Setiap kejadian memberikan pelajaran bagi yang mengalaminya.
Setiap perubahan memberikan tanda alarm atau peringatan bagi siapapun.
Setiap masalah memiliki makna yang berarti yang bisa dipetik.
yap, tepatnya demikian. Masalahnya tak sedikit manusia merasa tersakiti oleh sebuah kejadian, perubahan dan masalah yang dialami dalam kehidupan.
Parahnya, menyalahkan orang lain sebagai sumbernya karena merasa terzolimi.
Meskipun demikian, tak sedikit juga orang merasa bersyukur dengan adanya sebuah kejadian, perubahan dan masalah yang dialaminya.
Sebagai contoh, dengan hadirnya Pandemi, orang bisa mengambil beberapa pelajaran hidup, seperti :
Kebersihan. Sebelum Pandemi Covid-19 hadir, tak jarang orang hanya fokus akan kebersihan yang terlihat secara kasat mata, namun bakteri dannkuman yang bersarang ditempat yang sering disentuh tidak terlalu diperhatikan, seperti gagang pintu, alat komunikasi, tas san lain-lain.
Kedisiplinan. Dalam hal ini adalah tentang berolahraga, sebelumnya tak sedikit masyarakat ogah-ogahan berolah, dan begitu juga dengan mengkonsumsi makanan- makanan yang menyehatkan dan ramuan tradisional. Sebenarnya, makanan berupa sayuran hijau dan variasi buah-buahan tidak begitu diperhatikan, dengan tujuan asal kenyang dan enak dilidah, namun sekarang, jumlah masyarakat untuk melakukan kegiatan yang menguras keringat semakin meningkat dan begitu juga dengan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan.
Kebersamaan. Kebersamaan dengan teman, rekan kerja adalah hal yang lebih diprioritaskan dulu, namun sekarang, keluarga adalah segalanya.
Kebiasaan. Banyak kebiasaan yang dulu tidak terfikirkan akan dilakukan, kini berbeda, contoh : selalu mencuci tangan, memakai masker. Yang sebenarnya, sebelum Pandemi, selalu mencuci tangan dan menggunakan masker sebaiknya dilakukan dan digunakan, namun situasi saat itu tidak begitu pas sehingga hal demikian terabaikan.
Me time. Menghabiskan waktu untuk diri sendiri agar imunitas tubuh semakin meningkat sangatlah perlu dilakukan, dimana hal ini tidak begitu diperdulikan, malahan sesuatu yang menyenangkan diri sendiri menjadi prioritas kesua setelah menyenagkan orang lain.
Tersadarkan. Selama Pandemi, orang lebih sering bekerja dari rumah dan siswa belajar dari rumah. Tak bisa disembunyikan, bahwa kegiatan di rumah didak se-intens seperti bekerja di kantor dan belajar di rumah. Hal ini telah menimbulkan kesadaran bahwa kurang beraktivitas atau bahkan tidak beraktivitas dapat mengakibatkan kelelahan dan kebosanan. Kedepannya, kita semua akan berdikir untuk menghargai waktu untuk bekerja dan belajar di sekolah.
Media Pembelajaran Online. Tak terbayangkan oleh kebanyakan Guru bahwa akhirnya media pembelajaran online seperri E-learning, Zoom, YouTube, Google classroom bahkan Whatsapp akan digunakan untuk mengajar. Sebelumnya tak sedikit Guru betah berada di zona aman dengan mengajar secara tradisional di dalam kelas.