Guru, Siswa dan Orangtua Siswa

Tak Memiliki Sumber Alam, Namun Rakyatnya Tidak Miskin

Sumber Gambar: pixabay.com

 Baru saja saya melihat informasi tentang Israel.

Israel merupakan salah satu negara yang hampir tidak memiliki sumber alam seperti nikel, minyak, batu bara, emas dan lain-lain.

Satu-satunya yang memiliki adalah kecerdasan. Kecerdasan yang menghasilkan banyak hal melalui kreativitas.

Pada saat mereka berperang melawan melawan salah satu negara besar di Timur tengah, mereka kehabisan peluru dan alat perang lainnya.

Karena amunisi untuk berperang habis, mereka menggunakan akal untuk melawan musuh dengan menggunakan alat dan bahan seadanya untuk menakuti lawan, seperti pecahan kaca yang diisi di botol dan berbunyi keras. Bunyi tersebut di anggap lawan sebagai bom besar.

Selain itu, mereka juga mengunakan lesung yang disebut ‘Davika’ akurasi alat ini rendah, namun ledakannya sangat keras, hal itu membuat lawan binggung.

Sebelumnya mereka tau bahwa israel telah kehabisan segala hal untuk persiapan perang, mendengar ledakan dari Israel membuat lawan mundur.

Selain itu, mereka juga menggunakan intelijen yang canggih untuk memata-matai musuh, sehingga setiap berperang, mereka menang dalam waktu yang tidak lama.

Israel tidak pernah menggunakan uang donasi dari berbagai negara untuk hal yang tidak berfaedah.

Dari donasi yang tidak seberapa saat itu, mereka memfokuskan uang tersebut pada PENDIDIKAN. 

Israel memberikan peraturan ketat bagi lulusannya dalam setiap pelatihan. Bagi siswa yang hendak lulus, mereka diberikan tugas yang sekaligus digunakan untuk perbaikan negara, misalnya bagaimana jika hendak lulus, mahasiswa harus bisa mengatasi masalah transportasi, mengembangkan irigasi, mengatasi kelangkaan air atau bagaimana cara meningkatkan pertahanan negara.

Bukankah ini adalah masalah nyata bagi mereka saat itu dan sangat membutuhkan kreativitas yang tinggi?.

Bisa dikatakan, mereka tidak perlu mengundang orang luar datang mengajarkan mereka cara mengatasi masalah negara mereka, namun mereka melatih siswanya untuk berlomba-lomba belajar dan mengatasinya.

Hebat, bukan?

Mari kita lihat di negara kita, seperti skripsi, tak sedikit dari kita menulis skripsi berdasarkan pendahulu atau hasil luusan sebelumnya, atau dengan kata lain, tulisan tersebut bukanlah masalah terbaru, pembahasan sekian banyak orang dengan judul atau masalah yang hampir sama. 

Yang sama dengan negara kita adalah program pendidikan Israel selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologi dunia.

Mereka tidak mengajarkan sesuatu yang tertingal (ketinggalan zaman) dan tidak untuk tujuan penilaian.

Investasi besar mereka adalah PENDIDIKAN, dengan tujuan dari pendidikan akan mendapatkan investasi perekonomian dari lulusan yang sudah mereka bekali dengan ilmu.

Sama halnya tujuan pendidikan saat ini yang dapat dilihat pada generasi saat ini di masa mendatang. Israel menganggap, manusia yang didik saat ini adalah sumber daya yang penting.

Mereka benar – benar memutar otak, bukan?, saya ulangi investasi mereka pada PENDIDIKAN dengan mencerdaskan bangsanya.

Hal ini membuat mereka terlatih untuk memeras otak agar terus kreatif dan inovatif.

Mari kita lihat siapa saja orang hebat di dunia ini, maksud saya adalah mayoritas mereka dari mana atau turunan orang apa. Turunan Yahudi. Silahkan search data orang-orang hebat tersebut jika anda kurang yakin.

Disini saya tidak mengagung-agungkan negara Israel, tapi mengajak siapa saja yang membaca ini untuk sama-sama belajar dari cara mereka.

Sebenarnya banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka selain yang sudah saya jabarkan di atas, namun yang menjadi prioritas saya adalah investasi terbesar mereka adalah mencerdaskan bangsanya, karena rakyat yang pintar akan menghasilkan negara yang hebat dan power.

Siapa yang bisa berperan untuk merealisasikan hal ini, tentu pemerintah, sekolah (pimpinan dan guru) beserta orangtua/wali siswa.

Jika semua saling berpegang tangan, menggedepankan pendidikan, maka niscaya INDONESIA akan semakin disegani, karena rakyatnya bukan masyarakat abal-abal.

Delyana Tonapa

I am Delyana