Ceritaku

Hikmah Hadirnya Covid-19

Sumber Gambar : pixabay.com

Kemarin, tepatnya hari senin, 22 Juni 2020,  saya mengadakan meeting melalui aplikasi ZOOM dengan anak wali saya untuk memastikan mereka dalam keadaan  baik-baik saja dan sekaligus memberikan informasi penting seputaran kegiatan dan administrasi  sekolah.

Sebenarnya, kami sering berkomunikasi melalui grup Whatsapp dan telfonan secara individual,  bagi yang tidak memiliki paket data dan tidak memiliki smartphone, namun hari itu saya ingin sekali melihat langsung dan memberikan beberapa pertanyaan mengenai tugas online dari beberapa Guru mata pelajaran.

Dengan berjalannya waktu, saya memperhatikan mereka sangat gembira,  alasannya karena mereka bisa berkumpul lagi dengan teman kelas mereka dengan jumlah yang agak banyak, walau secara virtual.  Biasanya  hanya 3-4 siswa saja melalui aplikasi lain.

Pada saat saya menjelaskan, saya memperhatikan mereka begitu antusias bisa saling berinteraksi satu dengan lainnya. Mereka saling melepas rindu, karena sudah sekian lama, mereka tidak bisa berjumpa satu dengan yang lain.

Pandemi ini sangat mempengaruhi perkembangan mereka, bagaimana tidak, biasanya mereka memiliki hari libur hanya beberapa hari dan paling lama dua minggu saja, dan walaupun libur mereka masih bisa bertemu  di luar sekolah, namun sekarang, karena Pandemi, hampir 3 bulan mereka  tidak bersua sama sekali, sehingga menyisakan sedikit sedih di hati mereka.

Di usia mereka yang saat ini, yang  sedang mengalami masa pertumbuhan, dengan terpaksa, mereka  mematuhi peraturan untuk stay at home. Tindakan ini sangat tepat, dan keadaan yang mereka alami saat ini akan menjadi cerita  pada saat mereka berusia lanjut nanti.

Hal yang menggelitik hati saya adalah, ekspresi mereka. Kita bisa bayangkan jika lama tidak berjumpa dengan teman-teman yang selalu bersama-sama dengan kita dan tidak bisa  bergaul dengan teman baru juga, pasti akan terasa sedih. Yah. Sedih.

Sangat mengharukan, di masa pertumbuhan, mereka yang tidak bisa berinteraksi secara leluasa, tidak bisa mengenal teman baru bahkan jika diberlakukan New Normal, mereka juga harus tetap menjaga jarak.

Namun ada hikmah yang bisa diambil oleh Siswa (i)  dari kehadiran Covid-19 yaitu:

  1. Menyadari Arti Sebuah Pertemanan. Gurih-gurih sedap, kata orang begitu. Friend is life sometimes, tetapi juga teman-teman bisa menjadi bencana jika siswa tidak bisa mengontrol diri. pada saat merasa sedih, binggung biasanya siswa (i) bercerita kepada teman, jalan-jalan dengan teman, belajar bersama-sama, bercanda gurau,  namun semua itu berubah drastis. Kiranya dengan hadirnya Covid-19 yang telah merubah banyak hal akan membuat siswa semakin tau arti dari pertemanan.
  2. Betapa Pentingnya Menggunakan Waktu. Sebelum Pandemi, tidak sedikit siswa (i) suka bermalas-malasan dengan menunda-nunda waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas. Dengan adanya pencegahan penularan virus yang mengharuskan semua orang lebih banyak di rumah dan menjaga jarak, membuat siswa (i) merasa bahwa membuang waktu untuk tidak belajar dan memelihara sifat malas akan merugikan diri sendiri.
  3. Menyadari Akan Sebuah Pengorbanan. Mengikuti aturan untuk menjaga jarak akan membuat siswa (i) merasa sedikit merasa bersedih. Berkorban untuk kebaikan semua orang sangat penting dengan menskip moment tertentu di usia muda, seperti belajar bersama di sekolah, mengikuti kegiatan lain di luar sekolah, merayakan lebaran sendiri-sendiri, mengerjakan tugas secara mandiri selama 3 bulan yang biasanya kerja sama, dan terima raport tanpa bersua.

Demikianlah penjelasan beberapa hikmah dengan hadirnya Covid-19 di tengah-tengah masyarakat. Kiranya kejadian ini tidak membuat siapapun merasa menyerah dengan keadaan, akan tetapi dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian. Tetap semangat.

 

 

 

 

 

 

Delyana Tonapa

I am Delyana