Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

6 Fakta Tentang Guru

Sumber Gambar : pixabay.com

Hai sahabat pembaca. Apa kabar? saya berharap kalian semuanya dalam keadaan baik-baik saja.

Tidak terasa, kegiatan study from home hampir berlangsung selama setahun.

Apakah kalian merindukan Guru kalian untuk kembali mengajar di ruang kelas?.

Tentu rindu, kan?. Selama Pandemi ini, kalian pasti kewalahan belajar sendiri tanpa bimbingan Guru secara tatap muka.

Nah, kali ini, saya akan menguraikan fakta tentang Guru. Silahkan simak baik-baik.

  1. Cenderung Sedih dan Malu. Guru yang baik adalah Guru yang selalu berupaya memberikan hal yang terbaik bagi anak muridnya, khususnya tentang bidang study yang diajarkan, juga keberhasilan Guru dapat dilihat dari seberapa banyak siswa (i) bisa menyerap materi yang diajarkan yang dapat dilihat dari hasil belajar mereka. Jika pada kenyataannya mayoritas siswa (i) gagal, maka fix Guru dianggap gagal. Guru selalu berupaya keras untuk siswa (i), karna keberhasilan siswa memberi reputasi baik bagi Guru dan sekolah,  namun terkadang mereka yang kerap tidak mengikuti anjuran atau nasehat Guru, seperti tidak menaati peraturan sekolah, tidak disiplin belajar, tidak mengerjakan tugas dan lain-lain.  Hal-hal demikian yang kadang membuat siswa (i) mendapatkan nilai rendah,  tidak naik kelas, hingga lulus tanpa pengetahuan atau keterampilan yang bermutu. Melihat hal demikian, tentu Guru akan merasa malu atau sedih melihat siswa demikian. Juga, pada saat melaksanakan proses mendidik, terkadang Guru memberikan hukuman yang sebenarnya Guru tidak ingin lakukan, namun keputusan harus ada tindakan, supaya siswa tidak mengulanginya lagi.  Yang menjadi masalah, terkadang  ada Orangtua siswa yang melakukan tindakan yang tidak adil kepada Guru dengan alasan Guru jahat kepada siswa. Niat baik Guru ditanggapi negatif oleh Orangtua siswa, tentu membuat hati Guru menjadi sedih.
  2. Jago Mengendalikan Emosi. Guru adalah publik figure. mengapa demikian? Guru adalah role model  yang selalu dilihat, diperhatikan, dibicarakan oleh siswa (i), jadi mau tidak mau, suka tidak suka, Guru akan selalu berupaya tampil ceria walau kenyataannya mungkin tidak selalu dalam keadaan ceria.  Pada saat mengelaborasikan materi, terkadang ada moment dimana mereka melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan. Hal pertama yang dilakukan Guru tentu memberi pandangan atas resiko yang akan terjadi atas tindakannya, jika melakukan hal yang sama lagi, Guru akan memberikan peringatan dan yang ketiga Guru akan melakukan tindakan tegas. Pada bagian ketiga terkadang Guru harus menarik nafas dalam-dalam agar tindakan dan perkataannya tidak menyakiti hati siswa dan dalam beberapa detik Guru harus bisa mengubah mood menjadi normal kembali. Tujuannya agar Kegiatan Belajar Mengajar  (KBM) tetap berjalan baik dan tidak berimbas kepada siswa (i) lain.
  3. Salah Satu Aktor Di Balik Kesuksesan Seseorang. Saya mengambil kutipan bijak “orang hebat mampu melahirkan karya yang bermutu, tetapi Guru hebat dapat melahirkan ribuan orang-orang hebat”. Misi akhir  Guru tentu ingin menghasilkan siswa (i) yang mampu bersaing secara kompetitif dengan menggunakan kemampuan yang sudah didapatkan dari Guru, walau Guru tidak mengharapkan balasan dari mereka, namun melihat lulusan yang mampu mengembangkan sayap secara mandiri, membuat Guru merasa bangga.
  4. Motivator Handal. Guru adalah pembicara yang hebat yang mumpuni. Ini terjadi, karena setiap hari Guru  menemukan  masalah pada saat melaksanakan tugas, sehingga Guru memiliki solusi untuk mengatasinya. “tetap semangat” Ini adalah kata-kata sederhana yang sering diberikan kepada siswa (i), agar mereka tetap semangat belajar dalam keadaan apapun. 
  5. Pembelajar Sejati. Guru selalu update ilmuMengapa? karena mayoritas siswa (i) zaman sekarang (Generasi Y, Generasi Milenial dan Generasi Alpha (A) adalah Generasi yang cepat belajar dan dapat belajar mandiri melalui teknologi). Guru selalu tertantang untuk selalu belajar, agar tidak tertinggal jauh dari mereka. Contoh kecil yang bisa dilihat adalah pelatihan yang didapatkan dari sekolah dan Webinar tentang pendidikan.
  6. Mampu Membaca Karakter. Salah satu mata kuliah di bidang keguruan adalah Psikologi. Ini merupakan salah satu sumber Guru mampu mengetahui jika ada siswa yang sedang berbohong.  Alasan lainnya adalah Guru juga pernah sekolah, Guru juga pernah berbohong atau melakukan kesalahan, sehingga Guru sudah memiliki bekal tentang membaca karakter siswa (i).

Baca Juga :

  1. Guru Tidak Santai, Guru Bekerja Keras.
  2. Rahasia guru yang perlu diketahui

Delyana Tonapa

I am Delyana