Categories: Orangtua Siswa

Niat Baik Wali Kelas, Malah Dikecewakan!

Sumber Gambar: pixabay.com

Hari ini, seorang teman saya bercerita bahwa dia baru saja menghubungi salah seorang anak walinya yang tidak masuk sekolah, dengan alasan tidak jelas.

Karena dia tidak mendapat jawaban yang memuaskan, dia memutuskan untuk menghubungi orangtua anak walinya yang tinggal di luar Jayapura.

Dengan nada yang lembut dia menyampaikan bahwa anak tersebut sudah 3 hari tidak masuk kelas untuk ikut belajar dengan teman-temannya.

Dia lebih memilih mangkal di luar sekolah, bahkan tak jarang sayapun sering melihatnya nongkrong di depan teh poci dekat sekolah.

Mendengar hal tersebut, orangtuanya menaggapi santai dan bertanya “ibu tidak pergi panggil dia masuk kelas, kah?”, kawan saya merespon “sudah bapa, tapi hari ini dia tetap tidak masuk kelas”, “bapa kita kerja sama sudah supaya anak dia masuk kelas belajar dengan teman-tamnnya”, dia berkata.

“Aduh ibu, saya sibuk, ibu urus dulu sudah, kalau dia tidak mau dengar bilang saya lagi” orangtua wali respon.

Mendengar hal tersebut, saya menjadi teringat akan respon orangtua/wali siswa yang pernah menanggapi saya seperti demikian.

Belum lagi jika diberikan surat undangan untuk memenuhi panggilan wali kelas, Orangtua/wali siswa terkadang tidak hadir dan parahnya tidak merespon panggilan via telfon.

Sikap orangtua/wali yang demikian sangat tidak proaktif dalam mengusahakan perubahan sikap anak yang sudah tidak normal lagi di sekolah.

Menjadi wali kelas memang tidak mudah, selain mengajar, mendidik siswa, juga bertanggung jawab dengan anak wali di sekolah.

Tidak semua anak wali mampu menaati aturan sekolah dengan baik, hal ini terjadi karena mereka memiliki karakteristik yang berbeda-beda, jadi jika anak wali bermasalah pada saat jam sekolah, maka orang yang pertama dicari adalah wali kelas.

Wali kelas memiliki tugas double dari guru mata pelajaran lainnya, namun tentu banyak sisi baiknya. Wali kelas bisa menjadi teman baik bagi anak walinya, juga sekaligus bisa menjadi mood booster di sekolah, namun jika ada di antara mereka bermasalah, maka wali kelas adalah orang pertama yang ditanya.

Wali kelas tentu selalu bertanggung jawab akan tugasnya, namun sebagai orangtua wali di sekolah, kami tetap mengharapkan dan membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama orangtua/wali siswa.

Keduanya sebaiknya bekerja sama untuk menangani anak yang bermasalah, jika salah satu pihak hanya mengharapkan bisa menangani anak sendiri, maka masalah yang terjadi pada anak akan semakin parah.

Masalah siswa biasanya, tidak masuk kelas untuk belajar, kalaupun masuk kelas, biasanya ada siswa yang tidak tepat waktu, tidak mengerjakan PR, berkelahi, sakit, dibully temannya, minder, kurang self confidence, dan lain-lain.

Ada banyak alasan mengapa siswa mengalami hal demikian, itulah mengapa peranan wali kelas yang juga dibantu oleh guru BK sangat berpengaruh untuk membantu proses pengenalan diri siswa.

Orangtua/wali bisa berkoordinasi dengan wali kelas dalam mendukung usaha mereka  mengatasi masalah yang dialami oleh anak mereka, tapi hal yang tidak bisa diabaikan adalah adanya keterbukaan, namun jika hanya mengharapkan salah satu pihak, maka bukan hal baik yang akan terjadi malah keadaan anak akan semakin parah.

Pekerjaan tambahan yang diperoleh guru sebagai wali kelas memang hampir sama dengan orangtua/wali siswa, hanya bedanya lokasi, wali kelas bisa dikatakan kepala rumah tangga, namun di sekolah.

Dari hal demikian orangtua/wali siswa bisa faham bahwa tugas wali kelas tidaklah mudah. Support yang besar sangat dibutuhkan untuk menangani siswa yang bermasalah.

Beruntunglah bagi orangtua/wali siswa yang tak pernah dihubungi oleh seorang wali kelas, itu tandanya keadaan anak anda di sekolah aman, kalaupun tidak aman, mungkin prilaku anak tersebut masih sangat bisa ditangani oleh wali kelas.

Bekerja samalah dengan wali kelas untuk menghasilkan anak yang gemilang.

Baca Juga :

This post was published on %s = human-readable time difference 12:17 pm

Delyana Tonapa

I am Delyana

Published by
Delyana Tonapa

Recent Posts

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…

6 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pengelolaan Sumber Daya

Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…

4 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…

24 Oktober 2024

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…

22 Oktober 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…

6 Oktober 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…

6 Oktober 2024