Categories: Siswa

Menyontek Sudah Menjadi Adat Di Sekolah

Sumber Gambar: qureta.com

Satu untuk semua”.  ini adalah istilah bagi aliran siswa yang suka mencontek pekerjaan teman sekolah.

Satu atau dua siswa yang mengerjakan tugas, selebihnya copy, sehingga kesalahan pada penulisan huruf, angka dan tanda baca diabaikan karena hanya ingin berfikir gampang.

Mencontek sudah seperti tradisi yang susah untuk dihilangkan, bagaimana tidak, Guru sudah memberikan peringatan keras, hukuman, namun niat untuk mencontek tak bisa dibendung oleh karena kebiasaan yang sudah ada sejak kecil.

Kebiasaan mencontek saat kecil yang diabaikan yang kemudian melekat pada diri siswa adalah suka mengikuti prilaku orang, meniru perkataan orang atau dengan kata lain tidak bisa berkarya dan menggunakan akal sendiri.

Salah satu kegiatan  yang paling menonjol selain ujian semester adalah mengerjakan Pekerjaan Rumah, tidak sedikit hasil pekerjaan rumah sama, bahkan salahnyapun sama, yang selalu membuat Guru merasa geram dengan tindakan siswa yang susah berubah.

Kebiasaan meniru pekerjaan teman, sebenarnya bisa dirubah. Mau tau caranya? Nah, berikut cara jitu untuk menjadi pribadi yang tidak mencontek pekerjaan teman lain lagi :

  1. Tekat. Segala sesuatu berasal dari niat. Jika niat untuk berubah tidak ada atau hanya setengah-setengah, maka semua akan sia-sia. Agar niat tetap membara, bayangkanlah  seandainya kalian dihadapkan dengan ujiaan dimana kalian harus berdiri di hadapan para pengguji, tidak mungkin kalian bisa menyontek, kan? Jadi ingatlah akibatnya jika selalu menyontek.
  2. Bekerja Sendiri. Melatih diri agar meninggalkan kebiasaan memang tidak mudah, namun untuk meninggalkan hal yang sama sekali tidak memberikan manfaat yang baik untuk diri sendiri, dibutuhkan usaha yang keras. Upayakan untuk mengerjakan tugas sendiri. Lawan diri  untuk berfikir keras. Jika selalu bekerja sendiri akan membuat diri menjadi pribadi yang mampu mencipta sendiri tanpa menghandalkan orang lain lagi.
  3. Belajar Lebih Giat. Sekarang kalian tau kan, mengapa belajar itu penting?. Semakin banyak belajar semakin besar rasa percaya diri kalian dalam mengerjakan tugas dari Bapak/Ibu Guru. Salah atau benar itu urusan belakangan,  yang jelas hasil pekerjaan berasal dari diri pemikiran sendiri akan terasa berbeda. Tidak sedikit siswa (i) mengatakan bahwa mereka tidak bisa belajar dengan giat dengan alasan tidak memiliki buku cetak, tidak memiliki Smartphone atau paket data, harus bekerja cari uang membantu orangtua, harus bantu keluarga karena numpang hidup untuk sekolah. Taukah kalian bahwa mayoritas orang sukses seperti Dahlan Iskan mantan mentri BUMN, Chairul Tanjung si anak singkong yang terkenal  sebagai bos media dan masih banyak lagi orang-orang sukses, awalnya berasal dari orang susah saat mereka masih kecil, tetapi mereka tidak menjadikan kesusahan sebagai hal untuk dijadikan alasan untuk berkecil hati atau malas, tetapi sebaliknya kesusahan mereka jadikan acuan untuk menjadi sukses.  Kesuksesan membutuhkan proses. Jadilah orang suskses suatu saat nanti karena usaha dan pengorbanan. Perlu disadari bahwa terbiasa menggunakan akal, fikiran sendiri akan membawah diri menjadi pemikir yang handal dalam hal apapun. Siswa yang tidak suka berfikir akan selalu kesulitan jika dihadapkan dengan tugas yang mudah, namun Siswa yang terbiasa menggunakan otak untuk berfikir akan sangat mudah mengerjaka tugas seberat dan sesulit apapun.

Adat istiadat di sebuah daerah bisa tergeser karena mengikuti peradaban, mengapa adat kebiasaan menyontek tidak bisa? 

Ayo tingkatkan rasa percaya diri kalian. Yakin jika kalian juga bisa pandai. Sekelas orang bodoh saja bisa pintar karena memiliki tekat yang kuat untuk menjadi pandai dan menjauhkan kebiasaan mencontek, lalu mengapa kalian tidak?,

Pada saat kalian pertama kali belajar membaca, kalian lakukan sendiri tanpa harus menyontek, lalu mengapa sekarang harus memelihara kebiasaan itu?

This post was published on %s = human-readable time difference 8:04 am

Delyana Tonapa

I am Delyana

Recent Posts

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…

6 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pengelolaan Sumber Daya

Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…

4 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…

24 Oktober 2024

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…

22 Oktober 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…

6 Oktober 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…

6 Oktober 2024