Tugas CGP Angkatan 11

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Keterkaitan Koneksi antar materi adalah sebagai penguasaan pemahaman CGP terhadap materi yang telah dipelajari dengan mengaitkan materi awal  (Modul 1.1)sampai dengan materi saat ini (Modul 2.2).  Penyampaian keterkaitan materi menandakan sejauh mana penguasaan dan pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari, yaitu:

  • Modul 1.1

Filosofi pendidikan KHD menjelaskan bahwa Guru sebagai Pamong, guru membutuhkan pemahaman dan penguasaan terhadap mengolah sosial emosional yang baik, serta mampu menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong pertumbuhan budi pekerti, seperti aspek intelektual. Selain itu juga harus mengerti dengan situasi lahir batin dirinya sendiri dan siswanya. Siswa diajak untuk menyadari, melihat, mendengarkan, merasakan, mengalami pengalaman belajar yang dapat mengembangkan pengetahuan,  keterampilan dan karakter yang baik.

  • Modul 1.2

Guru dapat menumbuhkan nilai dan peran pada guru dan siswa Dimana nilai guru penggerak yang mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid. Peran guru penggerak pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, membuka ruang kolaborasi, dan mendorong kepemimpinan murid dalam mengola emosi dan bersosial.

  • Modul 1.3

Guru dmampu mewujudkan visi yang diharapkan dengan melakukan prakarsa perubahan dengan memberikan 5 kompetensi sosial emosional (KSE), yaitu  kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sehingga diharapkan dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

  • Modul 1.4

Guru dan siswa mampu mengenali dan memahami emosi, sehingga mampu mengontrol diri dan dapat menciptakan suasana yang kondusif, menyenangkan, aman, dan nyaman yang berpengaruh dalam penerapan iklim budaya positif, baik berupa disiplin positif maupun keyakinan kelas

  • Modul 2.1

 Guru dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi dengan mengidentifikasi perasaan dan emosi. Hal ini sejalan dengan pembelajaran yang tujuannya untuk memetakan kebutuhan siswa diantaranya kesiapan siswa, minat, dan profil belajar siswa dengan menggunakan strategi diferensiasi konten, proses, dan produk. Pembelajaran ini dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan siswa, agar pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa dan dapat mewujudkan merdeka belajar.

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa KSE adalah hal yang biasa sehingga
setelah mempelajari modul ini, ternyata KSE adalah hal yang harus dikuasai oleh guru yang kemudian bisa ditularkan kepada siswa untuk bisa mengontrol diri dalam bersosialisasi dan lain-lain.

Saya menyadari bahwa pembelajaran sosial emosional sangat penting untuk diterapkan di sekolah hingga dalam kelas, alasannya karena mengabaikan pengembangan ketrampilan sosial dan emosional akan berdampak tidak baik secara akademik. Para ilmuan telah mengatakan bahwa orang yang memiliki KSE adalah orang yang pintar, karena dia bisa focus untuk belajar, begitupun siswa.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 (tiga) hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah,

  • Peningkatan 5 (lima) kompetensi sosial emosional, yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.
  • Kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional.
  • Penerapan PSE berbasis kesadaran penuh yang terhubung, terkoordinasi, aktif, fokus dan eksplisit dapat mendukung terwujudnya well-being ekosistem sekolah.

Berkaitan dengan tiga hal mendasar di atas, perubahan yang penulis terapkan di kelas dan sekolah bagi siswa-siswi adalah:

  • Pengajaran eksplisit, yaitu dengan melakukan pengajaran eksplisit sebagai implementasi PSE ke pengajaran eksplisit memastikan siswa memiliki kesempatan yang konsisten dalam menumbuhkan, melatih dan berefleksi tentang 5 KSE dengan cara yang sesuai dan terbuka dengan ragam budaya.
  • Pembelajaran akademik terintegrasi KSE, yaitu dengan mengintegrasikan KSE ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, seni, musik, dan pendidikan jasmani.
  • Keterlibatan siswa, yaitu mengajak warga sekolah menghormati dan meningkatkan persepektif dan pengalaman siswa dengan melibatkan siswa sebagai pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan.

Perubahan yang penulis terapkan di kelas dan sekolah bagi rekan sejawat:

  • Menjadi teladan, yaitu menerapkan KSE dalam kegiatan sehari-hari di sekolah bahka di dalam kelas.
  • Belajar, yaitu membiasakan melakukan refleksi KSE pribadi, berkolaborasi antar rekan sejawat, mengembangkan pola pikir bertumbuh, memahami tahapan perkembangan siswa, meluangkan waktu untuk berintropeksi (self-care) dan mengagendakan sesi berbagi praktik baik.
  • Berkolaborasi, yaitu membuat kesepakatan bersama-sama, membuat komunitas belajar profesional, membuat sistem mentoring rekan sejawat, dan mengintegrasikan KSE dalam pelaksanaan rapat guru.

Akhirnya, peran pendidik adalah tugas yang luar biasa hebat di mana guru harus terus belajar bagi dirinya sendiri dan bagi siswa-siswi.

Baca Juga :

Koneksi Antar Materi Modul 2.1

Delyana Tonapa

I am Delyana