Categories: CeritakuGuru

Perasaan Setelah Diobservasi

Setelah melaksanakan tugas yang dipantau langsung oleh atasan tentu seperti perasaan seperti permen Nano-nano. Bagi generasi Z, permen ini mungkin tidak begitu familiar, tapi bagi kami generasi Y atau generasi Milenial permen rasa nano-nano sangat popular, hinga sekarang, rasanya bisa mengambarkan perasaan😀.

Well….

Hari ini, 05 Maret 2024, saya telah diobservasi oleh pimpinan dan di dampingi oleh guru Pamong, yang mana sebelumnya telah dilakukan pra observasi sebanyak dua kali.

Sebelum diobservasi, saya telah mengisi mengisi dan memilih rencana kerja di fitur Pelaksanaan Kinerja di Platform Medeka Mengajar (PMM) dan telah disepakati juga oleh pimpinan, yang mana hal ini merupakan langkah awal dari Pelaksanaan Kinerja.

Sebelum pimpinan dan guru pamong masuk ruangan untuk mengbbservasi saya, hati saya rasa dak dak😀, iya, dak dik duk alias hati ini rasa nano-nano, tapi malu untuk ditunjukkan. Yah, maklumlah, kwatir dibilang nggak profesional hehehe.

Saya fikir hal ini lumrah, manusiawi, atau normal. Secara, ini pertama kali diobservasi setelah program terbaru dari PMM diterbitkan. Namun perlu diketahui, saya sudah sering disupervisi oleh guru pamong, pengawas kota, provinsi dan juga dari pusat, sehingga saat saya diobservasi, rasa nano-nanonya hanya berada dilevel 1,5 (satu setengah saja)😁.

Beruntunglah para guru atau para pekerja lainnya yang sering disupervisi oleh atasan. Mengapa?, karena sudah merasa sering dihadapkan dengan kondisi siap dinilai dan dipantau langsung oleh atasan, atau dengan kata lain, anda sudah sering merasakan frekuensi tinggi.🤣

Back to laptop. 

Saat saya diobservasi, saya mengajar normal tanpa merubah Modul Ajar (MA) saya agar terlihat wow atau menarik di kelas, hanya menanmbahkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) pada bagian sesuai kriteria saja, agar atasan dan guru pamong bisa langsung melihat yang mana KSE-nya

Adapun hal yang  saya persiapkan matang adalah cara saya menertibkan siswa saat mereka melakukan pelanggaran.

Saya lupa menyampaikan di atas, bahwasaya memilih disiplin positif. Maksudnya adalah saat diobservasi, saya harus menunjukkan prilaku mendisiplinkan siswa saat mereka melakukan pelanggaran.

Jika anda terlewatkan tentang disiplin positif, silahkan baca di sini.

Jadi, saat saya tampil tadi pagi, saya berupaya memperlihatkan disiplin positif yang telah saya terapkan selama ini untuk dilihat oleh kepada pimpinan dan guru pamong.

Saya mengetahui tentang ini dari PMM dengan topik disiplin positif menerapkan segitiga restitusi. Sekali lagi, jika anda belum membaca artikel tentang hal ini, kembali ke link yang saya sematkan di atas.

Setelah diobservasi, saya dan guru pamong melakukan diskusi tindak lanjut tentang hal-hal yang dianggap kurang efektif. Pada tahap ini, tentu ada sedikit perdebatan, namun saya selaku tenaga pendidik tentu harus tetap giat belajar lagi dan lagi demi kemajuan bangsa dengan meningkatkan cara mendidik generasi muda yang lebih beradab.

Setelah ini, akan masih ada lagi tahap berikutnya yaitu Pelaksanaan Tindak Lanjut melalui pemantauan atasan atau guru pamong dan dan terakhir Refleksi.

Pada bagian akhir adalah penentuan predikat kinerja guru yang tentunya akan diberikan langsung oleh atasan, yang mana nilai tersebut akan terintegrasi ke Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) guru.

Bagi Bpk/Ibu yang belum diobservasi, saya menyarankan untuk menyiapkan segala keperluan yang telah didiskusikan dengan pimpinan atau guru pamong, atau siapa saja yang ditunjuk oleh pimpinan.

Tujuannya agar saat mengajar, otmosfir ruangan akan stabil, karena bpk/ibu tidak akan merasa ada sesuatu yang tertinggal atau kurang.

Juga, jangan lupa mengajar seperti biasa, tak perlu canggung, karena setelah observasi, pimpinan akan melihat tindak lanjut dan refleksi kita.

Percuma saat diobservasi kelihatan wow, namun saat tindak lanjut bpk/ibu ataupun saya tidak menerapkannya dengan baik, yang berarti saat observasi guru hanya berpura-pura agar terlihat baik oleh pimpinan. Big No! Kita harus hindari hal ini.

Bagi siapapun yang sudah diobservasi dan mengalami kekurangan atau dianggap kurang efektif, tak apa, tak perlu merasa rendah kecewa, karena masih ada tindak lanjut dan refleksi sebagai bagian dari penilaian pimpinan.

Yuk, tetap semangat, hai kita para pahlawan❤️

This post was published on %s = human-readable time difference 10:11 pm

Delyana Tonapa

I am Delyana

Recent Posts

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Salam Guru Hebat Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan…

6 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pengelolaan Sumber Daya

Salam dan bahagia bagi kita semua. Kembali lagi saya menuliskan tugas saya koneksi antar materi…

4 November 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan siswa berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan…

24 Oktober 2024

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Salam hangat bagi kita semuanya. Kali ini, saya akan menampilkan hasil wawancara saya dan hasil…

22 Oktober 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Salam Bahagia bagi kita semua. Saya Delyana Tonapa, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Jayapura.…

6 Oktober 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  Tak terasa, saya dan CGP angkatan 11 telah sampai pada modul 2.3 Coaching untuk…

6 Oktober 2024