat bercanda, seseorang ingin membuat suasana menjadi tidak tegang atau ingin menghibur orang lain. hal ini ditandai dengan bagaimana orang lain mendengar camndaan sambil meluapkan emosi melalui tawa suka cita, sebaliknya jika candaan terdengar kaku dan orang yang mendengarkan tertawa garing berarti itu adalah ejekkan.
Jika kita amati tujuan seseorang atau sekelompok orang melakukan bullying, karena iri hati terhadap korban, atau bisa saja karena tidak mendapatkan didikan yang baik dalam kelaurga, sehingga melakukan Perundungan merupakan sesuatu yang menyegarkan jiwa si pelaku.
Hal ini perlu diwaspadai, khususnya di sekolah, jika terdapat siswa melakukan hal contoh-contoh perundungan yang sudah saya jelaskan di atas, sebaiknya langsung ditindak lanjuti melalui bimbingan konseling responsif, sehingga siswa bisa menyadari kesalahannya sejak dini.
Baca Juga :
This post was published on %s = human-readable time difference 7:44 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…