“Is smiling your best accessory?”
“How often do you share your smiling in a day?”
“Who do you give your best smiling for?”
“Do you know the benefits of smiling?”
Selalu memberikan senyuman dalam keadaan apapun adalah hal yang susah-susah gampang dilakukan.
Bayangkan, jika sedang dalam keadaan sedih paling bawah, karena kehilangan sesuatu yang paling berharga atau kehilangan seseorang yang paling dikasihi, dihadapkan dalam situasi dimana profesionalisme harus tampil selalu senyum di depan umum.
Wah…rasa-rasa jiwa setengah hidup, setengahnya mati.
Pertanyaannya “Adakah orang yang bisa melakukan hal demikian?”
Tentu ada. Mereka yang mampu melakukannya adalah orang-orang yang sudah pernah melalui pergumulan hidup sejak kecil dan sudah memiliki banyak pengalaman hidup untuk mengatasi masalah hidupnya.
Dengan kata lain, orang seperti ini adalah orang yang kuat. Mampu mengola dan mengontrol diri dengan baik. Dia mampu membuat senyuman sebagai aksesoris di wajahnya.
“lalu, apa keuntungan atau manfaat senyuman bagi diri sendiri dan orang lain?”
Cerita dikit dulu yah sebelum lanjut.
Tadi pagi, dalam perjalanan saya menuju sekolah, saya melihat seorang anak kecil yang berumur sekitar tiga tahun atau empat tahun.
Awalnya dia berlari kecil dengan sangat riang sambil memegang sekresek belanjaan berwarna hitam. Entah apa isinya.
Sesekali dia memeluk kantong pelastik tersebut.
Tiba-tiba dia berteriak dan menjerit kesakitan. Sontak saya dan orang sekitar shock. Kami mendekatinya dan ternyata kaki kanannya sudah ada di dalam saluran air.
Dengan menahan sakit, dia mengeluarkan kakinya dibantu oleh seorang kakek.
Dia berdiri sambil membersihkan pakaiannya yang kotor. Setelah itu, dia berterima kasih dan pamit untuk pulang ke rumahnya.
Saya menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang, namun dia menolak dan berkata sambil tersenyum “terima kasih tante, saya bisa jalan sendiri”.
Setelah itu, dia pulang dengan sedikit pincang sambil memeluk kantong plastik.
Saya memperhatikan dia tersenyum kepada orang yang hendak menolongnya sambil menahan rasa sakit dan rasa kaget karena terjatuh.
Saya berfikir ” level anak kecil seperti dia saja mampu tersenyum walau sedang mengalami sedikit accident, mengapa orang dewasa tidak?”.
Dengan dia menahan sakit sambil menebarkan senyuman kepada orang lain, saat itu dia hendak memberikan pesan bahwa dia baik-baik saja, walau mungkin tidak demikian.
Dia berharap, agar orang tetap tenang dan tidak perlu kwatir dengan dirinya.
Yang digaris bawahi adalah kata senyuman.
Senyuman adalah bagian dari bahasa tubuh. Satu mimik ini sangat berpengaruh hingga menghasilkan manfaat yang luar biasa.
Selain yang sudah digambarkan diatas, ada banyak manfaat lainnya tersenyum dan melihat senyuman orang lain.
Bagi orang yang sedang sakit, selalu disarankan agar tidak terlalu banyak berfikir atau dengan kata lain, dapat menciptakan kebahagiaan sendiri.
Kebahagiaan dapat diperlihatkan dari senyuman. Senyum dapat membuat imunitas tubuh semakin baik.
Tampil di depan siswa (i), Guru akan berusaha menampilkan hal terbaik, termasuk selalu menebar senyuman, tujuannya agar Guru terlihat percaya diri, menarik dan meyakinkan, sehingga siswa (i) merasa nyaman menerima materi yang disajikan.
Mengapa demikian? ini terjadi karena orang percaya bahwa senyum bisa menular. Dekat dengan orang yang suka tersenyum, memperkatakan hal yang menyejukkan hati dapat membuat orang di sekitarnya merasa damai sejaterah, dan sebaliknya.
Konsisten menebarkan senyuman memang agak sulit, namun dengan selalu berupaya berfikir positif dan memiliki kemampuan untuk menguasai diri dapat memberikan manfaat baik.
Terakhir hanya pilihan, tetap tersenyum dalam keadaan apapun atau memperlihatkan kesusahan hidup dengan mimik muka “astaga”.
Ingat, semua orang memiliki problema hidup yang berbeda, Jika tidak mau punya masalah hidup berarti sudah meninggal atau mungkin numb.
Sekarang, the power of you untuk selalu tersenyum. Tetap tersenyum yah, karena tersenyum adalah obat lelah.
Baca Juga :
This post was published on %s = human-readable time difference 6:00 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…