Ceritaku

Yang Muda Dan Yang Mateng Suka Ini

Sumber Gambar: pixabay.com

Akhir-akhir ini, medsos semakin terdepan, terlebih Tik Tok. Jaringan sosial dan platform video musik asal Tiongkok ini sangat diminati semua kalangan, baik anak-anak, maupun berusia lanjut.

Sang pendiri, Toutiao  memperbolehkan para pemakai aplikasi ini u membuat video musik pendek dengan menggunakan fiture menarik.

Saking mudahnya, banyak kalangan yang sangat tertarik menggunakannya sebagai hiburan, sumber pendapatan, memperluas pergaulan dan lain-lain.

Tak perduli dengan tanggapan para viewers, para pengguna selalu berusahan menampilkan tayangan terhebat yang dimiliki untuk dibagikan, yang tujuan utamanya sebagai hiburan.

Saya mengamati, hal demikian juga dilakukan oleh banyak siswa, baik siswa SD hingga mahasiswa, namun bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa, terkadang platform ini sekaligus digunakan untuk mengais rejeki dengan membuat konten dagang dengan berafiliasi dengan TikTok.

Yang menjadi bahan mengelitik bagi beberapa orang adalah beberapa akun yang dimiliki oleh bapak-bapak dan ibu-ibu terkadang menjadi hiburan penghilang masalah.

Tak jarang, bapak/ibu penguna TikTok membagikan konten yang lucu, ada yang sedang bekerja dengan memberika ekspresi yang aneh, namun lucu dan ada  konten seorang bapak yang memamerkan perut gendutnya.

Para ibu-ibu tak kalah lucu. Ada saja konten yang menampilkan ibu-ibu sedang memasak, namun hasil masakannya gosong, karena mempersiapkan gerakan untuk konten, ada yang sedang bernyayi seolah dia adalah penyanyi asli, dan lain-lain.

Bagi saya, konten demikian masih sangat layak untuk ditonton, karena tujuannya untuk menghibur dan tidak menanpilkan sesuatu yang melanggar kebijakan TikTok.

Tapi tak ada sedikit pengguna yang membagi konten yang seolah memberikan kode kepada orang tertentu. Tak salah, namun lucu. Kalau saya ditanya, lalu apa yang bisa dilakukan jika tidak memberikan kode?, saya akan menjawab, tag orang yang dimaksud biar ramai. 😀 

Setiap hari, selain menulis, kursus bahasa Mandarin online, mengerjakan pekerjaan sebagai tenaga pendidik dan mamak-mamak, saya juga selalu membuka akun ini.

Tujuan utamanya untuk mencari hiburan tambahan dan mencari informasi terkini.

Tak bisa dipungkiri bahwa banyak orang Indonesia tidak begitu suka membaca berita, sehingga membuat para konten kreator berinisiatif untuk membuat berita lewat platform ini.

Bagiku ini ide cermerlang, karena mereka menggunakan sesuatu yang diminati banyak orang saat ini untuk membagikan hasil kreativitas mereka.

Yang jarang saya dapatkan di akun ini adalah akun ini belum banyak digunakan oleh tenaga pendidik untuk membagikan bahan ajarnya, tak sedikit orang telah menggunakan fitur siaran langsung untuk mengajar beberapa mata pelajaran, seperti Matematika, Bahasa Inggris, Fisika dan lain-lain, untuk anak sekolah dasar.

Siaran langsung tersebut gratis bagi siapa saja yang mengikuti mereka, namun secara tidak langsung, penonton dapat memberikan poin kepada guru-guru tersebut dengan memberikan kado, bintang, point dan lain-lain.

Atau dengan kata lainnya, penonton terus menonton dan membagikan tayang siaran langsung tersebut, agar pengguna bisa mendapatkan keuntungan setimpal.

Sangat mudah, kan?

Saya fikir, harus ada pelatihan khusus bagi pendidik untuk bisa menggunakan aplikasi ini sebagai ladang untuk membagikan ilmu kepada anak didik.

Tak ada salahnya membagikan sesuatu yang sedang up bagi semua kalangan. Walau awalnya tujuan tayangan atau konten untuk para pelajar seperti siswa, namun jika kontek menarik, dan mudah difahami penonton, video tersebut dapat dipelajari oleh para orangtua/wali siswa.

Wah, jika saja hal ini benar teraplikasikan, maka guru tidak akan terlalu sulit mengajar di sekolah, karena secara tak langsung tugas menjelaskan materi dapat dibantu oleh orangtua/wali siswa.

Delyana Tonapa

I am Delyana