Apa Sih Peran Orangtua, Teman Sebaya dan Masyarakat Terhadap PDBK?

Sumber Gambar : pixabay.com

Sering kali pembiaran akan tindakan atau ucapan tidak pantas bagi seseorang yang mengalami Kebutuhan Khusus terjadi di dalam keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (Tri Pusat Pendidikan). Prilaku ini tentu tidak baik kepada korban dan tentu juga terhadap pelaku itu sendiri, dimana pelaku terus berupaya menggunakan atau memelihara benalu dalam dirinya.

Dengan dihadirkannya peran semua kalangan terhadap Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) telah memberikan titik terang akan muara dari menghargai semua umat manusia dan memanusiakan manusia.

Materi kali ini masih ada hubungannya dengan materi sebelumnya, dimana saya telah memberikan gambaran akan peran sekolah terhadap PDBK, dan bagi anda merasa terlewatkan dengan artikel tersebut, dapat meng-klik di sini.

1. Pelibatan Orangtua Dalam Pelajaran PDBK

Mengajak Orangtua siswa BK sangat membantu guru, Orangtua siswa dan siswa itu sendiri, karena secara alami, siswa BK akan merasa diperdulikan oleh semua orang. Salah satu caranya adalah dengan mengikut sertakan Orangtua siswa dalam kegiatan pembelajaran di luar sekolah, atau sesekali saat pembelajaran di sekolah.

Apa yang perlu dilakukan Orangtua saat pendampingan siswa di luar sekolah?, contoh : seorang guru mengajak semua anak walinya pergi ke pantai di hari minggu (sunday meeting), saat kegiatan tentu guru akan fokus terhadap siswa yang lain, sementara siswa yang masuk kategori BK butuh pendampingan Orangtua.

Tugas Orangtua adalah melaksanakan hal-hal yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh siswa saat berada di pantai, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak berenang sebelum waktu istrahat, tidak meninggalkan tempat dan lain-lain.

Begitu juga jika anak BK mengalami degradasi  kedisiplinan, seperti mulai terlambat masuk kelas untuk belajar, tidak mau lagi mengerjakan tugas, tidak sopan saat berbicara/bertindak, maka guru dapat mengatur jadwal siswa BK di rumah yang tentunya sesuai dengan kesepakatan Orangtuanya.

Jika hal ini dilakukan maka tentu hal ini bisa menjadi penguatan karakter untuk anak/siswa BK, apalagi jika diperkuat dengan pemberian social story atau cerita sosial yang narasi yang dibuat untuk menggambarkan situasi dan masalah tertentu serta cara orang menghadapinya.

2. Pelibatan Teman Sebaya

Peran teman sebaya dalam kelas inklusif sangat penting untuk menumbuhkan lingkungan yang saling mendukung dan perduli akan teman lain, serta menumbuhkan rasa saling toleran dan memahami perbedaan sehingga dapat saling membantu.

Jadi pelibatan teman sebaya tidak hanya berguna bagi PDBK dalam mengikuti pelajaran di kelas, namun juga sebagai tempat untuk membudayakan menghargai perbedaan dan toleransi antar sesama, tak hanya itu saja, dengan melibatkan teman sebaya maka secara tidak langsung guru meningkatkan rasa empati siswa.

Salah satu contoh adalah menjadikan tutor sebaya atau tentor bagi siswa BK, dimana tutor dapat membantu siswa BK untuk memahami pelajaran lebih dalam, atau bisa membantu temannya yang mungkin membutuhkan sesuatu atau mungkin melakukan kesalahan karena Berkebutuhan Khusus.

3. Pelibatan Masyarakat Dalam Pembelajaran

Kepala Sekolah mengandeng masyarakat dalam hal ini Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja  (IDUKA) membuat rencana dan anggaran dalam mengembangkan potensi yang ada di lingkungan atau di sebuah daerah dengan melibatkan siswa Berkebutuhan Khusus (BK), dan guru memberikan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan siswa.

Memang harus ada pertemuan intens tentang kegiatan seperti ini, karena harus mencocokkan dengan kebutuhan belajar siswa BK dan memperluas akses pendidikan dan pekerjaan bagi mereka, namun langkah seperti ini dapat memperluas akses pendidikan dan pekerjaan bagi siswa Berkebutuhan Khusus (BK) kelak.

Contohnya seperti melatih dapat keterampilan dan  membuka peluang kerja, juga mengadakan pelatihan keterampilan dibidang tertentu dan lain-lain. Dengan cara ini berarti masyarakat dan pihak sekolah menjadi inovatif dan proaktif terhadap perubahan di dunia industri dengan melibatkan Peserta Dididk Berkebutuhan Khusus.

Baca Juga :

This post was published on %s = human-readable time difference 8:48 pm

Delyana Tonapa

I am Delyana

Recent Posts

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…

6 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pengelolaan Sumber Daya

Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…

4 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…

24 Oktober 2024

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…

22 Oktober 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…

6 Oktober 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…

6 Oktober 2024