“Brisik”,
“Non stop bicara”,
“Bawel”,
“So’ tau”,
“Bikin pusing”,
“Bikin sakit telinga”.
Itulah kira-kira beberapa julukan yang sering dialamatkan kepada orang-orang yang disebut cerewet (bukan orang cerewet jahat).
Gender yang paling sering demikian adalah para kaum perempuan, bahkan anak kecil, terkadang sudah bisa diterkah oleh orang dewasa dengan pemikiran “anak itu kelak akan cerewet”.
Sebelum lanjut, saya ingin bertanya, tapi jawabnya cukup dihati saja yah.😀😀🤗
Mayoritas orang cerewet berniat baik, namun terkadang orang cerewet atau katakan saja orang baik, sering tidak disukai oleh orang yang tidak suka aturan, tidak sopan, ingin bebas dan lain-lain.
Orang cerewet terkadang tidak membaca karakter orang atau lawan bicaranya, karena niatnya selalu baik sehingga niatnya sering menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.
Orang cerewet kerap diremehkan atau dipandang enteng, karena terasa akrab bagi lawan bicaranya, namun lawan bicaranya sering segan kepada orang yang jarang berbicara kepadanya.
Mari kita melihat kembali orang-orang yang kita anggap cerewet (bukan cerewet jahat) di sekitar kita.
Bayangkan jika mereka tidak ada.
Apakah sumbangan ide dan nasehat mereka tidak bermanfaat sama sekali?
Manakah yang lebih tepat, memberitahukan dan memberi pendapat tentang sesuatu yang perlu atau penting diberi tahukan atau diamkan saja dan berfikir “itu bukan urusan saya, toh kalau baik juga tidak menguntungkan saya!”.
Orang yang dianggap cerewet sukar menahan niat baiknya kepada orang lain, namun akan menolehkan wajahnya seratus persen jika dikecewakan begitu dalam.
Agar tifak mengecewakan, mungkin sebaiknya diam dan amati saja orang yang tidak menghargai niat orang cerewet, jika butuh ide atau pendapat barulah disampaikan.
Namun hal penting yang perlu dilakukan adalah melihat siapa yang bertanya, jika tujuannya memang tulus untuk bertanya, gercep dibantu.
Jika tujuannya dianggap untuk menghina, karena menganggap enteng niat baik, skak mat, agar orang-orang yang tidak tau menghargai atau suka pandang enteng orang menjadi tau diri, menjadi sadar dan tidak mengulanginya lagi.
Satu lagi, orang cerewet kerab kecewa, karena niat baiknya. masih maukah anda tetap cerewet?
Baca Juga :
Jangan lupa kunjungi Del Channel Ok untuk melihat penjelasan materi bahasa Inggris.
Tetap semangat 💪
This post was published on %s = human-readable time difference 9:09 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…