Tugas CGP Angkatan 11

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Salam hangat bagi kita semuanya.

Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil refleksi berdasarkan soal yang telah ditentukan, dan berikut adalah hasilnya :

  1. Anda diminta untuk mewawancarai 2-3 pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan Anda (salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal Anda).
  2. Hasil wawancara ini adalah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.

Panduan Wawancara dengan Pimpinan/Kepala Sekolah:

  1. Kepala sekolah SMK Negeri 3 Teknologi dan Rekayasa Jayapura, Bpk Frans Tunggul Kasih Amarta, S.Pd
  •  Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
  • Selaku Pimpinan, identifikasi Kasus2 dilakukan dengan menerima dan melihat laporan  dari wali kelas,  guru BK, guru piket  maupun menerima langsung dari laporan siswa atau pegawai/guru
  • Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
  • Dalam pengambilan keputusan didasarkan pada kebenaran dan asas keadilan yang tidak merugikan kedua belah pihak, meningingat dalam upaya membangun kepercayaan guru maupun orang tua dan siswa harus diambil sebagai pimpinan yg seadil adilnya.


  • Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
  • Berkaitan dengan kasus siswa, dilakukan sesuai aturan sekolah ( Tatib). Dilakukan penanganan dan panggilan orang tua/wali siswa dan berhubungan dengan wali kelas, guru piket, kepala bengkel serta melakukan dengam teguran lisan, panggilan Guru, / pegawai
  • Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  • Dilakukan melalui teguran, arahan secara  lisan kepada guru/ pegawai  dan atau kepada siswa/ orang tua
  • Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  • Tantangan terbesar adalah pada kasus Asusila, Narkoba, tawuran dan lain-lain
  • Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
  • Menyelesaikan berdasarkan kejadian, jika memerlukan waktu penanganan yg lama,  di sesuaikan dengan jadwal guru BK/ kesiswaan  atau Waktu sebagai Pimpinan
  • Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
  • Tentu ada. Guru BK, wali kelas , staff TU, ( untuk siswa), wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, kepala bengkel dan untuk guru, guru piket dan bahkan kepala dinas.
  • Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
  • Sesungguhnya setiap persoalan dilema etika menjadi bahagian penting dari kepemimpinan untuk terus menerus belajar  dan menjadikan hal tersebut sebagai kekuatan dan pengalaman sebagai pimpinan  yang dipimpinannya,  karena sesungguhnya semua tidak terlepas dari persoalan yang terus terjadi.
  • Berikan satu contoh kasus yang pernah terjadi, dan hasil keputusan yang diambil.
  • Kasus NARKOBA
  • Kasus tawuran antar sekolah
  • Kasus Guru/ pegawai yang tidak melaksanakan tugas dan lain-lain.

  1. Kepala sekolah Negeri 2 Bisnis dan Managen Kota Jayapura, Bpk Elia Waromi, S.Pd, M.Pd

Panduan Wawancara dengan Pimpinan/Kepala Sekolah:

  • Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
  • Selaku pimpinan, identifikasi kasus2 dilakukan dengan menerima laporan  dari BK,  dari wali kelas,  maupun menerima langsung dari laporan siswa atau Pegawai/guru
  • Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
  • Dalam pengambilan keputusan didasarkan pada kebenaran dan asas keadilan yang tidak merugikan kedua belah pihak, meningingat dalam upaya membangun kepercayaan guru maupun orang tua dan siswa harus diambil sebagai pimpinan yg seadil adilnya.
  • Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
  • Berkaitan dengan kasus siswa, dilakukan sesuai aturan sekolah ( Tatib). Penyelesaian di tingkat siswa , Panggilan orang tua.
  • Berhubungan dengan guru dan pegawai, melakukan dengam teguran lisan, Panggilan Guru, / pegawai
  • Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  • Dilakukan melalui teguran dan arahan secara lisan kepada guru/ pegawai  dan atau kepada siswa/ orang tua
  • Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  • Tantangan terbesar adalah pada kasus Asusila, Narkoba, pekerlahian, dll.
  • Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
  • Menyelesaikan berdasarkan kejadian, jika memerlukan waktu penanganan yg lama,  di sesuaikan dengan jadwal guru BK/ kesiswaan  atau Waktu sebagai Pimpinan
  • Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
  • Guru BK, wali kelas , staff Manajemen, ( untuk siswa) dan untuk guru, pegawai ada Atasan Langsung Kepsek ( bidang/ Dinas)
  • Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
  • Sesungguhnya setiap persoalan dilema etika menjadi bahagian penting dari kepemimpinan ( atau sebagai atasan) untuk terus menerus belajar  dan menjadikan hal tersebut sebagai kekuatan dan pengalaman sebagai pimpinan  yang dipimpinannya,  Karena sesungguhnya setiap saat tidak terlepas dari persoalan yang terus terjadi.
  • Berikan satu contoh kasus yang pernah terjadi, dan hasil keputusan yang diambil.
  • Kasus Siswa hamil diluar pernikahan
  • Kasus siswa melakukan hubungan sejenis
  • Kasus Guru/ pegawai yang tidak melaksanakan Tugas
  • Kasus guru berkelahi.

Demikianlah hasil kedua wawancara yang telah saya lakukan bersama dua pemimpin hebat  Dari hasil wawancara tersebut saya melakukan analisis dan refleksi dari hasil  wawancara pertama dan kedua sebagai berikut dengan menggunakan daftar tugas atau check list yang terdiri dari 6 pertanyaan.

Hasil analisis dan refleksi tersebut saya akan coba menjawabnya dalam bentuk narasi sebagai berikut :

Pertanyaan refleksi yang pertama adalah hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang saya pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang saya  dapatkan?.

Setelah melakukan wawancara pada dua Kepala Sekolah, hal-hal menarik yang muncul dari wawancara adalah nilai kasih sayang, peduli dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas dan bahan pertimbangan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan.

Keadilan sangat penting untuk dilakukan namun terkadung memikirkan beberapa pertimbangan akan lebih bagus lagi, agar tak ada pihak yang mendapatkan kerugian sehingga di setiap kasus semua pihak mendapat Solusi terbaik.

Hasil wawancara antara 2 pimpinan yang saya wawancarai, ada sebuah persamaan, atau perbedaan. Persamaan dari kedua pemimpin yang saya wawancara adalah samuanya cara mengidentifikasi kasus dan pertimbangan yang digunakan adalah keadilan lawan rasa kasihan . Sedangkan perbedaannya adalah Kepala Sekolah Negeri lebih bebas dalam mengambil keputusan karena beliau adalah penentu akhir keputusan sedangkan Kepala Sekolah Swasta harus mempertimbangkan pendapat ketua yayasan.

Kemudian rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika dan  bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka? Rencana ke depan para pimpinan dalam pengambilan keputusan yang mengandung dilema etika adalah dengan terlebih dulu mengidentifikasi nilai-nilai apa yang bersinggungan dan akan menemukan cara penyelesaian yang kreatif. Cara mereka dalam mengukur efektivitas pengambilan keputusan bisa dengan melihat dampak atau efek yang ada setelah keputusan diambil.

Pertanyaan keempat adalah bagaimana saya sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan saya, pada murid-murid saya, dan pada kolega guru-guru saya yang lain? Kapan saya  akan menerapkannya? Jika saya menerapkan pengambilan keputusan dilema etika di lingkungan saya baik pada murid atau pada rekan sejawat dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan . Dan saya akan menerapkannya mulai dari sekarang setelah saya mempelajari materi ini.

Tak hanya itu, saya juga membuat narasi dari hasil wawancara  pada dua pimpinan atau kepala sekolah. Saya menyadari masih banyak kekurangan dari narasi yang saya buat untuk menggambarkan kedua proses wawancara yang saya lakukan,.

Kemudian pertanyaa terakhir dari daftar chekclist yaitu tentang Durasi waktu atau panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan saya, dan kepadatan/intisari materi yang saya ingin sampaikan.

Demikianlah penjelasan hasil wawancara saya bersama Kepala SMK Negeri 3 Teknologi dan Rekayasa Jayapura dan SMK Negeri 2 Bisnis dan Managen Kota Jayapura  juga hasil analisisis dan refleksi yang saya buat. 

Baca Juga :

Tugas Deminstrasi Kontestual Modul 2.2

Delyana Tonapa

I am Delyana