Guru Cerewet Tetap Dibutuhkan.
Ada-ada saja kelakuan anak zaman sekarang. Maunya banyak dan sukanya membuat kepala guru pusing banyak keliling.
Pengalaman saya sejak menjadi guru, saat saya menasehati siswa, terkadang ada saja siswa yang memberikan ekspresi kesal.
Sebenarnya, kesalnya mungkin tentang kenakanalan siswa yang menurutnya wajar atau benar, namun bagi saya, apapun itu jika sesuatu dilakukan secara berlebihan dan diulang secara terus menerus perlu dibenahi dengan seksama.
Guru adalah sosok yang selalu membimbing siswanya, jika ada siswa yang salah, melakukan hal yang tidak benar akan dinasehati, ditegur, dan paling parah akan memarahi sesuai etika yang ada.
Hal ini terkadang membuat siswa merasa dicereweti oleh guru, karena mereka merasa ingin bebas. Jika kita amati, umur siswa SMA/SMK memang masih sangat rentan untuk melakukan kesalahan, hal ini terjadi karena pengalaaman hidup yang mereka miliki masih minim.
Banyak hal yang mereka ingin eksplore dan ingin mencoba hal baru yang menantang. Hal ini tentu baik, karena mereka harus belajar banyak hal, namun guru sebagai penganti orangtua di sekolah perlu mendampingi siswa, terlebih jika guru tersebut sebagai wali kelas.
Membiarkan siswa terus melakukan hal yang tidak benar adalah tindakan yang tidak benar bagi guru, namun sikap siswa yang mendapati guru dalam membimbingnya penjadi momok bagi beberapa siswa.
Sebenarnya guru tidak cerewet, hanya saja guru tak ingin ada tindakan atau prilaku siswa yang tidak baik terus dikembangkan oleh siswa.
Jika mendapati guru terus ngomel, karena mendapati siswa melakukan kesalahan yang sama, sebaiknya siswa mengerti bahwa itu adalah tindakan baik untuk diri kalian.
Guru tak mungkin terus menerus ngoceh tanpa alasan, guru waras akan merespon siswa yang bertindak tidak benar.
Bayangkan……………..
Jika kalian bersalah, lalu dibiarkan oleh guru terus melakukan hal salah dengan alasan kalian siswa, bukan keluarga guru, nah..……
Kalian akan selalu melakukan hal salah, mungkin kalian tidak tau bahwa itu salah, itu berbahaya, tetapi tak pernah disadarkan guru, bukankah pembiaran terhadap kalian adalah sikap guru yang fatal dan tak baik bagi masa depan kalian?.
Mengapa Kalian Tidak Merenungkan Ini
Saat kalian bersalah, terimalah masukkan dan saran guru yang terkadang penyampainnya tidak lembut, atau penyampaiannya tidak selalu dengan nada rendah. Sadarilah bahwa tone/nada guru tergantung kalian.
Guru juga manusia biasa yang menangani banyak siswa. Tak mungkin akan selalu stabil dalam menertibkan siswa, dan siswa sebaiknya belajar untuk tidak melakukan hal fatal atau mengulanginya secara terus menerus.
Guru Mencitai Kalian, Sadarilah Itu.
Mencintai bukan berarti membiarkan kalian melakukan hal tidak benar. Mencintai bukan berarti guru akan membiarkan kalian terus menerus tidak tau.