Siswa

Apakah Perusahaan Mengutamakan Lulusan Yang Pintar?

Sumber Gambar : pixabay.com

“Hai, anak pintar”,

“kamu memang pintar”,

iii pintar apaaaa!”.

Pintar adalah salah kata yang digunakan oleh Orangtua siswa (i) dan juga Guru-guru untuk menghargai usaha anak.

Kata ini sederhana, namun sangat berpengaruh bagi mental anak. Dengan selalu memberikan pujian pada waktu yang tepat, anak akan merasa yakin jika dirinya pintar dan mampu melakukan sesuatu yang hebat.

Agar tidak salah penggunaan,  pujian diberikan setelah anak/siswa melakukan hal yang benar. Jika pujian diberikan berlebihan akan membuat anak merasa selalu benar, walau dia salah.

Atau dengan kata lain, dia akan merasa bahwa apapun yang dia lakukan adalah benar adanya. Ini tentu ajaran yang salah.

Back to laptop, ops back to the point topic.

Menurut Wikipedia.org Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya faktor produksi.

Perusahaan juga bisa didefinisikan sebagai suatu  organisasi atau lembaga yang dikelola untuk menyediakan barang atau jasa dari kreativitas dan usaha bersama, sehingga menghasilkan keuntungan.

Dari dua pengertian tentang perusahaan di atas bisa disimpulkan bahwa untuk menghasilkan produksi, barang atau jasa dibutuhkan kemampuan.

Kemampuan yang dimaksud tidak  hanya berupa tenaga, tetapi juga ide, ide yang cemerlang, Ide untuk menghasilkan karya dan kemampuan untuk memasarkannya.

Melihat hal ini, seperti apakah kriteria pekerja yang dibutuhkan sebuah perusahaan?

Idealnya Perusahaan akan terus berinovasi untuk menghasilkan produksi yang unggul di pasaran.

Atau dengan kata lain, perusahaan akan terus berupaya keras agar tetap eksis dan salah satu caranya adalah dengan memiliki pekerja yang hebat, anak muda katakan “bukan manusia  kaleng-kaleng”. 

Logikanya, perusahaan tidak akan  mau pekerjakan karyawan yang tidak menghasilkan atau tidak memiliki pengaruh terhadap Perusahaan?

Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa perusahan tidak hanya butuh karyawan pintar saja, tetapi juga karyawan yang terampil.

Baca Juga :

Mungkin anda pernah mendengar bahwa pintar namun tidak memiliki keterampilan adalah  sia-sia. Masalahnya semua orang memiliki bakat atau talenta, dari situlah setiap orang bisa mengembangkan bakat hingga melahirkan sebuah keterampilan.

“Lalu, apakah hanya itu saja yang dibutuhkan perusahaan?”.

Jangan salah, walaupun seorang lulusan memiliki predikat pintar dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, namun tidak disiplin, tentu tidak akan memberikan pengaruh yang baik bagi siapapun.

Bisa dibayangkan, seorang lulusan yang dianggap pintar dan memiliki ketarampilan memukau, namun tidak bisa disiplin waktu dan tidak mengikuti aturan, karena merasa tidak mampu mengikuti aturan perusahaan, tentu akan didepak.

Baca Juga :

  • Tidak berkualitas, bersiaplah didepak
  • Pintar, terampil, disiplin adalah beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh lulusan atau pekerja, dan yang tak kalah penting adalah kemauan untuk selalu belajar.

Minimal mempelajari ilmu yang sudah ada secara terus-menerus tidak akan membuat seseorang tertinggal, malahan dapat menciptakan sesuatu atau memiliki ide yang kreatif atau mampu berinovasi bagi perusahaan.

Bukankah hal ini akan disambut gembira oleh atasan?

Mungkin tidak hanya untuk ataasan, namun untuk jiwa. Dengan selalu belajar atau meng-upgrade ilmu akan membuat seseorang merasa tentram, memiliki rasa percaya diri dalam bekerja, mengapa? karena dia merasa tidak akan tertinggal, sehingga membuatnya tidak akan memiliki rasa kwatir.

Yuk, kunjungi juga channel YouTube saya, untuk melihat materi ajar Bahasa Inggris di Del Channel Ok. 

Baca Juga :

Delyana Tonapa

I am Delyana