Mengapa Nilai Matematika Dan Nilai Bahasa Inggris Selalu Rendah?

Sumber Gambar : pixabay.com

Saya sering bertanya kepada siswa.(i)  dan pertanyaan sama juga sering saya tanyakan kepada banyak orang terdekat. Katakanlah mereka semua adalah informan.

” Kalian suka pelajaran apa?”. Ada yang menjawab “IPA”, “sejarah”, “wirausaha”, “Bahasa Indonesia” dan lain-lain.

Lanjut saya bertanya ” adakah pelajaran yang kalian kurang minat?” “Bahasa Inggris”, “Matematika”, Bahasa Inggris”, “Matematika”, “Bahasa Inggris”. Hampir semua jawaban informan seperti itu.

“Alasannya apa?” lanjut saya bertanya. “susah menyebut bahasanya”, “susah menghafal kali-kalian”, “susah menghafal kosa kata”, “susah menghafal rumus”, “susah menghafal percakapan, otak jadi kusut” dan alasan lainnya.

“Apakah menurut kalian, pelajaran tersebut perlu dimusnahkan?” saya bertanya lagi. “tidak dong, pelajaran Bahasa Inggris dan pelajaran Matematika adalah pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari”. Hampir semua informan mengatakan hal yang sama.

“Hal apa yang sudah kalian lakukan, agar pelajaran-pelajaran tersebut tidak susah?”. Saya bertanya lagi.  Mayoritas informan menjawab “tidak ada, dengan alasan susah”.

Oh iya, ada yang pernah menjawab ” bagusnya pake bahasa Cina, karena alat eletronik di Indonesia rata-rata terbuat dari Cina”. Saya merespon dengan senyuman. 😀.

Ayo kembali fokus akan jawaban mereka berikan.

Satu kata ‘susah’. Hampir semua informan menjawab demikian.

Sebelum kita menjawab judul artikel ini, sebaiknya terlebih dahulu kita lihat defenisi kata ‘susah’.

Menurut KKBI versi online ,susah berarti rasa tidak senang, merasa tidak aman, sukar, tidak mudah.

Melihat definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelajaran Bahasa Inggris dan pelajaran Matematika dianggap tidak menyenangkan (bukan gurunya yang tidak menyenangkan, tetapi pelajarannya,  mengapa? karena alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya).

Dianggap tidak aman, karena memperlajari hal baru, yang terasa sukar dan tidak mudah dimengerti, semuanya karena anggapan yang sudah tertanam di benak banyak orang  bahwa kedua mata pelajaran tersebut susah.

Hal seperti ini juga yang difikirkan oleh tidak sedikit siswa (i), sehingga mempengaruhi nilai mereka yang cenderung mendapatkan nilai rendah.

Informan sudah menjelaskan bahwa tidak begitu tertarik belajar bahasa Inggris karena “susah”.

Kita bisa simpulkan bahwa nilai mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran Bahasa Inggris selalu rendah, karena baik siswa (i) maupun orang-orang sekitar sudah menganggap bahwa pelajaran-pelajaran tersebut susah.

Jika kita amati pertanyaan saya kepada mereka, rupanya tidak ada tindakan yang spesifik untuk membuat pelajaran yang dianggap susah menjadi tidak susah, mengapa?,. karena mereka sudah menganggap, pelajaran bahasa Inggris dan pelajaran Matematika susah.

Hanya itu, karena susah, tanpa ada tindakan dan usaha apapun.

Lalu,  apakah ini adalah penyebab pelajaran susah tetap susah selamanya?, bisa dipastikan bahwa selamanya orang akan beranggapan demikian, maka pelajaran ini akan dianggap susah oleh generasi berikutnya.

“Apakah ini adil?”,

“Tak aneh kah jika kedua mata pelajaran ini dianggap susah, tanpa ada usaha signifikan untuk mengetahuinya?”,

“Bukankah selama ini aplikasi untuk belajar bahasa Inggris dan Matematika sudah banyak?,

“Sadarkah orang-orang bahwa minimal mengetahui dua pelajaran ini dengan baik, bisa menghantarkan pada pekerjaan yang bergengsi?”.

Yuk, ubah pola fikir, hapuskan kata susah dan tidak bisa di benak kalian tentang dua pelajaran ini yang dianggap susah. 

Tulislah di buku catatan atau di sebuah papan kata “susah” lalu silang. Hal ini menandakan bahwa pelajaran ini tidak susah, dan secara tidak langsung kalian akan berani melawan rasa susah itu.

Yuk, bangkit, belajar dan teruslah belajar tanpa henti.

Baca Juga : 

  1. Mengapa tak minat belajar Bahasa Inggris?
  2. Kebiasaan yang membuat siswa malas belajar

Jangan lupa kunjungi channel YouTube saya (Del Channel Ok) untuk melihat materi bahasa Inggris lain.

This post was published on %s = human-readable time difference 7:42 pm

Delyana Tonapa

I am Delyana

Recent Posts

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…

6 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pengelolaan Sumber Daya

Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…

4 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…

24 Oktober 2024

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…

22 Oktober 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…

6 Oktober 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…

6 Oktober 2024