Selama mahluk hidup terus berkembang, maka pembaharuan beradaptasi akan selalu ada. Manusia terus beradaptasi dengan keadaan, dengan perkembangan zaman, maka kurikulum patut terus disesuaikan.
Semua orang tentu berubah, baik dari segi fisik maupun mental. Begitu juga dengan zaman, masa dimana era selalu berubah dari masa ke masa. Manusia belum mengenal alat tulis, hingga memiliki alat cangih yang bisa menggantikan buku untuk menulis.
Begitupun dunia pendidikan yang selalu berubah-ubah.
Pendidikan adalalah bidang yang sangat penting untuk memajukan suatu bangsa, karena masyarakat dari sebuah bangsa adalah sumber daya yang dapat mengantikan sumber alam untuk memberikan pengaruh besar bagi suatu negara.
Pendidikan mendapatkan jaminan oleh Undang-Undang dan juga peraturan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Disana terdapat cita-cita negara yang artinga mencerdaskan kehidupan bangsa yang artinya pendidikan adalah kunci untuk mewujudkannya.
Bagi Sekolah
Perubahan kurikulum akan terus terjadi demi menyesuaikan dunia pasar, tujuanna agar tercipta link and match antara dunia akademis dan dunia kerja. Bisa dibayangkan jika Dunia Usaha (DUDI) membutuhkan lulusan yang mampu mengopreasikan mesin dengan kekuatan cepat, namun di sekolah, siswa hanya mengajarkan tentang pengenalan kerja mesin dan cara mengoperasikannya.
Akibatnya akan banyak lulusan yang menganggur, karena tidak memiliki skill atau keterampilan yang mengikuti perkembangan. Siswa yang menganggur atau tidak diterima di dunia kerja bisa saja dianggap tidak terampil atau lulusan tanpa keterampilan oleh masyarakat, padahal ada banyak hal yang dibutuhkan pasar yang belum pernah mereka dapatkan di bangku sekolah.
Dengan kata lain bekal yang mereka dapat di bangku sekolah tidak mengikuti zaman. Sebagai contoh, di era 4.0 atau di negara berkembang seperti Cina dan beberapa negara lainnya sudah membekali siswanya dengan 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity) untuk menghadapi abad 21.
Mungkin orang bertanya, memangnya bedanya era 21 dan sebelumnya apa?
Nah, ini yang perlu diperhatikan bahwa era 21 adalah masa dimana teknologi semakin canggih dan cepat mengalami pembaharuan. Masa dimana sebagian manusia tenaga manusia telah digantikan dengan mesin bahkan robot.
Manusia yang semakin cerdas telah menciptakan alat untuk bisa membantu meringankan pekerjaannya, jika keterampilan yang dimiliki anak sekarang masih jadul, maka siap-siap tertinggal atau menjadi penonton lagi di negara ini.
Kedepan atau beberapa tahun kedepan, tentu kurikulum akan mengalami penyesuaian lagi, hal ini tergantung siapa yang merancang, siapa yang mengimplentasikan dan bagaimana peran orangtua siswa dalam menunjang pekerjaan wali kelas.
Baca Juga :
This post was published on %s = human-readable time difference 1:03 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…