Tempat Berkreasi Yang Salah Di Sekolah
Selama Pandemi, sekolah terlihat bersih, rapi dari hasil kreasi siswa yang suka menulis atau mengambar di sembarang tempat.
Tapi sebelum lanjut, saya ingin bertanya dulu.
Pernakah anda menulis atau mengambar di tempat tidak wajar di sekolah?.
Lalu, apakah ada hasil positif dari kreasi anda yang tidak wajar tersebut?.
Berkreasi atau berkarya hal yang positif merupakan kegiatan yang sangat patut diacungkan jempol.
Menuangkan pemikiran akan suatu karya dapat menimbulkan rasa puas karena tersalurkannya sebuah ide, seperti tulisan dan gambar.
Namun apa jadinya jika, karya di buat di tempat yang salah, seperti:
- Di Meja Tulis. Seyogyanya meja tulis adalah perabot yang digunakan untuk beraktivitas, seperti membaca, menulis dan menggambar. Untuk menulis dan menggambar sejatinya menggunakan buku atau kertas lalu menggunakan meja untuk mengalasnya, yang tujuannya agar hasil dari tulisan atau gambar terlihat rapi. Namun apa jadinya jika meja digunakan salah. Meja digunakan untuk menuangkan ide kreasi yang sebagian terlihat indah, namun sebagian besar terlihat norak dan kotor.
- Di Dinding Sekolah. Siswa kreatif yang memiliki hoby menggambar selalu berupaya menggunakan waktu luang untuk menggambar dimanapun dan dalam situasi apapun. Terutama jika dihadapkan dengan kertas atau buku.Hal sangat baik karena menggunakan waktu dengan hal yang berfaedah. Yang salah adalah jika siswa melampisakan hoby mengambarnya pada setiap space yang kosong, apakah di tembok ruang kelas, tembok pagar sekolah. Kesan kotor lebih terlihat jelas daripada keindahan sebuah seni.
- Di Buku. Fungsi utama buku catatan adalah untuk menulis, bukan menggambar, begitu juga dengan buku cetak. Buku cetak digunakan untuk membaca bukan untuk menggambar atau menulis nama seseorang yang disukai. Keisengan siswa untuk berkreasi di media yang salah, kerap menggangu kelangsungan proses kegiatan belajar mengajar. Pada saat mengoreksi hasil pekerjaan siswa (i), terkadang Guru harus meluangkan sedikit waktu untuk memberi nasehat siswa untuk tidak mengambar atau menulis di buku cetak dan begitu juga pada buku catatan dan buku cetak sekolah. Selain membuat buku terlihat kotor, juga tulisan pada buku menjadi tidak bisa dibaca dengan jelas.
- Di Pohon. Tanaman dalam hal ini pohon yang berada di sekolah sangat baik, karena berfungsi untuk memberikan kesejukan sehingga udara terasa segar, juga keasrian lingkungan sekolah dapat digunakan oleh Guru dan siswa untuk duduk bercengkrama atau bahkan belajar di bawah pohon yang rindang. Namun apa jadinya jika pohon dikreasikan salah oleh siswa. Pohon di ukir dengan menulis nama seseorang, kelas dan jurusan?.
- Di Toilet. Serius, ini paling sering terjadi di beberapa sekolah. Terkadang tempat ini terlihat parah karena coretan dan gambar tidak pantas. Entah apa alasan utama siswa melakukannya. Apakah karena kelamaan antri untuk menggunakan toilet, sehingga harus melampiaskannya atau karena merasa Guru tidak akan menggunakan dan mengecek toilet siswa. Nooo, seluruh sisi sekolah selalu dicek dan dipantau oleh Guru, terutama Guru piket dan kesiswaan.
Jika ingin menuangkan ide atau perasaan sebaiknya menggunakan media yang tersedia, seperti buku, kertas kosong, di media sosial dengan menggunakan bermacam-macam aplikasi berbentuk infografis dan sejenisnya akan membuat karya terlihat menarik atau artistik.
Jika ingin di kenang atau mungkin terkenal, sebaiknya berkreasi di tempat yang benar.
Menulis atau menggambar di tempat yang tidak benar akan meninggalkan kesan buruk, bukan kesan menarik bagi orang lain, mengapa? karena salah tempat, tidak meninggalkan nilai estetika dan pesan kepada pembaca yang akibatnya dinilai sebagai sampah.
Cobalah melihat tulisan salah tempat atau gambar di tembok, di meja atau di tempat umum, kira-kira apa tanggapan kalian?, apakah terlihat wajar atau terlihat kotor?.
Baca Juga :