Guru, Siswa dan Orangtua SiswaTugas CGP Angkatan 11

Koneksi Antar Materi Modul 1.3

Sumber Gambar : pixabay.com

Ini adalah tugas CGP Angkatan 11 kota Jayapura provinsi Papua dengan soal pemantik sebagai berikut :

“Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?”.

Dalam Kegiatan Koneksi antar materi ini, saya akan jelaskan tentang keterkaitan antara peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak,, visi guru penggerak dan Profil Pelajar Pancasila.

Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Karena itu, peran pendidik adalah menuntun kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Proses menuntun yang memerdekakan ini menjadi tema besar pendidikan nasional, yakni merdeka belajar. Merdeka belajar merupakan salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi. Pada dasarnya program Merdeka Belajar bertujuan untuk memerdekakan guru dan siswa, seperti semangat Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara dalam hal pendidikan.

Program Merdeka Belajar bertujuan untuk menghasilkan pelajar Indonesia yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Jadi visi dan misi pendidikan nasional adalah mewujudkan profil pelajar pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Untuk bisa mencapainya tentu guru harus memiliki nilai guru penggerak melaksanakan perannya dengan memiliki visi. Untuk mewujudkannya tentu diperlukan suatu rancangan yang disebut dengan inkuiri apresiatif (IA). Inkuiri apresiatif adalah manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan yang dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik yang ada di sekolah,

Setelah membuat visi, guru perlu mencari cara agar hal baik dapat memunculkan strategi perubahan ke arah yang lebih baik, serta membuat prakarsa untuk mewujudkan visi yang telah dibuat dengan mengunakan akronim BAGJA.

Ada 5 tahapan yang dirangkum dalam sebuah akronim BAGJA yang meliputi:

B = Buat pertanyaan utama.

Langkah ini digunakan sebagai penentu arah penelurusan terkait perubahan yang kita inginkan. Berikut ini contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk memulai proses lainnya.

  • Bagaimana menghasilkan peserta didik yang kreatif, inovatif dan Berprofil Pelajar Pancasila?
  • Bagaimana Meningkatakan membiasakan penumbuhan karakter baik di lingkungan sekolah?

A = Ambil pelajaran.

Langkah ini dapat dilakukan setelah pertanyaan utama disepakati. Bagian ini akan menuntun mengambil pelajaran dari pengalaman individu atau kelompok baik dalam unsur yang berbeda maupun sama.

G = Gali mimpi.

Pada tahapan ini komunitas sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Siswa) akan menggali mimpi sebagai keadaan ideal yang diinginkan dengan digambarkan secara rinci melalui sebuah narasi dan diperlukan pertanyaan-pertanyaan pemandu dalam penyusunan narasi,

J = Jabarkan rencana.

Tahapan ini akan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dan mengambil keputusan-keputusan.  Ketika perencanaan awal kita perlu membuat pertanyaan-pertanyaan untuk membantu penyusunan rencana agar lebih konkret

A = Atur eksekusi.

Tahapan ini membantu transformasi rencana menjadi nyata. Diperlukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu memutuskan peran dan  kesepakatan-kesepakatan pelaksanaan.

Adapun Revisi Visi yang saya rumuskan adalah:

Menghasilkan Peserta Didik yang Kreatif , Inovatif dan Berprofil Pelajar Pancasila”. dan saya sudah membuat prakasa juga. semuanya telah saya buat pada tugas Demonstrasi Kontekstual.

Demikianlah penjelasan saya tentang koneksi materi modul 1.3. semoga bermanfaat. Terima kasih.

Delyana Tonapa

I am Delyana