Ini adalah lanjutan dari penjelasan sebelumnya mengenai Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK). Pada artikel sebelumnya tentang jenis PDBK, jika anda belum membacanya anda dapat klik di sini.
Ingat!
PDBK tidak hanya berupa fisik saja, sehingga lanjutan berikut anda biasa fahami dan tangani tentang bagaimana cara strategi dalam pembelajarannya.
Peran Sekolah Membantu PDBK
Sesuai aturan yang berlaku, setiap Satuan Pendidikan membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi PDBK untuk belajar di sekolah. Sekolah akan memfasilitasi dan menerapkan adaptasi pembelajaran sesuai hasil asesmen, karena semua sekolah tanpa terkecuali harus menerima PDBK dan mengalakkan pendidikan inklusif dengan memperluas akses
Panitia penerimaan siswa baru harus meminta Orangtua siswa untuk menyiapkan dokumen yang telah diunggah di portal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring sekolah tersebut seperti Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan formulis pendaftaran yang telah diisi.
Tak lupa Orangtua menyerahkan dokumen yang menjelaskan kebutuhan dari dokter atau psikolog seperti hasil tes pendengaran jika memiliki hambatan pendengaran, atau hasil tes melihat jika memiliki hambatan pada penglihatan, dan lain-lain.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara sekolah dapat membantu PDBK, apalagi jika sekolah tersebut belum memiliki tenaga pendidik yang belum memiliki pengalaman tentang PDBK?
Hal ini tentu akan menimbulkan hectic atau riweuh (kerumitan) antara guru, karena kurangnya atau bahkan tidak ada kwalifikasi keilmuan untuk menjadi Guru Pembimbing Khusus (GPK), namun menurut Esther, I Krisanti di PMM pada topik bagian ini menjelaskan bahwa Guru tidak harus menjadi GPK untuk dapat melakukan pembelajaran dengan PDBK.
Caranya adalah guru dapat membantu PDBK sesuai dengan kompetensi guru tersebut, yaitu dengan peka terhadap kebutuhan siswa dan berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai dengan kebutuhan siswa.
Mengapa kolaborasi dibutuhkan?, karena PDBK memiliki kebutuhan yang berbeda sengan peserta didik/siswa lainnya, seperti hambatan belajar, maka dari itu guru perlu berkolaborasi dengan tenaga ahli seperti dokter, psikolog atau terapis untuk menegakkan diagnosis dan membantu memahami PDBK.
Note :
Guru tidak bertugas untuk mendiagnosis kebutuhan siswa, tetapi menyediakan pembelajaran pembelajaran sesuai kebutuhan PDBK sesuai asesmen pembelajaran.
Apabila guru mendapatkan siswa ada yang terlihat BK, maka dapat diberikan rujukan untuk dilakukan asesmen formal lanjutan oleh tenaga ahli.
Bagaimana Peran Satuan Pendidikan Memfasilitasi Kebutuhan Peserta Didik?
Guru harus ekmbali menyadari peran terpentuk dalam pembelajaran inklusif terletak pada beberapa pihak, yaitu ;
Untuk mendukung sistem pengajaran di sekolah, keterlibatan para Orangtua siswa sangat diperlukan dengan cara mengadakan pendampingan dan penguatan psikologi penguatan bersama tim ahli, guna membangun kesadaran Orangtua terhadap anak yang BK.
Demikianlah penjelasan singkat tentang PDBK yang bisa bersekolah di semua sekolah dan bagaimana peran sekolah untuk memfasilitasi hal ini.
Selanjutnya kita akan membaca cara pelibatan Orangtua, teman sebaya dan masyarakat dalam pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus.
Baca Juga :
This post was published on %s = human-readable time difference 8:39 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…