Ceritaku

Orang Cerewet Cenderung Diabaikan!

Sumber Gambar : pixabay.com

“Brisik”,

“Non stop bicara”, 

“Bawel”,

“So’ tau”,

“Bikin pusing”,

“Bikin sakit telinga”.

Itulah  kira-kira beberapa julukan yang sering dialamatkan kepada orang-orang yang disebut cerewet (bukan orang cerewet jahat).

Gender yang paling sering demikian adalah para kaum perempuan, bahkan anak kecil, terkadang sudah bisa  diterkah oleh orang dewasa dengan pemikiran “anak itu kelak akan cerewet”.

Sebelum lanjut, saya ingin bertanya, tapi jawabnya cukup dihati saja yah.😀😀🤗

  • Pernahkah anda disebut cerewet pada saat-saat genting?, dimana dalam keadaan seperti itu anda berniat ingin melakukan hal baik?
  • Jika pernah, Siapa yang pernah mengatakan itu kepada anda?
  • Rata-rata umur berapa yang mengatakan anda cerewet?
  • Sudah berapa kali anda disebut cerewet?, 
  • Apakah yang anda rasakan?
  • Pernahkah anda membiarkan sesuatu yang sebenarnya anda dibutuhkan untuk menjelaskan, namun anda cuek, karena anda sudah sering disebut cerewet oleh orang-orang yang sedang membutuhkan pendapat anda?
  • Apakah yang anda lakukan walau anda selalu berniat baik, namun terus disebut cerewet?

Mayoritas orang cerewet berniat baik, namun terkadang orang cerewet atau katakan saja orang baik, sering tidak disukai oleh orang yang tidak suka aturan, tidak sopan, ingin bebas dan lain-lain.

Orang cerewet terkadang tidak membaca karakter orang atau lawan bicaranya, karena niatnya selalu baik sehingga niatnya sering menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

Orang cerewet kerap diremehkan atau dipandang enteng, karena terasa akrab bagi lawan bicaranya, namun lawan bicaranya sering segan kepada orang yang jarang berbicara kepadanya. 

Mari kita melihat kembali orang-orang yang kita anggap cerewet (bukan cerewet jahat) di sekitar kita.

Bayangkan jika mereka tidak ada.

Apakah sumbangan ide dan nasehat mereka tidak bermanfaat sama sekali?

Manakah yang lebih tepat, memberitahukan dan memberi pendapat tentang sesuatu yang perlu atau penting diberi tahukan atau diamkan saja dan berfikir “itu bukan urusan saya, toh kalau baik juga tidak menguntungkan saya!”.

Orang yang dianggap cerewet sukar menahan niat baiknya kepada orang lain, namun akan menolehkan wajahnya seratus persen jika dikecewakan begitu dalam.

Agar tifak mengecewakan, mungkin sebaiknya diam dan amati saja orang yang tidak menghargai niat orang cerewet, jika butuh ide atau pendapat barulah disampaikan.

Namun hal penting yang perlu dilakukan adalah melihat siapa yang bertanya, jika tujuannya memang tulus untuk bertanya, gercep dibantu.

Jika tujuannya dianggap untuk menghina, karena menganggap enteng niat baik, skak mat, agar orang-orang yang tidak tau menghargai atau suka pandang enteng orang menjadi tau diri,  menjadi sadar dan tidak mengulanginya lagi.

Satu lagi, orang cerewet kerab kecewa, karena niat baiknya. masih maukah anda tetap cerewet?

Baca Juga : 

Jangan lupa kunjungi Del Channel Ok untuk melihat penjelasan materi bahasa Inggris.

Tetap semangat 💪

Delyana Tonapa

I am Delyana