Kategori
Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

Sudah Menjadi Siswa SMK, Tapi Koq Begitu Nulisnya?

Ada saja proses yang terus membuat guru merasa perlu mempelajari sesuatu yang dianggap tak terlalu  perlu diulangi.

Hal yang paling sederhana yang terkadang membuat guru SMK menjadi gondokkan adalah ketika cara menulis siswa tidak sesuai aturan penulisan yang baik dan benar.

Entah karena alasan apa, siswa senang dengan cara menulis yang terlihat alai.

Sebagai contoh, mereka sering menggunakan huruf besar di sembarang tempat, dengan alasan supaya terlihat keren.

Pengalaman saya mendapati siswa seperti ini membuat saya bertanya tentang kebiasaan mereka menulis saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah.

Mengabungkan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata agar menurut mereka terlihat keren, bukanlah hal yang harus dianggap biasa.

Sebagai bukti, siswa yang saya ajar untuk merubah hal ini terasa sulit bagi mereka.

Hal ini terjadi, karena sudah menjadi kebiasaan yang susah untuk mereka ubah.

Saya harap ke depan, semua guru di semua jenjang fokus untuk akan hal kecil seperti ini.

Kategori
Ceritaku Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

Kerja Keras Dan Keberanian Tak Membohongi Hasil.

Taukah anda!.

Cara berdagang, agar cepat dapat banyak cuan saat ini apa?

Para buk ibuk pasti sudah menjawab setelah membaca pertanyaan di atas.

Benar, cara termudah dapat cuan saat ini bagi pedagang lama maupun pedagang baru adalah berbisnis jual jasa, jasa titip (Jastip).

Berawal sejak awal Covid 19 memporak-porandakan perekonomian dunia, membuat para pedagang yang kreatif tak tinggal diam untuk terus berinovasi.

Ada yang membuat aneka jajanan dan menjualnya secara online, ada yang membuat tas unik dari bahan yang muda di dapatkan yang juga dijual secara online.

Setelah Covid 19 mulai bisa bersahabat dengan manusia, akhirnya penjualan secara online dan offline kembali memeriangkan dunia perdagangan.

Malah, cara mengais rezeki dibidang ini semakin maju dengan cara menawarkan jasa titip.

Jika saya perhatikan, modalnya hanya satu, yaitu  B E R A N I. Mengapa saya katakan demikian?

  1. Berani Berkunjung Ke Negara Orang, Walau Hanya Beberapa Waktu.
  2. Berani Mempertaruhkan Nama Baik.
  3. Berani Beradaptasi Dengan Orang Baru.

Usaha ini tidak hanya diminati orang yang telah lama bergelut tentang perdagangan, tetapi tak jarang anak yang baru lulus sekolah sudah ada yang serius mengeluti pekerjaan ini.

Saya juga melihat, dengan bermodalkan akun media sosial, lalu memperomosikannya secara konsisten, maka orang lain bisa mengetahui profesi ini dan segera bergabung.

Ada seorang siswa yang pernah saya ajar saat saya masih di kampung dulu. Dia bercerita bahwa saat ini dia mengeluti bisnis ini dan negara yang paling sering dia kunjungi untuk mendukung aktivitas barunya ini adalah Bangkok.

Yap, Barang dagang dari bangkok khusu di dunia fashion, seperti baju, sepatu, topi  dan asesories lainnya sangat banyak di sana, termasuk bahan dan modelnya yang selalu ter-up to date atau terbaru.

Tak perlu menanyakan harga, karena rata-rata barang bangkok murah. Hal ini yang digunakan oleh siswa tersebut bersama para jastiber untuk menaikkan harga sebagai pengganti uang tiket dan penginapan  selama di sana.

Cara memesan barang juga sangat ketat, agar tidak dikacangin oleh para Pemberi Harapan Palsu (PHP) yaitu setiap pembelian di atas satu pieces, customer harus deposito dulu kepada owner berdasarkan nomor rekening yang sudah diberikan.

Jika customer mengalami penipuan atau salah transfer uang, maka hal tersebut bukan tanggung jawab pemilik usaha.

Bisnis ini sangat menjanjikan, bukan?

Namun, anak yang pernah saya didik tersebut mengatakan dengan sadar bahwa dia harus pintar-pintar simpan modal banyak, walau sekarang sudah banyak keuntungan, pasalnnya, perekonomian setelah masa transisi menjadi flaktuatif atau naik turun.

Dengan bangga saya merasa anak ini keren. Dia bisa tau kapan menyediakan payung sebelum hujan.

Saya juga bertanya tentang daerah atau objek wisata apa saja yang sudah dia kunjungi di Bangkok, dan jawabannya membaut saya sedikit terdiam.

Dia berkata kalau daerah pusat perbelanjaan sudah semua dia kunjungi, tapi untuk bersenang-senang, seperti pergi mengunjungi  objek menarik belum sama sekali, masih fokus kumpulkan cuan (uang) banyak.

Sepertinya, dia sangat menikmati pekerjaan yang dia gumuli saat ini dengan keuntungan cuan yang tak main-main.

Dia bercerita bahwa tingkat kriminalitas di sana minim, bahkan jika pelanggan ketinggalan barang atau handphone, tak akan ada satupun orang di sana mengambilnya. Mereka akan membiarkan barang tersebut tetap berada di tempatnya, hingga pemiliknya datang atau pihak penggelola yang datang mengambilnya.

Hebat bukan?.

Jika dunia industri dan kehidupan sosial orang Indonesia juga demikian, maka Indonesia akan sama dengan Bangkok.

Caranya bagaimana? tentu Pemerintah harus membenahi banyak hal dan di dukung oleh masyarakat itu sendiri.

Dan, belajar dari anak muda yang berani dan selalu ingin bekerja keras  walau prosesnya tak mudah.

Kategori
KBMN 28

Melejitkan Prestasi Dengan Menulis, Seperti Apa?

Flyer KBMN 28, pertemuan ke 21, jam 19.00-21.00

KBMN 28 pertemuan ke 21 baru saja selesai dibawakan oleh salah satu narasumber berprestasi ibu Rita Wati, S.Kom dan moderator ibu Welwiyah, S.Pd, M.M, dengan tema ‘Melejitkan prestasi dengan menulis”, seperti apa dan bagaimana caranya?, yuk simak penjelasan di bawah ini.

Produktivitas dan prestasi adalah suatu kesatuan. Menulis merupakan salah satu kegiatan produktif yang dapat dilakukan siapa saja dan dimana saja. Bagaimana kita meraih prestasi melalui menulis, salah satunya dengan menulis, karena dengan menulis secara produktif dapat melejitkan prestasi karena terus menasah kemampuan seseorang.

Setidaknya, sudah  ada dua prestasi nasional yang diraih narasumbe, yaitu menjadi guru inspiratif terbaik jenjang SMP dan sejak 2 tahun belakangan ini, ibu Rita mencoba mengikuti lomba blog dan membuahkan hasil. Selanjutnya Ibu Rita mulai mencoba untuk mengikuti beberapa penaftaran internasional. 

Narasumber menjelaskan untuk dapat menjaga antusiasme dalam menulis dapat dijaga dengan melihat semangat oranglain yang konsisten dalam menulis.

Ada beberapa manfaat menulis , yaitu:

1.    Meningkatkan kecerdasan bagi penulis
2.    Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas
3.    Menumbuhkan keberanian
4.    Mendorong kemauan dan kemampuan mengumpukan informasi\

Hal ini terjadi, karena penulis terus mengolah otak dan membaca berbagai sumber untuk mendukung kemampuan menulisnya.
Manfaat menulis bisa di lihat juga dari segi kesehatan, yaitu:

1.    Meredakan stress
2.    Memecahkan masalah dengan lebih baik
3.    Menuangkan perasaan sesuai keinginan
4.    Memperbaiki suasana hati
5.    Meningkatkan daya ingat

Hal yang tak lupa dijelaskan oleh pemateri adalah cara untuk melejitkan prestasi dalam menulis, Hal yang paling sering beliau lakukan adalah  dengan mengikuti kompetisi yang berkaitan dengan menulis, seperti lomba blog, essay, cerpen, puisi, karya ilmiah, dan masih banyak lagi.

Narasumber memberikan motivasi kepada peserta agar berani mencoba mengikuti lomba terutama ketika lomba itu sesuai dengan passion penulis.

Tak lupa narasumber mengingatkan bahwa jalan tak selamanya mulus, ada kalanya seseorang akan mengalami kegagalan, tetapi bagi Narasumber kegagalan dalam sebuah kompetisi itu tidak menjadi persoalan, yang terpenting adalah siapapun tidak boleh putus asa, atau dengan kata lain, pantang menyerah dan terus belajar.

Narasumber pun memberikan tips kepada peserta KBMN, ketika menulis, yaitu :

  • Membaca Ulang Karya. Terkadang penulis merasa tulisannya kurang berkualitas, dan ada beberapa kesalahan kaidah penulisan, atau tidak nyambung antar kalimat. Untuk itu Narasumber mengatakan bahwa bacalah berulang-ulang tulisan kita, maka nanti akan terlihat bagian yang salah dan juga akan terlihat juga struktur bahasanya agar enak dibaca.
  • Terus Membaca. Hal ini pernah disampaikan oleh sang founder Omjay bahwa dengan selalu membaca karya orang lain, maka akan membuat perbendaharan kata penulis semakin meningkat.
  • Terus Berinovasi. Hal ini agak sulit, namun jika terus belajar tanpa henti, niscaya ilmu pengetahuan sang penulis akan selalu ter-upgrade.

Dalam menulis yang paling sulit adalah mencari awalan untuk memulai sebuah tulisan, tema sudah ada tapi kalimat awalnya terkadang sulit sekali untuk dimulai, Narasumber pun menyarankan, teruslah menulis, nanti tinggal diatur berada di paragraf keberapakah yang terbaik untuk dijadikan awalan.

Beberapa masalah-masalah yang sering dihadapi para penulis pemula adalah:

  • Susah Mendaptkan Ide Dalam Menulis. Hampir semua penulis merasakan ini, namun apakah ini perlu dipersoalkan terus-menerus?
  • Miskin Kosa Kata. Jarang membaca pasti akan mengalami hal ini, namun jika sebaliknya maka akan membantu penulis untuk menjadi seseorang yang memiliki banyak kosa kata
  • Sulit Merangkai Kata. Sama halnya dalam berbicara, jika penulis jarang berbicara, jarang menyampaikan pendapatnya, maka akan mengalami kesulitan dalm menulis.
  • Sering Menunda-Nunda. Hal ini dialami bagi siapapun yang tidak serius dalam melakukan sesuatu. memupuk keinginan untuk membuang rasa malas akan sangat baik bagi siapapun dan dalam profesi apapun.
  • Bingung Mau Menulis Apa. Binggung jika tidak mencoba, namun jika sudah memegang lapto, hp, atau buku dan pensil, secara otomatis, sesuatu yang ingin ditulis akan mengali begitu saja.
  • Tidak Memiliki Rasa Percaya Diri. Tidak pede adalah sikap yang dimiliki oleh seseorang yang sebenarnya belum mencoba namun sudah men-judge diri sendiri. Dia merasa tulisannya tidak layak, padahal beberapa orang bisa saja memetik ilmu darinya.
Diantara sekian masalah dalam menulis di atas, solusinya hanya Membacalah  dan Menulislah.
Salam Literasi
Kategori
Guru Orangtua Siswa

Diservice Oleh Seorang Alumni

Sumber Gambar :pixabay.com

Bagaimana rasanya jika kebutuhan anda dilayani oleh seseorang yang pernah anda ajar?,

Apa yang pertama anda fikirkan saat anda mengetahui bahwa salah seorang murid anda piawai mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya?,

Dan satu lagi, Bagaimana ekspresi anda saat melihat anak tersebut merasa malu melihat anda saat dia sedang bekerja?.

Ini adalah situasi yang saya alami hari ini. Tadi siang setelah melakukan pembelajaran online, saya pergi ke salah satu dealer untuk service motor.

Di sana, saya bertemu dengan seorang petugas yang menanyakan surat untuk service, setelah diperiksa, dia memanggil salah seorang pegawai yang menurut saya, nama tersebut tidak asing.

Saat itu, saya belum terlalu ngeh, karena  kesamaan nama seseorang bukan hal langka.

Setelah itu saya diminta untuk menunggu di ruang sebelah yang dimana, ruangan tersebut tembus pandang, karena dindingnya terbuat dari kaca.

Setelah sekitar 15 menitan saya duduk, saya berdiri untuk melihat cara mekanik mengecek motor saya.

Saat saya melihat ke luar, si mekanik menunduk sambil mengganti oli dan mengecek motor saya.

Sesekali, saya melihat ke mekanik yang lain yang juga sangat telaten mengerjakan bagian mereka dengan sangat serius.

Di dalam hati saya berkata “koq mereka bekerja ngk pake canda tawa, yah?” lalu saya tersadar bahwa pekerjaan seorang mekanik tidak bisa abal-abal, karena salah sedikit, asap knalpot motor bisa masuk ke dalam mulut, belum lagi oli yang mereka pegang bisa saja tumpah.

Lalu saya memperhatikan mereka bekerja sesuai Standard Operational Procedure (SOP). Pokoknya, mereka keren. Saya salut dengan mereka.

Perhatian saya kembali tertuju kepada si mekanik yang meng-handle motor saya. Saya perhatikan cara dia bekerja patut diacungi jempol.

Saya adalah seorang guru adaptif di salah satu sekolah kejuruan. Saya beberapa kali melihat siswa belajar tentang mata pelajaran kejuruan dan menghubungkan pelajaran produktif ke dalam mata pelajaran yang saya ajarkan  (bahasa Inggris), jadi kurang lebih, saya sudah mengetahui sedikit SOP dalam bekerja, khusunya tentang mata pelajaran otomotive kendaraan ringan.

Setelah selesai, anak yang menangani motor saya, terus saja menunduk malu, hal ini tentu membuat saya penasaran, sehingga saya terus berdiri untuk memperhatikannya.

Sekitar hampir 10 menit, barulah saya sadar bahwa si mekanik itu adalah siswa yang pernah saya ajar.

Katakan saja namanya ‘Panuel’. Mungkin dia sadar jika saya penasaran ingin melihat dia dengan jelas, lalu saat dia selesai melap motor saya, dia berdiri sambil membuka masker dan tersenyum malu kepada saya.

‘Astaga’ saya berkata dengan menutup mulut saya dengan kedua tangan sambil melihatnya dengan mata besar. Yah, saya terkejut.

Dia menyapa ‘siang mam’, ‘astaga Panuel, ternyata itu kamu, dari tadi mam su rasa kalau mam kenal kamu’, saya berkata sambil merasa gembira.

‘Saya su tiga bulan kerja di sini mam’ dia berkata. ‘Lalu usaha dagang kamu bagaimana?’ Saya bertanya. ‘Ada mam, sa tete (nenek) yang bantu jaga’. ‘Begitu boleh, kerja apapun, berwirausaha tetap dilakukan, yah‘. ‘iya, mam’, dia merespon.

Sebenarnya kami masih ingin bercerita, namun, karena masih ada pelanggan yang sedang antri, akhirnya kami menyudahi percakapan kami, namun tak lupa saya mengatakan ‘tetap semangat,yah’.

Saat saya pulang, saya merasa motor yang sebelum diperbaiki sudah menjadi bagus.

Yang membuat saya senang adalah, motor saya diperbaiki oleh alumni dan hasilnya bagus, namun yang membuat saya sedikit kurang enak hati adalah, saya heran mengapa dia agak merasa malu kepada saya?.

Tapi tak apa, mungkin dia merasa malu saja, karena saya pernah memarahi dan mencubitnya dengan alasan bolos sekolah dan tidak masuk di kelas saya untuk belajar.

Yah, yang jelas, melihat alumni sudah mendapatkan pekerjaan tetap dan tidak gengsi berwirausaha membuat saya sudah merasa bangga.

Semoga dengan bekerja saat ini membuatnya bisa mendapatkan ilmu lebih, agar suatu saat dia bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari pekerjaan sekarang, berdasarkan pengalaman kerja saat ini.

Dalam hati saya berkata ‘Tuhan Sayang kamu’.

Kategori
Guru

Perkembangan Pembaharuan Kurikulum Tak Pernah Berhenti.

Selama mahluk hidup terus berkembang, maka pembaharuan beradaptasi akan selalu ada. Manusia terus beradaptasi dengan keadaan, dengan perkembangan zaman, maka kurikulum patut terus disesuaikan.

Semua orang tentu berubah, baik dari segi fisik maupun mental. Begitu juga dengan zaman, masa dimana era selalu berubah dari masa ke masa.  Manusia belum mengenal alat tulis, hingga memiliki alat cangih yang bisa menggantikan buku untuk menulis.

Begitupun dunia pendidikan yang selalu berubah-ubah.

Pendidikan adalalah bidang yang sangat penting untuk memajukan suatu bangsa, karena masyarakat dari sebuah bangsa adalah sumber daya yang dapat mengantikan sumber alam untuk memberikan pengaruh besar bagi suatu negara.

Pendidikan mendapatkan jaminan oleh Undang-Undang dan juga peraturan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Disana terdapat cita-cita negara yang artinga mencerdaskan kehidupan bangsa yang artinya  pendidikan adalah kunci untuk mewujudkannya.

Bagi Sekolah

Perubahan kurikulum akan terus terjadi demi menyesuaikan dunia pasar, tujuanna agar tercipta link and match antara dunia akademis dan dunia kerja. Bisa dibayangkan jika Dunia Usaha (DUDI) membutuhkan lulusan yang mampu mengopreasikan mesin dengan kekuatan cepat, namun di sekolah, siswa hanya mengajarkan tentang pengenalan kerja mesin dan cara mengoperasikannya.

Akibatnya akan banyak lulusan yang menganggur, karena tidak memiliki skill atau keterampilan yang mengikuti perkembangan.  Siswa yang menganggur atau tidak diterima di dunia kerja bisa saja dianggap tidak terampil atau lulusan tanpa keterampilan oleh masyarakat, padahal ada banyak hal yang dibutuhkan pasar yang belum pernah mereka dapatkan di bangku sekolah.

Dengan kata lain bekal yang mereka dapat di bangku sekolah tidak mengikuti zaman. Sebagai contoh, di era 4.0 atau di negara berkembang seperti Cina dan beberapa negara lainnya sudah membekali siswanya dengan  4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity) untuk menghadapi abad 21.

Mungkin orang bertanya, memangnya bedanya era 21 dan sebelumnya apa?

Nah, ini yang perlu diperhatikan bahwa era 21 adalah masa dimana teknologi semakin canggih dan cepat mengalami pembaharuan. Masa dimana sebagian manusia tenaga manusia telah digantikan dengan mesin bahkan robot.

Manusia yang semakin cerdas telah menciptakan alat untuk bisa membantu meringankan pekerjaannya, jika keterampilan yang dimiliki anak sekarang masih jadul, maka siap-siap tertinggal atau menjadi penonton lagi di negara ini.

Kedepan atau beberapa tahun kedepan, tentu kurikulum akan mengalami penyesuaian lagi, hal ini tergantung siapa yang merancang, siapa yang mengimplentasikan dan bagaimana peran orangtua siswa dalam menunjang pekerjaan wali kelas.

Baca Juga :

  1. Guru abad 21, melek teknologi
  2. Tantangan guru di era new normal
  3. Teknologi berperan aktif dalam pendidikan di masa kini dan seterusnya
  4. Alasan kurikulum selalu berubah
Kategori
KBMN 28

Hal Yang Perlu DiKetahui Dalam Pemasaran Buku.

Flyer KBMN 28 pertemuan ke 20, jam 19.00-21.00

Malam ini, pertemuan kembali diadakan dengan tema Pemasaran Buku. Narasumber adalah bpk Agus Subardana, S.E, M.M. Selain seorang dosen beliau juga seorang direktur Marketing Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta 2013 – sekarang,dan moderator adalah ibu Purbaniasita KS, S.Pd.

Buku adalah salah satu sumber ilmu pengetahuan yang mudah di dapatkan, selain sumber pengetahuan dari digital. Buku merupakan sarana bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi.

Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan tentang pentingnya buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda cinta literasi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini.

Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca  dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku terus di genjot, effeknya diharapkan generasi semakin hebat dan secara tak langsung dapat menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Strategi penjualan marketing hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik, mengapa demikian, karena hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan.

Buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi – Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan .

Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .

Faktor  strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh  :
1. Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Srategi Pemasaran Buku

Strategi Pemasaran buku dapat dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat,

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )
a. Pemasaran buku lewat Online
Saat terjadi pendemi Covid 19 melanda dunia , mau gak mau kita dalam dunia bisnis harus bisa mengikuti perkembangan era digital seperti sekarang ini, bisnis tidak akan bisa survive jika tidak mengikuti kemajuan zaman dan juga keinginan customer

Zaman dulu iklan dengan brosur dan baliho besar ada dimana mana, sekarang cara mengiklan ataupun kampanye jauh lebih mudah. Kenapa bisa lebih mudah? Karena dengan adanya internet membawa perkembangan yang signifikan bagi kehidupan kita.

Jenis-jenis digital marketing yang kita terapkan di Penerbit ANDI Offset terapkan antara lain :

  1. Content marketing. Ini adalah salah satu jenis digital marketing yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik aksi menguntungkan dari calon pembeli potensial. Ada banyak pilihan content marketing mulai dari blog, podcast, infografik, dan lainnya.
  2. Search Engine Optimization (SEO). SEO bisa menjadi strategi menarik pengguna internet untuk mengunjungi website Penerbit Andi Offset (andipublisher.com) dan kemudian membeli produk yang kita tawarkan.
  3. Search Engine Marketing (SEM). Merupakan upaya untuk mengoptimasi website di mesin pencari, Search Engine Marketing (SEM) merupakan strategi pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian mesin pencari atau yang dikenal dengan istilah SERP.
  4. Social Media Marketing.  Biasanya kita kenal nama marketplace.  Memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk promosi dan pemasaran suatu brand di beberapa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya.
  5. Email Marketing. Strategi marketing yang satu ini menggunakan media email untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
  6. Instant Messaging Marketing. Ini bisa menjadi pertimbangan kami saat hendak melakukan promosi dan pemasaran produk secara online, seperti Whatsapp, Facebook Messenger, WeChat, dan platform messenger lainnya.
  7. Influencer Marketing . Kehadiran influencer membawa pengaruh besar pada para fans dan pengikutnya. Orang-orang akan lebih tertarik menggunakan barang yang digunakan atau ditawarkan oleh seorang influencer.
  8. Video Marketing. Untuk melengkapi strategi pemasaran digital yang sedang dijalankan. Video menjadi salah satu media yang bisa kami gunakan untuk tujuan promosi dan pemasaran.
  9. Chanel TV Youtube. Pemasaran melalui channel Youtube juga dinilai sangat efektif karena orang-orang menghabiskan waktu yang lumayan lama di hp android . Saat ini bahkan kita bisa menonton acara secara online melalui layanan live streaming.

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :

  • Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
  • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
  • Menaikkan penjualan dan profit
  • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
  • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
  • Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen

Pemasaran Buku Lewat Komunitas juga sangat baik, seperti kepada komunitas arisan, mahasiswa dan lain-lain.

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1. Toko Buku
Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

  • Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
    – Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
    – Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
    – Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
    – Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan, Program TAB)

2. Direct Selling / Kunjungan Langsung
Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

– Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
– Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
– Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :
– Kunjungan langsung ke tiap sekolah
– Kunjungan langsung ke setiap kampus
– Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Demikianlah penjelasan tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran buku.

Kategori
Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

Apakah Benar Bahwa Adab Lebih Penting Dari Pada Ilmu?

Sumber Gambar : pixabay.com

“Dasar anak tidak tau adab!”

“Belajar adab kamu, supaya tau menghargai orang!”

Berbicara tentang adab berarti berbicara tentang sikap, prilaku seseorang akan suatu.

Adab merupakan implementasi prilaku sopan, ramah dan lembut budi pekerti atau adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji.

Mari kita mengingat kembali ajaran kakek/nenek kita zaman dulu.

Rata-rata diantara mereka tidak bersekolah seperti kita di zaman sekarang, kalaupun bersekolah, ilmu yang mereka dapatkan tidak seperti saat ini.

Kita ambil positifnya saja, bahwa ilmu yang ada saat itu, cocok digunakan saat itu, dan sebaliknya saat ini.

Yang ingin saya perjelas adalah mereka juga mendapatkan pendidikan, baik formal dan non formal, namun sikap dan perilaku mereka tidak seperti kita saat ini.

Mungkin ada yang akan berkata “zaman dulu, teknologi belum seperti saat ini, jadi kemungkinan orang-orang di zaman itu tidak mudah terkontaminasi dengan perkembangan”.

Tepat sekali, dan karena itu pula sikap sopan, ramah tetap melekat pada diri mereka, walau ilmunya tak seperti mayoritas kita saat ini.

Apakah Adab Penting?

Jika bertanya, apakah adab lebih penting dari pada ilmu, saya katakan kedua-duanya penting, saya tidak akan memilih salah satunya, karena di zaman saat ini, adab tanpa ilmu biasanya tak dihargai.

Mari kita melihat orang di sekitar kita. Tak sedikit orang baik, tak sedikit orang sopan tak begitu dihargai, karena dianggap kurang pandai, kurang berpendidikan.

Sebaliknya, orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang jelas bersikap tak pantas, seperti rakus, penjilat, meremehkan orang dan lain-lain.

Mari kita coba bayangkan jika orang berpendidikan  memiliki ilmu, serta memiliki sikap sopan, ramah dan lain-lain.

Orang berilmu sejatinya beradab, karen orang berilmu tau akibat jika tak memiliki adab.

Tak baik juga terlalu baik, karena biasanya dimanfaatkan oleh orang yang merasa kurang beruntung hingga melalukan hal yang tak layak.

Adab dan ilmu penting, namun mengimplementasikannya tak mudah bagi beberapa orang yang sudah mengalami kekecewaan akan ilmu dan adab.

Kategori
Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

Mengapa Siswa SMK Harus Minder?

Sumber Gambar : pixabay.com

Hari ini, saya terketuk harus menulis, karena saya membaca sebuah artikel yang berjudul “siswa SMK tidak perlu minder.

Belum hilang diingatan kita tentang jumlah pengangguran di Indonesia.

Kepala BPS Margo Yuwono pada Cinbcindonesia pada tanggal 09 Mei 2022 menyebutkan dari jumlah pengangguran yang dimaksud oleh Badan Pusat Statistik (BPS)  yang mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 8,4 juta, pendidikannya yang paling banyak adalah lulusan SMK. Pengangguran lulusan SMK tercatat 10,38%.

Mengetahui hal ini tentu banyak pertanyaan yang muncul.

Bagaimana cara BPS mendapatkan hasil demikian?, apakah sudah sesuai sasaran atau tidak?, lalu apa langkah berikutnya?.

Sepengetahuan saya, cara sekolah mengetahui kemana saja lulusan atau almuni setelah lulus sekolah adalah dengan membagikan link tracer lulusan.

Caranya dengan memberikan link tersebut kepada guru-guru yang masih aktif, khususnya wali kelas, lalu membagikannya kepada siswa anak wali.

Kendala yang saya temui pada saat membagikan link tracer study adalah:

  • Tak jarang siswa yang sudah lulus menganti nomor kontak mereka, sehingga untuk membagikan link tersebut untuk diisi sangat sulit,
  • Ada saja siswa merasa malu jika memberitahukan pekerjaannya setelah lulus. Pengalaman terakhir, anak wali saya menginformasikan bahwa temannya enggan mengisi link alasannya, karena saat ini dia belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, sehingga dia memutuskan untuk jualan Lalapan. Ada juga yang sedang kuliah sambil memelihara ternak untuk membiayai dirinya.

Lulusan SMK yang tercatat mendapatkan pekerjaan sesuai kejuruan mereka sewaktu sekolah sangat minim.

Hal ini terjadi, karena ilmu yang mereka dapatkan masih sangat minim, sehingga mereka memilih untuk melanjutkan pendidikan.

Sedangkan yang tercatat di penulusuran lulusan adalah siswa yang lulus sekolah dan langsung bekerja.

Tak adil bagi sekolah kejuruan jika dikatakan pengganguran didominasi oleh lulusan SMK.

Minat siswa berbeda-beda, walau sebenarnya lulus dan langsung bekerja adalah hal yang paling diimpikan oleh guru.

Namun mari kita melihat di lapangan atau DUDI (Dunia Usaha). Ada berapakah perusahaan yang siap menyerap siswa yang baru lulus sekolah, berapa  yang tidak.

Tentu hanya di beberapa perusahaan saja, khusunya di bidang otomotif seperti mekanik motor dan mobil,  perusahaan bidang konstruksi seperti buruh bangunan dan lain-lain.

Bagi pekerjaan berat seperti arsitek bangunan atau konsultan dibutuhkan ilmu yang lebih tinggi dari seorang yang lulusan SMK saja, mengapa, karena lulusan SMK hanya dibekali ilmu arsitek dan konsultan sebagai pengenalan atau dasar, walau materinya sudah hampir sama seperti saat kuliah.

untuk mendapatkan lisensi seorang arsitek dan konsultan tidaklah mudah karena melalui tahap-tahap yang sulit.

Walau demikian siswa yang lulus SMK tak sedikit memilih melanjutkan sekolah sambil bekerja dibidang yang sesuai dengan kejujurannya dan tak sedikit juga, mereka kuliah sambil bekerja diluar keahliannya.

Sejatinya, semua lulusan ingin bekerja, namun sebaiknya tidak adil jika langsung menjudge bahwa lulusan SMK penyumbang pengganguran terbesar di negeri ini.

Aplikasi atau platform untuk mengetahui lulusan kemana saja saat lulus mungkin sebaiknya diperbaharui agar penulurusannya mendetail.

Tak elok jika lulusan SMK bertanya “lulusan SMA bagaimana, apakah mayoritas mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian mereka saat lulus?”.

Kedepannya, agar tidak menimbulkan kegaduhan opini akan lulusan, sebaiknya semua pihak harus berkoordinasi dengan baik.

Terutama wali kelas hendaknya terus menjalin hubungan yang baik dengan lulusan, agar bisa saling terbuka akan masalah yang bisa saja membuat mereka tidak terbuka akan lokasi dan bidang pekerjaan  mereka saat ini.

Bagi lulusan SMK tetaplah asa keterampilan yang dimiliki agar dapat bersinar suatu saat nanti.

Kategori
Ceritaku

Yang Muda Dan Yang Mateng Suka Ini

Sumber Gambar: pixabay.com

Akhir-akhir ini, medsos semakin terdepan, terlebih Tik Tok. Jaringan sosial dan platform video musik asal Tiongkok ini sangat diminati semua kalangan, baik anak-anak, maupun berusia lanjut.

Sang pendiri, Toutiao  memperbolehkan para pemakai aplikasi ini u membuat video musik pendek dengan menggunakan fiture menarik.

Saking mudahnya, banyak kalangan yang sangat tertarik menggunakannya sebagai hiburan, sumber pendapatan, memperluas pergaulan dan lain-lain.

Tak perduli dengan tanggapan para viewers, para pengguna selalu berusahan menampilkan tayangan terhebat yang dimiliki untuk dibagikan, yang tujuan utamanya sebagai hiburan.

Saya mengamati, hal demikian juga dilakukan oleh banyak siswa, baik siswa SD hingga mahasiswa, namun bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa, terkadang platform ini sekaligus digunakan untuk mengais rejeki dengan membuat konten dagang dengan berafiliasi dengan TikTok.

Yang menjadi bahan mengelitik bagi beberapa orang adalah beberapa akun yang dimiliki oleh bapak-bapak dan ibu-ibu terkadang menjadi hiburan penghilang masalah.

Tak jarang, bapak/ibu penguna TikTok membagikan konten yang lucu, ada yang sedang bekerja dengan memberika ekspresi yang aneh, namun lucu dan ada  konten seorang bapak yang memamerkan perut gendutnya.

Para ibu-ibu tak kalah lucu. Ada saja konten yang menampilkan ibu-ibu sedang memasak, namun hasil masakannya gosong, karena mempersiapkan gerakan untuk konten, ada yang sedang bernyayi seolah dia adalah penyanyi asli, dan lain-lain.

Bagi saya, konten demikian masih sangat layak untuk ditonton, karena tujuannya untuk menghibur dan tidak menanpilkan sesuatu yang melanggar kebijakan TikTok.

Tapi tak ada sedikit pengguna yang membagi konten yang seolah memberikan kode kepada orang tertentu. Tak salah, namun lucu. Kalau saya ditanya, lalu apa yang bisa dilakukan jika tidak memberikan kode?, saya akan menjawab, tag orang yang dimaksud biar ramai. 😀 

Setiap hari, selain menulis, kursus bahasa Mandarin online, mengerjakan pekerjaan sebagai tenaga pendidik dan mamak-mamak, saya juga selalu membuka akun ini.

Tujuan utamanya untuk mencari hiburan tambahan dan mencari informasi terkini.

Tak bisa dipungkiri bahwa banyak orang Indonesia tidak begitu suka membaca berita, sehingga membuat para konten kreator berinisiatif untuk membuat berita lewat platform ini.

Bagiku ini ide cermerlang, karena mereka menggunakan sesuatu yang diminati banyak orang saat ini untuk membagikan hasil kreativitas mereka.

Yang jarang saya dapatkan di akun ini adalah akun ini belum banyak digunakan oleh tenaga pendidik untuk membagikan bahan ajarnya, tak sedikit orang telah menggunakan fitur siaran langsung untuk mengajar beberapa mata pelajaran, seperti Matematika, Bahasa Inggris, Fisika dan lain-lain, untuk anak sekolah dasar.

Siaran langsung tersebut gratis bagi siapa saja yang mengikuti mereka, namun secara tidak langsung, penonton dapat memberikan poin kepada guru-guru tersebut dengan memberikan kado, bintang, point dan lain-lain.

Atau dengan kata lainnya, penonton terus menonton dan membagikan tayang siaran langsung tersebut, agar pengguna bisa mendapatkan keuntungan setimpal.

Sangat mudah, kan?

Saya fikir, harus ada pelatihan khusus bagi pendidik untuk bisa menggunakan aplikasi ini sebagai ladang untuk membagikan ilmu kepada anak didik.

Tak ada salahnya membagikan sesuatu yang sedang up bagi semua kalangan. Walau awalnya tujuan tayangan atau konten untuk para pelajar seperti siswa, namun jika kontek menarik, dan mudah difahami penonton, video tersebut dapat dipelajari oleh para orangtua/wali siswa.

Wah, jika saja hal ini benar teraplikasikan, maka guru tidak akan terlalu sulit mengajar di sekolah, karena secara tak langsung tugas menjelaskan materi dapat dibantu oleh orangtua/wali siswa.

Kategori
KBMN 28

Ayo Menulis Buku Ajar

Tak terasa pertemuan KBMN 28 sudah memasuki pertemuan ke-19 dan menurut moderator, peserta semakin banyak menulis resume yang  tidak asal-asalan atau asal jadi. Tulisan para peserta benar-benar hasil dari belajar menulis setiap hari. Sebab tiada cara lain untuk bisa menulis selain menulis secara langsung.

Sebelum dimulai, om Jay sebagai founder KBMN mengapresiasi para peserta  sekaligus memberikan motivasi. lalu beliau meperkenalkan narasumber yang menurut beliau narasumebr ini  sudah sekelas Ahmad Fuadi, dia adalah Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd.

Ibu Mudafiatun telah mendapatkan penghargaan dari perpustakaan nasional sebagai buku terbaik. Penghargaan ini juga telah didapatkan Ahmad Fuadi, semoga buku ibu Dr. Mudafiatun juga menemukan takdir sebagai buku best seller sebagai buku non fiksi.

Menjadi seorang guru merupakan profesi yang mulia. Salah satu pedoman guru saat di dalam kelas adalah buku ajar. Pernahkah terbersit dalam diri kita untuk membuat buku ajar sendiri?, buku yang kita sesuaikan dengan karakter, latar belakang, dan kemampuan siswa kita masing-masing.

Menulis buku ajar seringkali tidak bisa dibuat oleh guru itu sendiri sebagai pengampu mata pelajaran. Padahal kalau guru tersebut membuat sendiri buku ajarnya, tentu akan jauh berbeda bila kita membuatnya sendiri dan tidak mengandalkan buku ajar buatan orang lain.

Mungkin kita akan terkejut ketika membuat buku ajar dan ternyata buku tersebut banyak digunakan oleh ribuan sekolah. Tentu saja royalty bukunya ikut bertambah dan jangan kaget akan ada uang ratusan juta masuk ke rekening kita. Ini hanya berbagi semangat saja yang disampaikan oleh moderator, ibu Mutmainah.

Moderator menjelaskan bahwa ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M. Pd  adalah konselor dan penulis juga seorang asesor BAN PAUD Jawa Timur. Lulus cum laude program studi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling.

Menurut ibu Mutmainah, beliau juga merupakan alumni KBMN angkatan 4 asuhannya Omjay. Dan peraih buku terbaik Perpusnas 2021 bersama prof Ekoji dalam tantangan menulis selama satu minggu.

Setelah pengenalan di atas, Narasumber Dr. Mudafiatun Isriyah, M. Pd memulai materinya sebagai berikut :

Yang pertama kita sebagai penulis buku adalah menguasai penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen

Perbedaan Bahan Ajar Versus Buku Ajar

  1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.
  2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.

Contoh :

  1. Bahan Ajar Cetak • Buku Teks, •Buku Referensi, dan Monograf,
  2. Bahan Ajar Mandiri, Modul, BAJJ
  3. Panduan,  Petunjuk, Pedoman, •Atlas,  Peta, Diagram , Poster, Brosur = Leaflet = Manual
  4. Bahan Ajar non-Cetak • Internet = Web Based Courses = e-learning • CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer • Slide • Video / TV • Audio / Radio

Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar. Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

Mengapa Buku Ajar Penting Dalam Pembelajaran?

  • Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa
    Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
  • Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja
  • Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasiSiswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi 

Mengapa Buku Ajar Ini Wajib Diwujudkan Oleh Seorang Guru 

Mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN

1. Ada Tujuan,

2 Strategi

3. Penilaian

Syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah mahasiswa/siswa – Materi – Guru/Dosen
Beban belajar mahasiswa untuk 2 sks (SN-DIKTI, 2015): 2 sks = 340 menit. Kebutuhan bahan bacaan?
Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dalam mengajar  yaitu dengan menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yg kita ampu

Keuntungan Buku Ajar Bagi Guru Dan Dosen
1. Promosi & KenaikanPangkat
2. Mendapatkan insentif
3. Finansial-Royalti
4. Eksistensi diri

5. Media Ekspresi
6. Branding Personal dan Institusi
7. Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri 

Capaian Pembelajaran

Guru adalah sebagai Peneliti dan Pembelajar

Pengalaman dan Kurikulum sebagai pegangan kita dalam menulis buku ajar, Guru membuat RPP/Silabus/ modul ajar.  Mendisaign pembeljaran sebagai langkah awal untuk memulai semua mata pelajaran yang didesain sama dengan outline calon buku kita, akan menghasilkan buku ajar, Buku modul dan diktat 

Jenis-Jenis Buku Ajar
1. Buku ajar

2. Buku modul

3. Diktat

4. Petunujuk praktikum

5. Naskah tutorial

Buku Hasil Pemikiran antara lain menghasilkan:

1. Buku referensi

2. Monograf

Bagaimana dengan Buku Ajar Dan Buku Teks?

Buku Ajar pada umumnya:

1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.

Buku Teks pada umumnya:
1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun secara linier.
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).

5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat
8. Dikemas untuk dijual secara umum.

9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.
10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.

Lanjutan Buku ajar: Buku Ajar pada umumnya:
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman.
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.
9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar

Bagaimana Cara Menyusun Buku Ajar

1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun

2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPP

3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS / RPPmata kuliah yang diampu

Prosedur Kompilasi
1. Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS / RPP.
2. Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS / RPP.
3. Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
4. Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.
5. Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan
Kajian/BAB.
6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk
setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk
dibagi kepada mahasiswa).
7. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa
untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

Prosedur Pengemasan Kembali Informasi
Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar, kemudian ditambahkan:
Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai.
Petunjuk belajar bagi mahasiswa.
Latihan.
Ringkasan.
Umpan balik.
Evaluasi formatif.

Pertimbangan Penulisan Buku Ajar

Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).
Guru mempunyai kemampuan menulis.
Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya.
Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajara

1. PRINSIP RELEVANSI
Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.

2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam

3. PRINSIP KECUKUPAN
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Sistematika Buku Ajar
Biasanya tergantung dari penerbit juga ya, tetapi kita  seorang guru juga memiliki kesiapan unt menata outline buku kita sendiri yaitu:

BAB 1 Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary)
Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata

Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa
Identitas Mata Kuliah
Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
 Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa
Capaian Pembelajaran Mata kuliah

BAB I
Kemampuan Akhir
Indikator

Pendahuluan, terdiri dari:
Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang
cakupan bab tersebut.
Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman
yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi mahasiswa.

Penyajian:
Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis
materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.
Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah membaca uraian materi.
Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas.

Penutup, terdiri dari:
Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan
Akhir.
Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci
jawaban tes).
Tindak lanjut.

diperlukan juga: DAFTAR PUSTAKA
Senarai, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan.
Daftar index (jika diperlukan).