Persaingan dunia kerja terus berlanjut, tak pandang hadirnya Pandemi, yang jelas siapa hebat, cerdas dan gesit, dia yang bertahan. Mengapa demikian? alasanya tentu untuk bertahan hidup.
Sudah beberapa hari ini, bangsa Indonesia disuguhkan dengan berita demo para buruh, ini terjadi karena dikeluarkannya Omnibus Law atau satu UU sekaligus merevisi beberapa UU.
Bertolak dari demo buruh yang menuntut dihapuskannya peraturan tersebut, membuat mata kita terbuka lebar bahwa untuk bertahan dalam suatu perusahaan atau instansi dibutuhkan kualitas yang tidak biasa.
Pasar bebas sudah digaungkan beberapa tahun terakhir ini, artinya siapapun bisa mencari pekerjaan di dalam dan luar negeri, begitupun sebaliknya, orang asing juga bisa masuk ke negara kita dan tentunya dengan dibekali keterampilan yang mereka telah miliki.
Jika dilihat dari satu sisi, hal ini akan merugikan anak bangsa, karena negara tidak menggunakan kemampuan mereka, namun jika dicermati secara seksama, hal ini sebenarnya sangat baik, karena setiap generasi bisa mengembangkan kemampuan mereka dimanapun mereka inginkan tanpa ada batasan.
Masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) memberikan manfaat bagi ekonomi Indonesia. Para investor berani berinvestasi yang secara tidak langsung akan membuka lapangan pekerjaan, namun kekurangannya, terkadang mereka membawa pekerja sendiri, tetapi kembali lagi, jika anak bangsa memiliki kualitas dan berdaya saing baik, tentu akan digunakan oleh perusahaan.
Sebagai contoh, lulusan SMK yang memiliki kemampuan dalam merakit kendaraan atau memiliki kemampuan di atas rata-rata bisa mencari dan mendaftar sebuah pekerjaan secara online di dalam dan luar negeri dan tidak lagi hanya bergantung menjadi pegawai negeri atau menjadi karyawan di daerah sendiri.
Menolak perkembangan atau menolak perubahan tidak semudah dengan “bim salabim” melakukan protes keras dengan menarik urat leher belum tentu bisa menghentikan perubahan.
Dunia semakin maju dengan mengikuti teknologi, dan generasi di negara ini tidak mungkin hanya menjadi penonton dan penikmat karya dari luar. TIDAK!. Setiap negara membutuhkan generasi emas yang dapat merubah negaranya.
Dunia kerja tidak mengutamakan izasah saja, tetapi yang paling dicari adalah keterampilan dan kredibilitas. Siapa yang kuat, kreatif, disiplin, dia yang bertahan. Pegawai yang tidak berkontribusi, pelan-pelan akan didepak.
Selalu memupuk semangat dalam kondisi apapun sangat dibutuhkan. minimal semangat yang selalu membara dengan melihat masa depan untuk hidup yang lebih baik.
Tetaplah giat belajar hai anak-anak bangsa. Para pahlawan telah berjuang keras mempertahankan negera ini untuk kita, lalu apa yang kalian lakukan untuk negara ini? yah, minimal dengan belajar giat dan jelih melihat kesempatan dan perkembangan dunia.
Hilangkan pemikiran sempit, tanamkan semangat dan daya juang yang tinggi melalui kreativitas. Negara ini membutuhkan ide-ide kalian.
Tetaplah giat belajar. Belajar tidak hanya bersumber dari guru, tetapi segala sesuatu yang ada di sekitar kita adalah guru. Banyak membaca dan belajarlah untuk menciptakan hal baru, bukan merusak fasilitas negara yang sudah tersedia.
This post was published on %s = human-readable time difference 6:56 pm
Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…
Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…
Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…
Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…
Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…
Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…