Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

Mereka Tak Memiliki Adab?

Sumber Gambar: pixabay.com

Lagi dan lagi.

Kasus antara guru dan siswa kembali viral, dimana seorang siswa SMK yang terlambat masuk kelas tidak menerima teguran gurunya.

Kejadian ini terjadi di Tangerang Selatan, Banten, dikutip dari Sindonews, Rabu, 08 Februari 2023.

Video tersebut viral hingga sumber berita terkini, Lambe Turah pun ikut memberitakannya.

Banyak yang pro kepada sang guru, namun tak sedikit ada yang membela siswa tersebut, dengan alasan ada kalimat tak pantas yang dilontarkan oleh sang guru.

Bahkan salah satu komen membuat saya notice agar setiap masalah sebaiknya dilihat dari dua arah, dengan alasan si pemberi komen menghubungkan hal serupa sewaktu masih duduk di bangku sekolah.

Saya tidak ingin membahas siapa yang benar dan siapa yang salah, karena video yang ditayangkan hanya sekian menit saja, tanpa menampilkan perkara awal hingga akhir kejadian.

Yang membuat saya terobsesi untuk menulis hal ini adalah mengenai comment para Nitizen yang budiman.

Sebelum lanjut saya ingin katakan bahwa the power of mulut Nitizen di +62 memang andalan. Tra tanggung-tanggung. 

Well……

Katanya siswa zaman sekarang tak memiliki adab.

Seorang nitizen mengatakan bahwa anak sekarang tidak seperti dia  pada zamannya. 

Dulunya rasa menghargai terhadap sesama terutama kepada guru adalah hal mutlak. Seorang nitizen lain menambahkan bahwa zaman dia juga begitu, tapi tak sedikit guru suka menggunakan kesempatan untuk memerintah siswa berlebihan, seperti membawakan bunga untuk guru, menyapu di rumah guru, membeli jualan nasi kuning guru walau rasanya kurang enak, dan lain-lain.

Pada bagian ini ramai komentar, seolah-olah mereka curhat dengan masa lalu yang menurut mereka berlebihan.

Jika ditanya tentang saya, saya pun pernah alami ini waktu duduk di bangku sekolah dasar, dimana kami diminta mengangkatkan air untuk di bawah ke rumah seorang guru setiap saat jam istrahat.

Kalau diingat-ingat yah tak apalah, toh saat itu saya dan teman juga menikmati situasi saat itu. Dan kalau sekarang saya berfikir, mungkin saat itu gurunya mendapatkan gaji minim atau mungkin tidak digaji, makanya begitu.

Saya tidak akan menyalakan situasi itu, katakan saja itu takdir. Hehehehe.

Tapi benarkah anak zaman now tidak beradab?.

Mari kita bandingkan zaman sebelum ada teknologi dan setelah teknologi eksis.

Teknologi ada, semua orang termasuk anak-anak dapat belajar secara mandiri.

Mereka dapat melihat persoalan secara terbuka. Mereka mampu mengetahui sesuatu dengan mudah.

Ditambah lagi, masalah sosial zaman dulu tidak seribet seperti sekarang. 

Kasus penipuan dengan berbagai cara semakin marak, kasus perjudian dengan berbagai cara semakin tumbuh subur, kasus obat terlarang semakin tak terkendalikan di lingkungan anak muda, di mana zaman dulu, tidak separah seperti demikian.

Siswa terlihat tidak memiliki adab ada banyak penyebabnya, apakah karena faktor keluarga karena salah satu masalah di atas atau dari dirinya sendiri.

Sikap berani berbicara memang harus dimiliki semua siswa, namun tentu harus disertai dengan norma-norma. 

Para Orangtua atau orang dewasa  tidak bisa mengharuskan anak zaman now untuk mengikuti cara mereka yang iya dan iya saja seperti tempo doloe. Big No…

Pekerjaan zaman sekarang menuntut siswa kreatif dan inovatif, serta proaktif dalam meningkatkan potensi diri. 

Yah, Meningkatkan potensi diri, siswa harus berani asal speak up atas opini mereka, tetapi cara adalah kita adalah sabar mengontrol mereka untuk bisa berbicara dengan mendahulukan akal dan hati sebelum melontarkan kalimat.

Cara ini mungkin sulit, namun hendaknya setia orang memang harus memiliki stock sabar yang full, jangan hanya batrei saja yang full. hehehe

Kita juga tidak bisa membuat anak zaman now berada dalam tempurung, diharuskan semua hal seperti zaman kita dulu, yang perlu dilakukan adalah mengarahkan siswa untuk mampu membuat batasan-batasan dalam hidupnya.

Delyana Tonapa

I am Delyana