Tugas CGP Angkatan 11

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 : Pembelajaran Berdiferensiasi

cellular-education-classroom-159844-159844.jpg

Salam Bahagia bagi kita semua!

Apa kabar Bpk/Ibu yang saya hormati, Saya harap tetap prima.

Apakah masih ingat  ajaran Ki Hajar Dewantara mengenai konsep “berhamba pada anak”. Pasti, yah. Ini berarti seorang guru harus menerima dan melayani kebutuhan berbeda setiap siswa dalam proses pembelajaran. Seperti seorang pelayan yang baik yang menghormati keunikan pelanggannya, guru juga harus menyesuaikan pengajaran mereka dengan kebutuhan spesifik siswa.

Guru seharusnya membimbing dan menuntun siswa agar dapat berkembang sesuai dengan karakteristik dan potensi mereka , baik secara fisik maupun mental. Sebagai konsekuensi dari pemikiran ini, siswa perlu dibimbing sesuai dengan kodrat mereka yang berarti berarti bahwa guru harus mampu menjawab kebutuhan belajar murid.

Bimbingan yang sesuai dengan kodrat siswa adalah yang memungkinkan mereka untuk tumbuh sesuai dengan karakteristik dan potensi mereka sebagai individu. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar siswa harus menjawab kebutuhan belajar mereka yang berbeda-beda.

Untuk menjawab kebutuhan belajar siswa, maka salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa.

Adapun aspek  pembelajaran berdiferensiasi:

  1. Kesiapan Belajar : Berkaitan dengan kemampuan siswa mempelajari materi atau keterampilan baru dimana tugas tersebut untuk mempertimbangkan kesiapan belajar siswa agar mampu membawa mereka keluar dari zona nyaman, selain itu juga untuk memberikan tantangan yang sesuai, tetapi tetap memungkinkan siswa untuk menguasai materi dengan dukungan yang sesuai.
  2. Minat : Berhubungan dengan preferensi atau ketertarikan siswa terhadap suatu materi atau aktivitas tertentu. Pembelajaran yang didasarkan pada minat tentu akan membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi.
  3. Profil Belajar : Ini mengacu pada cara-cara terbaik yang dapat digunakan siswa untuk belajar, termasuk  lingkungan belajar, pengaruh budaya, gaya belajar, dan kecerdasan majemuk. Guru mengetahui profil belajar menyesuaikan metode pengajaran agar lebih efektif.

Untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu berkomunikasi secara efektif dengan siswa dan membangun hubungan yang saling percaya agar guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa meliputi :

  • Mengamati Perilaku Siswa: Guru perlu mengamati perilaku siswa, baik di dalam kelas maupun saat istirahat, untuk melihat pola perilaku yang dapat membantu menyesuaikan metode pengajaran.
  • Mengidentifikasi Pengetahuan Awal: Guru dapat mengidentifikasi pengetahuan awal siswa sebelum memulai pembelajaran baru atau saat mengawali pelajaran baru. Ini membantu memetakan kemampuan dasar siswa dan menyesuaikannya dengan kebutuhan belajar mereka.
  • Menggunakan Berbagai Bentuk Asesmen Formatif: Guru harus mengumpulkan data tentang kemajuan siswa dalam menguasai kompetensi yang ditargetkan melalui asesmen formatif.
  • Berbicara dengan Guru Sebelumnya: Menggali informasi dari guru yang sebelumnya mengajar siswa dapat memberikan wawasan tambahan mengenai kebutuhan belajar siswa.
  • Membaca Rapor Siswa: Penilaian terhadap performa siswa di kelas sebelumnya juga penting untuk menentukan materi belajar yang akan diajarkan.
  • Mereview dan Melakukan Refleksi Terhadap Praktik Pengajaran: Guru perlu meninjau kembali praktik pengajaran yang telah dilakukan untuk memastikan materi yang diajarkan sesuai dengan kemampuan siswa.

Setelah mengetahui kebutuhan belajar siswa, guru dapat menerapkan tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi, yaitu :

  1. Diferensiasi Konten : Memilih materi pelajaran berdasarkan minat dan kesiapan belajar siswa, serta menyesuaikan materi dengan gaya belajar mereka (visual, auditori, kinestetik).
  2. Diferensiasi Proses : Mengacu pada bagaimana siswa memahami dan memaknai materi pelajaran, menggunakan berbagai metode seperti kegiatan berjenjang, pertanyaan pemandu, waktu pengerjaan tugas yang bervariasi, dan penggunaan kelompok belajar yang fleksibel.
  3. Diferensiasi Produk : Berfokus pada hasil akhir yang diharapkan dari siswa setelah proses pembelajaran, seperti tes, presentasi, atau proyek lain yang mencerminkan pemahaman mereka.

Pentingnya Penilaian Formatif

Penilaian formatif sangat penting dalam pembelajaran berdiferensiasi karena membantu guru memantau dan menyesuaikan proses pembelajaran secara berkelanjutan. Dengan demikian, guru dapat memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berhasil sesuai dengan potensinya.

Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, kebutuhan belajar siswa akan terpenuhi, Pada akhirnya dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, kebutuhan belajar murid sebagai seorang individu akan perlahan-lahan terwujud.

Baca Juga :

Koneksi Materi Modul 1.4 Budaya Positif

Delyana Tonapa

I am Delyana