Categories: GuruSiswa

Tak Tau Nama Guru, Akhirnya Mendeskripsikan. Hayo, Siapa Yang Begini.

Guru pasti sering disodorkan pertanyaan siswa untuk menanyakan keberadaan Guru lain seperti ini ‘ bu/pak,  Apakah Guru Matematika ada? Ciri-cirinya pendek, gendut, hitam dan tua’ atau ‘ bu/pak, apakah Guru Matematika ada? ciri-cirinya tinggi, kurus,  agak botak  dan selalu pake kalung besar’.

Jika didengar sejenak, pertanyaan siswa seperti ini sangat mengocok perut, tetapi hal ini tidak pantas karena siswa tidak mengetahui nama Guru yang mengajarnya.

Perkenalan pada setiap pertemuan pembelajaran pertama sangat penting, dimana perkenalan dapat menentukan kesan-kesan berikutnya. Apakah siswa mengingat nama Guru atau tidak, semua berawal pada hari perdana sekolah.

Tak kenal maka tak sayang, begitulah kira-kira kata Pepatah yang sering terdengar, namun anehnya jika siswa sudah tau Guru tetapi tidak kenal adalah hal yang tidak bisa disepelekan,  Karena jika dibiarkan, siswa akan selamanya tidak tau nama Gurunya.

Ada banyak kasus dimana Siswa tidak memiliki kemauan untuk minimal menghafal nama Guru yang mengajar mereka, alasannya ‘apalah arti sebuah nama’, ini adalah ungkapan yang sering mereka sampaikan jika diingatkan untuk selalu mengingat nama Guru yang mengajar.

Agar siswa tidak cepat lupa nama Guru yang mengajar, sebaiknya lakukan beberapa tips berikut:

  1. Mencatat nama Guru di buku catatan bidang studi yang diajarkan. Beda mata pelajaran, beda buku catatan. Sebaiknya tulislah nama Guru di halaman depan buku beserta nama dan kelas siswa agar setiap mengambil buku untuk esok hari, siswa bisa membacanya sebelum memasukkan buku ke dalam tas.
  2. Setiap memerlukan bantuan Guru, menyapa Guru, usahakan memanggil bapak/ibu Guru disertai nama. Selamat pagi Bu/Pak, Sapaan ini paling sering terdengar, ini tidaklah salah, namun tidak sepenuhnya benar. Untuk menjalin keakraban siswa dan Guru, sebaiknya menyebutkan nama Guru setelah sapaan Bu/Pak. Guru tidak semata Guru bagi siswa di sekolah, tetapi juga sebagai sahabat, maka ingatlah nama Guru, minimal Guru yang mengajar di kelas.
  3. Mengaitkan nama Guru dengan kata atau kalimat  yang sering digunakan dalam mengajar atau dengan tampilan Guru. Ini adalah bagian yang paling mudah,  tetapi hendaknya tidak dijadikan bahan olokan oleh siswa. Contohnya, Guru Sejarah sering menggunakan kata ‘sip’ ingatlah bahwa Bpk/Ibu yang sering ucakapan kata sip adalah Bpk/Ibu ………. (nama Guru), asal jangan memanggilnya Guru sip.

Dilansir dar BBC, 28 Februari 2017, Manusia tidak cakap  mengingat nama akan tetapi kita memiliki kemampuan alami dalam mengingat wajah seseorang.  Lakukanlah berbagai cara lain jika tips diatas tidak mempan untuk menghafal nama Guru.

STOP mendeskripsikan Guru lagi jika tidak tau nama Bapak/Ibu Guru, Karena secara tidak langsung, menjelaskan ciri-ciri Guru dapat menjadi bahan tertawaan orang lain.


Guru pasti sering disodorkan pertanyaan siswa untuk menanyakan keberadaan Guru lain seperti ini ‘ bu/pak,  Apakah Guru Matematika ada? Ciri-cirinya pendek, gendut, hitam dan tua’ atau ‘ bu/pak, apakah Guru Matematika ada? ciri-cirinya tinggi, kurus,  agak botak  dan selalu pake kalung besar’.

Jika didengar sejenak, pertanyaan siswa seperti ini sangat mengocok perut, tetapi hal ini tidak pantas karena siswa tidak mengetahui nama Guru yang mengajarnya.

Perkenalan pada setiap pertemuan pembelajaran pertama sangat penting, dimana perkenalan dapat menentukan kesan-kesan berikutnya. Apakah siswa mengingat nama Guru atau tidak, semua berawal pada hari perdana sekolah.

Tak kenal maka tak sayang, begitulah kira-kira kata Pepatah yang sering terdengar, namun anehnya jika siswa sudah tau Guru tetapi tidak kenal adalah hal yang tidak bisa disepelekan,  Karena jika dibiarkan, siswa akan selamanya tidak tau nama Gurunya.

Ada banyak kasus dimana Siswa tidak memiliki kemauan untuk minimal menghafal nama Guru yang mengajar mereka, alasannya ‘apalah arti sebuah nama’, ini adalah ungkapan yang sering mereka sampaikan jika diingatkan untuk selalu mengingat nama Guru yang mengajar.

Agar siswa tidak cepat lupa nama Guru yang mengajar, sebaiknya lakukan beberapa tips berikut:

  1. Mencatat nama Guru di buku catatan bidang studi yang diajarkan. Beda mata pelajaran, beda buku catatan. Sebaiknya tulislah nama Guru di halaman depan buku beserta nama dan kelas siswa agar setiap mengambil buku untuk esok hari, siswa bisa membacanya sebelum memasukkan buku ke dalam tas.
  2. Setiap memerlukan bantuan Guru, menyapa Guru, usahakan memanggil bapak/ibu Guru disertai nama. Selamat pagi Bu/Pak, Sapaan ini paling sering terdengar, ini tidaklah salah, namun tidak sepenuhnya benar. Untuk menjalin keakraban siswa dan Guru, sebaiknya menyebutkan nama Guru setelah sapaan Bu/Pak. Guru tidak semata Guru bagi siswa di sekolah, tetapi juga sebagai sahabat, maka ingatlah nama Guru, minimal Guru yang mengajar di kelas.
  3. Mengaitkan nama Guru dengan kata atau kalimat  yang sering digunakan dalam mengajar atau dengan tampilan Guru. Ini adalah bagian yang paling mudah,  tetapi hendaknya tidak dijadikan bahan olokan oleh siswa. Contohnya, Guru Sejarah sering menggunakan kata ‘sip’ ingatlah bahwa Bpk/Ibu yang sering ucakapan kata sip adalah Bpk/Ibu ………. (nama Guru), asal jangan memanggilnya Guru sip.

Dilansir dar BBC, 28 Februari 2017, Manusia tidak cakap  mengingat nama akan tetapi kita memiliki kemampuan alami dalam mengingat wajah seseorang.  Lakukanlah berbagai cara lain jika tips diatas tidak mempan untuk menghafal nama Guru.

STOP mendeskripsikan Guru lagi jika tidak tau nama Bapak/Ibu Guru, Karena secara tidak langsung, menjelaskan ciri-ciri Guru dapat menjadi bahan tertawaan orang lain.

This post was published on %s = human-readable time difference 9:03 am

Delyana Tonapa

I am Delyana

Recent Posts

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…

6 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pengelolaan Sumber Daya

Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…

4 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…

24 Oktober 2024

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…

22 Oktober 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…

6 Oktober 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…

6 Oktober 2024