KBMN 28

Mengenal Orang Hebat Dari Buku Dan Gebraknnya

Flyer pertemuan ke 6, 20 Januari 2023, 19.00-21.00 WIB.

Siapa yang tidak kenal dengan Prof. Richardus Eko Indrajit.

Beliau sudah lama melanglang buana di dunia pendidikan. Seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika yang tercatat menjabat sebagai rektor Universitas Pradita. Seorang sosok yang memiliki berbagai gelar master ini adalah seorang pengerak riset informatika dan teknologi digital.

Pertama kali saya mengenal beliau saat membawakan webinar dan workshop berseri yang di adakan oleh Pengurus Besar PGRI bekerja sama dengan Mahir Academy Rumah Perubahan tahun 2020. Saat itu awal pandemi dan banyak Guru belum mengetahui bagaimana cara mengajar yang tepat pada situasi saat itu  (Work From Home).

Saat itu, beliau dan sederet aktivis PGRI termasuk Omjay (Dr Wijaya Kusumah, M.Pd), Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd dan Prof. Renald Kasali, Ph.D membawakan kegiatan tersebut dengan  apik, karena bagi saya karena kegitan yang diberi judul “Self Driving For Teacher” sangat memotivasi Guru untuk tetap semangat belajar dalam situasi genting saat itu, karena Covid 19.

Hingga kini, saya sering view kembali tayangannya, khusunya sambutan yang dibawakan oleh Prof. Renald Kasali, Ph.D dan di tambahi oleh Prof Eko sendiri yang saat itu sebagai pembawa acara.

Pertemuan KBMN ke 6, gelombang ke 28 yang di moderatori oleh ibu Aam Nurhasanah, S.Pd atau mpok Aam yang mana beliau juga seorang Narasumner KBMN pada pertemua ke 4 kemari. Moderator membuka materi dengan memperlihatkan satu buku narasumber yang berhasil diterbitkan dan saat ini sudah terjual bebas di toko-toko buku Gramedia. Berikut sampul bukunya:

Prof menjelaskan bahwa buku mayor adalah karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Lanjut Prof Ekoji menjelaskan alasan senang menulis adalah karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain. Beliau merasa bahwa semakin banyak membaca buku dan menonton televisi (dulu belum ada internet), semakin tinggi keinginan Prof Ekoji untuk menulis.

Buku Mayor pertama yang Prof. Ekoji publish adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Sepuluh buku pertama Prof Ekoji isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan satu topik yang sedang menjadi trend pada saat itu.

Tak lupa Prof Ekoji membagikan tipsnya sebagai berikut :

  • Jika ingin menulis buku yang diterbitkaan mayor, maka harus mengikuti kebutuhan pasar. Jadi kita menulis bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain. Misalnya contoh Judul Classroom Design and Management, Community Based Learning, Computer-Based Assessment, Competency-Based Learning, Computer-Adaptive Assessment, The 21st Century Learning Skills, Itu adalah judul-judul yang banyak dibutuhkan sekolah-sekolah zaman sekarang.
  • Tak perlu berfikir panjang-panjang. Mulailah dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya.
  • Ajaklah rekan-rekan guru untuk berjalan bersama, bukan sekedar berdiskusi. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan takut eksekusi. Kalau Prof Ekoji terbalik, langsung eksekusi di bawah bimbingan beliau, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan.
  • Carilah judul yang anti mainstream. Kalau  yang biasa-biasa saja, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya
  • Tidak ada aturan mengenai berapa buku referensi yang kita gunakan. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita. Semakin banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.
  • Tulislah isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar tulisan kita berkualitas dan dipercaya penerbit mayor.
  • Perbanyaklah  teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain, sehingga tidak  terbebani dengan teori-teori baru.
  • Belajarlah ketika berkarya, bukan belajar dulu baru berkarya.
  • Tulislah karya yang sangat menarik, karena akan banyak yang tertarik, penerbit akan rebutan menerbitkannya.
  • Bertanyalah terlebih dahulu. Salah satu cara mencari ide tulisan adalah dengan menanyakan orang-orang di sekitar kita, misalnya dengan pertanayaan: “kalau saya buat buku seperti ini, kira-kira kamu mau membelinya ndak ya?”. Dari situ kita akan tahu apakah orang tertarik dengan karya anda atau tidak
  • Practice makes perfect“. Latihan adalah kuncinya.

Demikian beberapa hal yang bisa saya share saat ini, saya berharap motivasi dari Narasumber dan Moderator yang juga seorang Narasumber dapat memberikan energi baru bagi kita semua.

Bpk/ibu Guru yang belum memiliki tulisan, mulailah dari sekarang dengan melihat karya orang hebat seperti Prof. Ekoji.

Yuk, bergabung bersama kami.

Salam Literasi

Delyana Tonapa

I am Delyana