Pendidikan adalah hal utama yang selalu diprioritaskan para Orangtua untuk anak setelah kesehatan. Dengan berbagai cara Orangtua akan berupaya untuk menyekolahkan anak mereka hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Setiap jenjang pendidikan, para Orangtua akan selalu memastikan jika anak mereka benar-benar mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah, namun terkadang mereka kurang menyadari bahwa anak-anak mereka bisa saja melakukan sedikit gerakan tambahan yang kemungkinan besar karena mereka sedang dalam tahap pertumbuhan atau tahap pencarian jati diri.
Dalam hal seperti ini, Orangtua tidak bekerja sendiri untuk mendidik anak. Di sekolah ada Guru dan wali kelas yang selalu siap mendidik siswa (i). Tentunya hal tersebut membutuhkan kerjasama dari seluruh civitas sekolah dan Orangtua siswa (i).
Wali kelas memiliki tanggung jawab untuk mengontrol anak wali di sekolah, dimana wali kelas akan dibantu oleh Guru BK dan wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.
Semua komponen ini akan menemui kesukaran jika tanpa ada bantuan dari Orangtua siswa (i). Itulah mengapa, pada saat pendaftaran awal masuk sekolah, pengisian data siswa dan Orangtua sangatlah penting.
Tidak sedikit data siswa tidak lengkap dan tidak akurat, sehingga menyusahkan wali kelas untuk menindaklanjuti siswa (i) yang bermasalah.
Ini harus menjadi catatan bagi para Orangtua agar selalu melengkapi data anak selengkap mungkin pada saat melakukan pendaftaran awal di sekolah.
Kerjasama Orangtua siswa (i) dan wali kelas dalam memantau perkembangan siswa (i) sangat dibutuhkan dan berikut peran Orangtua siswa yang dapat mendukung kinerja wali kelas :
Orangtua harus menjauhkan anggapan bahwa urusan anak di sekolah adalah urusan wali kelas saja, yang sebenarnya adalah Orangtua siswa (i) harus bekerja sama dengan wali kelas untuk memantau perkembangan anak, sehingga Orangtua tidak shock pada saat penerimaan raport siswa .
Selain itu, Orangtua siswa (i) juga harus menyadari bahwa wali kelas juga memiliki tanggung jawab lain di sekolah yaitu sebagai Guru kelas atau Guru mata pelajaran, dimana wali kelas tidak bisa 100% mendampingi anak wali setiap harinya, belum lagi setiap kelas terdapat lebih dari 20 jumlah anak wali yang selalu di pantau oleh wali kelas, oleh karena itu kerjasama antara Orangtua siswa dan wali kelas sangat dibutuhkan agar pemantauan dapat terlaksana secara optimal.
Jelas, bahwa tidak semua siswa (i) melakukan hal yang mendorong Orangtua siswa (i) dan Guru untuk saling berkomunikasi, tetapi apapun itu, hubungan komunikasi antara Orangtua siswa (i) dan Guru sebaiknya tetap ada.
This post was published on %s = human-readable time difference 7:13 am
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…