This time, you are going to do some tasks. the aim of this activity is to know how far students master the topic given. If you are still confused about “How to Congratulate Others” you can go back and study the explanation HERE.
Here are the activities :
A. Answer these questions below.
When do you congratulate someone?
Why do you congratulate someone?
B. Complete the dialogue with your partner cooperatively.
1. Rita : Hi, Lola, ……..(1). I just heard that you win the competition yesterday. Lola : (2)……………, Rita. Rita : Well, because you had prepare very hard for it, I think you deserve your achievement. Lola : I (3) ………… your saying so. 2. Raja : I have just heard about your news. (4)………………. Tany : …….Raja (5).
C. Choose one of the situations given below and write down the expression. One is as example.
Example: Your aunt has got married to a man she loves. Dear Aunt Caroline,
Congratulation, and beauty wishes to both of you on your wedding day.
1. Your sister passed the exam and she gets a good marks 2. Your friend got a good well-paid job 3. Your friend gets scholarship 4. Your old friend is going abroad for studying 5. A close friend has won a bicycle race
D. Complete the blanks with the following dialogue.
1. Rina : Hi, Tony. What are your sister doing these day? Tony : Oh. She is at school. In fact, she plans to finish her school This April. Rina : That’s …………you must be very proud of her.
2. Jane : Hi, Abdel. What’s new? Tina : Oh, I am going to take the driving test tomorrow Jane : ………..
3. Mely : How is your business, Schedar? Schedar : Great. I have sold 1000 items in a week Mely : ……………….
4. Rosi : You look wonderful in this wedding dress. Lane : …………….
5. Rosi : You look wonderful in this wedding dress. Lane : …………….
Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) semester Ganjil sudah dimulai. Ada banyak persiapan yang sedang bahkan sudah dilakukan oleh Guru-Guru, mulai dari perangkat mengajar, menentukan metode ajar dan cara mengatasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan dihadapi selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung ke depan.
Bukan isapan jempol belaka, jika Guru yang dulunya tidak bisa mengoperasikan komputer, sekarang harus bisa, walau menggunakan aplikasi yang sederhana untuk pengajaran, hal demikian sudah baik. Hal ini dilakukan, agar Guru tetap melaksanakan tanggung jawab moril sebagai tenaga pendidik yang profesional.
Selama Pandemi ini, Guru-Guru menjadi spotlight, bagaimana tidak, ada banyak versi yang membuat Guru-Guru merasa terusik, baik dari para Orangtua siswa (i), hingga siswa (i) itu sendiri.
Mengetahui hal ini, Guru tidak hanya tinggal diam dan menerima sorotan dari berbagai pihak saja, namun inovasi yang dibuat oleh Guru-Guru tetap berjalan, mulai dari metode ajar selama PJJ, hingga cara agar siswa (i) tetap belajar.
Pada kegiatan mengajar secara daring/virtual, ada tantangan yang Guru hadapi, beberapa diantaranya adalah :
Guru Mempelajari aplikasi Baru Untuk Mengajar. Electronic Learning, yah. Lebih tepatnya demikian. Ini sudah familiar ditelinga para Pendidik, namun belum semua Guru menggunakannya. Selama mengajar dari rumah, mau tidak mau, siap tidak siap Guru yang belum pernah mengajar menggunakan teknologi yang menggunakan perantara internet ini, harus bisa mempelajarinya dan mengimplementasikannya. Ada banyak manfaat dari E-Learning, beberapa diantaranya adalah selain Guru tidak ketinggalan tren atau kudet dari siswa (i), Guru juga bisa mengatur waktu sendiri tentang waktu pembelajaran, bebas dimanapun dan kapapanpun. Contoh aplikasi E-learning adalah Buku Sekolah Digital, Ruang Guru, Quipper, Google Classroom, Moodle, Edmodo, dan lain-lain
Lebih Mengontrol Emosi. Selama mengajar Daring/Virtual, Guru akan dihadapkan dengan keusilan siswa (i). Salah satu contoh adalah siswa tidak menaati SOP yang sudah disampaikan oleh Guru pada saat mengajar secara Virtual. Contoh kecil, Guru sebagai motivator atau fasilitator sudah menyampaikan bahwa Speaker di mute selama Guru menjelaskan, namun ada saja siswa yang usil dengan sengaja membunyikan sesuatu atau bahkan berbicara, agar semua teman-temannya fokus kepada dia. Pada situasi seperti ini, tentu Guru tidak bisa menghampiri siswa tersebut untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam atau Guru tidak bisa mengambil tindakan secara langsung. Berbeda pada saat belajar di kelas. Melihat hal ini, Guru harus menahan amarah dan terus berupaya mencari strategi, agar pembelajaran tetap selesai secara virtual tepat waktu, siswa (i) tetap mendapatkan ilmu secara baik, karena pada saat mengajar Guru juga mempertimbangkan kuota siswa (i).
Menyisihkan Dana Khusus Kuota Untuk Mengajar. Tidak sedikit Orangtua siswa (i) beranggapan bahwa Pandemi ini sedikit menguntungkan Guru. Jika diamati secara dekat, sebenarnya anggapan demikian tidaklah benar. Banyak pengeluaran yang dilakukan oleh Guru untuk mengalokasikan dana mengajar. Mulai dari kuota internet hingga membeli domain, memberi paket untuk mengajar secara virtual dari rumah. Hal ini tidak mudah karena Guru juga harus tetap maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Kurang “Me Time” Untuk Guru. Sejatinya, mengajar adalah hal yang sangat menyenangkan bagi Guru, namun selama study from home Guru harus selalu available jika siswa (i) bertanya tentang penjelasan ulang materi dan cara mengerjakan tugas. Hal ini bisa terjadi dari pagi hingga tengah malam. Belum lagi jika Wali kelas harus naik turun gunung mencari alamat siswa yang tidak memiliki fasilitas untuk belajar dari rumah.
Tantangan selama mengajar dari rumah bukanlah penghalang bagi Guru untuk mendidik anak bangsa, namun seyogyanya Guru dan Siswa yang kurang mampu diberikan fasilitas atau apapun, agar kegiatan mengajar dari rumah atau bahkan jika nanti hybrid model diterapkan, semangat Guru untuk mendidik, memfasilitasi siswa (i) semakin membara.
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
Tujuan Pembeajaran
Disediakan teks, siswa dapat menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran secara mandiri
Disediakan teks, siswa dapat membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran secara mandiri
Diberikan contoh kalimat, siswa dapat menyusun teks lisan dan tertulis mengenai situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran dengan percaya diri.
Diberikan situasi, siswa dapat mengkomunikasikan teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran dengan tanggung jawab.
Diberikan beberapa pernyataan, siswa dapat memberikan pendapat mereka berdasarkan pernyataan tersebut dengan percaya diri.
Disediakan beberapa pertanyaan tentang pendapat, siswa dapat memberikan respon setuju atau tidak setuju dengan jujur.
Disediakan beberapa pendapat, siswa dapat memberikan penilaian apakah pendapat dan respon tersebut sopan atau tidak dengan bertanggung jawab.
Disediakan beberapa kalimat tidak lengkap, siswa dapat melengkapi kaliamat-kalimat tersebut dengan tanggungjawab
Disediakan sebuah isu yang fenomena, siswa dapat memberikan pendapat dan merekamnya, lalu dikirim kepada guru secara mandiri.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery learning, Problem Based Learning (PBL)
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Daring
Luring
Pendahuluan
Mengirimkan link Zoom Cloud ke Grup WA Kelas/ Google ClassroomMengingatkan siswa (i) Berdo’a sebelum pembelajaran dimulaiMenyampaikan SOPPemeriksaan kehadiran dengan mencentang siswa yang masuk ke ZoomMemotivasi siswa (i)Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan Contoh Giving Opinion kasus: Pendapat mereka tentang belajar dari rumah.
Menyerahkan petunjuk pengerjaan KD 3.14 dan 4.14Membaca petunjuk pengerjaan pertemuan 1 Pemeriksaan kehadiran dengan meminta siswa menuliskan hari dan tanggal mengerjakan tugas sesuai jadwal yang diberikan pada buku catatanMemotivasi Siswa (i)Membacakan Tujuan PembelajaranMemberikan Contoh Giving Opinion kasus: Pendapat mereka tentang belajar dari rumah
Menjelaskan materi di Giving Opinion Meminta siswa (i) untuk bertanyaBerdiskusi dengan Siswa (i)Meminta siswa (i) untuk mengerjakan tugas di https://delyanatonapa.com/soal-soal-giving-opinion/ atau dari buku cetak atau dari selebaran
Menjelaskan materi di Giving Opinion Meminta siswa (i) untuk bertanyaBerdiskusi dengan Siswa (i)Meminta siswa (i) untuk mengerjakan tugas di https://delyanatonapa.com/soal-soal-giving-opinion/ atau dari buku cetak atau dari selebaran
Menjelaskan materi di Giving Opinion Siswa mengerjakan soal Ulangan tentang Giving Opinion
Penutup
Merangkum dan menyimpulkan pembelajaran Menginformasikan agar tugas dikumpul melalui WA atau GCMerefleksikan pembelajaran dengan mengisi FormsMenginformasikan pembelajaran selanjutnyaMengingatkan siswa (i) untuk mematuhi protokol
Merangkum dan menyimpulkan pembelajaran Merefleksikan pembelajaran dengan menulis kesanMengulang pelajaran pada Kegiatan Belajar yang sama jika nilai hasil uji kompetensi Kegiatan Belajar kurang dari KKMMengingatkan Siswa (i) untuk mematuhi protokol
Ibu berharap, kalian tetap sehat dan tetap semangat.
Bagaiman dengan penjelasan “Cause and Effect” apakah kalian masih menemui kesulitan? jika iya, silahkan hubungi Guru kalian, atau kembali ke penjelasan awal di SINI.
Tugas ini sebenarnya ada pada bagian bawah dari penjelasan sebelumnya dan menggunakan Microsoft Forms dan tidak. jika kalian belum memiliki akun pribadi atau akun sekolah Microsoft 365, kalian bisa mengerjakan soal dibawah ini, namun jika kalian sudah memiliki akun tersebut, langsung saja scroll kebawah.
Choose the best answer to each question
1. I love Jayapura ….the panorama
a. because of
b. because
c. thanks to
d. and
e. due to
2. I can not eat eggs ……..my allergy
a. so
b. because
c. because of
d. due to
e. thanks to
3. The Mayor will share mask for free …….. Coronavirus
a. because
b. so that
c. due to
d. thanks to
e. and then
4. All the flights and ships in and out Jayapura is cancelled ………..Coronavirus Pandemic
a. because of
b. because
c. and
d. so that
e. due to
5. All the flights and ships in and out Jayapura is cancelled ………..Coronavirus Pandemic
Tidak terasa, hampir lima bulan segala bentuk kegiatan dan pekerjaan paling sering dilakukan di rumah. Semua ini membuat kebiasaan belajar menjadi berubah drastis. Sebelum Pandemi, siswa (i) terbiasa pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu, namun sekarang siswa (i) harus terbiasa belajar mandiri.
Hal ini mempengaruhi Orangtua yang mulai kwatir akan peningkatan kemampuan anak-anak mereka, karena kurang mendapatkan ilmu yang sebelumnya mereka dapatkan langsung oleh Guru-guru secara bergantian.
Belajar adalah kegiatan mutlak yang harus dilakukan oleh semua orang, semua kalangan, namun bagaimana dengan siswa (i) yang masih belum faham tentang cara belajar yang benar selama Pandemi.
Djamarah dan Zain dalam bukunya yang berjudul ” Strategi Belajar Mengajar” mendefinisikan belajar adalah bentuk proses perubahan yang dihasilkan dari pengalaman dan latihan.
Kegiatan yang efektif, agar Pandemi ini tidak hanya merenggut kebebasan dalam bersosialisasi, menurunkan tingkat kecerdasan tetapi, juga melemahkan memori, maka cara yang paling tepat untuk belajar selama pandemi adalah dengan memperbanyak membaca dan menulis.
Kegiatan ini dapat melatih siswa (i), hingga dapat memperoleh banyak pengalaman ilmu dari berbagai informasi yang telah dibaca dan ditulis. Hal ini dapat melatih otak, agar terus berfikir hingga menjadi kreatif berdasarkan informasi yang telah dibaca dan tulis.
Membaca dan menulis merupakan cara merdeka belajar, namun harus disertai dengan berfikir kritis dan kreatif. Dengan banyak membaca, siswa (i) akan mendapatkan ilmu yang mungkin jauh lebih banyak dari lingkup materi yang diajarkan oleh Guru-guru.
Begitu juga dengan menulis, menulis dapat membuat seseorang mengembangkan ide dari sesuatu yang dilihat, didengar, difikirkan, dirasakan dan dilakukan.
Dalam hal ini peran Orangtua siswa (i) sangat besar. Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan dalam kemindikbud.go.id mengatakan bahwa cinta membaca itu mulainya bukan dari guru, tapi dari orang tua dulu.
Membiasakan anak membaca dan menulis sejak dini dapat membuat anak suka membaca. Mulai dari dibacakan cerita, hingga meminta anak menceritakan atau menulis ulang cerita yang telah didengar, namun jika anak masih berumur dua tahun kebawah cukup dibacakan cerita seperti dongeng sambil memperlihatkan halaman demi halaman kepada anak.
Jika memang siswa (i) tidak seberuntung seperti Siswa (i) yang selalu dibacakan atau diperkenalkan cerita oleh Orangtuanya sejak kecil, mulailah dari sekarang dengan keluar dari zona aman yang hanya melakukan hal yang tidak penting untuk mengisi waktu luang.
Mulailah membaca setiap hari. Cobalah awali dan akhiri hari kalian dengan mulai membaca minimal 10 menit setiap hari, seminggu berikutnya, naikkan intensitasnya menjadi 15 menit dan seterusnya demikian.
Pandemi ini tidak akan membuat kalian 100% dekat dengan Guru-guru kalian untuk belajar, maka dari itu, mulailah belajar mandiri dengan banyak membaca dan menulis. Guru pun harus selalu membaca, orang hebat pun masih selalu membaca bahkan para profesor yang orang katakan “otak komputer” pun masih harus banyak membaca, lalu mengapa kalian tidak?
Beradaptasi dengan kebiasaan baru memang agak sulit dilakukan, namun jika tidak merubah kebiasaan, maka tidak akan ada progresif yang baik dalam diri. teruslah belajar dengan memperbanyak membaca dan menulis.
Bacalah buku-buku atau sumber apapun yang kalian jumpai (kecuali buku/sumber yang tidak bermoral), tidak perlu mengatakan itu buku Sekolah Dasar atau apapun, bacalah dan setelah itu cobalah menulis dibuku atau selembar kertas akan sesuatu yang kalian telah baca. Sebulan berikutnya, lihatlah hasilnya. Yuk membaca dan menulis.
Referensi :
Djamarah.S. B, Zain. A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah alternatif satu-satunya yang digunakan oleh mayoritas tenaga pendidik saat ini. Bagaimana tidak, jumlah korban Covid-19 di Indonesia terus meroket, mendorong mentri Pendidikan Nadiem Makarim berfikir cepat, agar sekolah tidak menjadi klaster penyebaran virus.
Dilansir dari dikutipnews.com, Dalam rapat kerja bersama komisi X DPR pada tanggal 02 Juli 2020 Nadiem Makarim mengatakan “Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi”
Lanjut beliau menuturkan “Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management sistem itu potensinya sangat besar,”
Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah pengertian Hybrid Model Pembelajaran dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam pembelajaran jarak jauh?.
Hybrid learning merupakan sebuah istilah penyebutan untuk suatu strategi pembelajaran Blended/Hybrid Learning. Jika fokus terhadap kata blended berarti campuran, atau mengandung satu cara dengan cara lainnya.
Menurut Jay Caulfield (2011), Hybrid learning adalah program yang mengurangi ‘waktu tatap muka’ yang digantikan oleh waktu yang dihabiskan di luar ruang kelas tradisional. dengan kata lain, pembelajaran tidak selalu diadakan di dalam ruang kelas.
Garrison & Vaughan (2008) blended learning adalah perpaduan yang baik antara pengalaman pembelajaran online dan tatap muka. dari hal ini bisa diartikan bahwa pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga bisa dilakukan dari jarak jauh.
Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa hybrid learning adalah penggabungan pembelajaran yang mengitegrasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh.
Melihat hal ini, berarti pembelajaran tidak hanya menggunakan sumber belajar dari buku cetak, tetapi juga sumber belajar online, serta menggunakan alat komunikasi secara online seperti Whatsapp, Google classroom, Zoom, Microsoft Teams dan lain-lain.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk melaksanakan Hybrid learning adalah :
Menentukan Bahan Ajar. Setelah melihat Kompetensi Dasar, maka Guru dapat menentukan materi apa yang akan diberikan kepada siswa (i)dan mengaturnya secara apik. Jika pembelajaran dilakukan secara daring, maka, Guru harus mengatur waktu berapa lama kegiatan online berlangsung, agar siswa (i) tidak merasa kekurangan atau kehabisan kuota (pulsa data)
Merancang Blended/Hybrid Learning. Berkoordinasi dengan pihak kurikulum untuk mengatur kapan waktu yang tepat agar bisa melakukan tatap muka di kelas, apakah sekali atau dua kali sebulan dan atau dibagi beberapa siswa per kelas (menggunakan sesi waktu yang berbeda per kelas). Untuk sekolah kejuruan, intensitas pertemuan untuk pelajaran jurusan mungkin lebih banyak tatap muka untuk praktek.
Melakukan uji coba terhadap rancangan yang dibuat Guru. hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan ini efektif atau tidak, jika tidak berarti ada perbaikan yang harus dilakukan oleh Guru yang akan bekerja sama dengan wali kelas dan bagian Kurikulum sekolah.
Menyiapkan kriteria penilaian secara daring dan luring. Hal ini tentunya Guru harus menyampaikan SOP dalam pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh.
Jika merujuk dari model pembelajaran ini, maka bentuk Perangkat Pembelajaran yang seyogyanya digunakan adalah RPP model kombinasi, yaitu RPP tatap muka dan RPP pembelajaran jarak jauh.
Referensi :
Caulfield, J. (2011). How to design and teach a hybrid course : achieving student-centered learning through blended classroom, online, and experiential activities. Stylus Pub.
Garrison, D. R., & Vaughan, N. D. (2008). Blended learning in higher education : framework, principles, and guidelines. Jossey-Bass.
Pada Prota, terdapat 2 semester dimana setiap semester terdapat 17 minggu efektif dengan masing-masing pembagian Kompetensi Dasar yang berbeda. Pembagian ditentukan berdasarkan tingkat kerumitan dan cakupan penjelasan setiap Kompetensi Dasar.
Untuk pelajaran Bahasa Inggris kelas X dan kelas XI, alokasi waktunya adalah 3 jam per pertemuan dikali 45 menit.
Ini adalah sebuah contoh, selebihnya Guru memiliki wewenang untuk mengkreasikan format sendiri berdasarkan kebutuhan, begitu juga dengan pembagian kompetensi dasar yang tentunya harus disepakati oleh masing-masing kelompok mata pelajaran. Berikut Contoh Program Tahunan :
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas / Semester : XI / Ganjil dan Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Komptensi Inti :
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan I think, I suppose, in my opinion)
6 JP
4.14
Menyusun teks interaksi transaksional, lisan dan tulis,
pendek dan sederhana, yang melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
3.15
Menerapkan fungsi social, struktur teks dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pesan sederhana lewat telephone (taking simple phone message) sesuai dengan konteks penggunaannya di dunia
kerja
6 JP
4.15
Menuliskan kembali teks pesan sederhana lewat telephone
terkait tempat kerja dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur kebahasaan secara benar dan
sesuai konteks dunia kerja
3.16
Menganalisis fungsi 6sosial,struktur teks, dan 6unsur
kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk undangan resmi dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah/tempat kerja sesuai dengan konteks
penggunaannya
6 JP
4.16
Menyusun teks khusus dalam bentuk undangan resmi lisan
dan tulis, terkait kegiatan sekolah/tempat kerja, dengan
memperhatikan fungsi , struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.17
Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk surat
pribadi dengan memberi dan menerima informasi terkait
kegiatan diri sendiri dan orang sekitarnya, sesuai
dengan konteks penggunaannya
9 JP
4.17
Menyusun teks khusus dalam bentuk surat pribadi terkait
kegiatan diri sendiri dan orang sekitarnya, lisan dan tulis,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsurke bahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.18
Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks prosedur lisan dan tulis
dengan memberi dan meminta informasi terkait manual penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), pendek dan sederhana, sesuai dengan bidang keahlian dan konteks
penggunaannya
12 JP
4.18
Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis, dalam bentuk manual terkait penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.19
Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/ kejadian tanpa perlu
menyebutkan pelakunya dalam teks ilmiah, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan passive voice)
12 JP
4.19
informasi terkait keadaan/tindakan/kegiatan/kejadian tanpa perlu menyebutkan pelakunya dalam teks ilmiah, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
SEMESTER II
3.20.
Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang pengandaian jika terjadi suatu keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu yang akan datang, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
9 JP
4.20.
Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan tentang pengandaian jika terjadi suatu
keadaan/ kejadian/peristiwa diwaktu yang akan datang,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
3.21
Menganalisis struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial teks factual report dengan
menyatakan dan menanyakan tentang teks ilmiah faktual
tentang orang, binatang, benda, gejala dan peristiwa
alam dan sosial, sederhana, sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran lain
9 JP
4.21.
Menyusun teks ilmiah faktual (factual report), lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, binatang, benda, gejala dan
peristiwa alam dan sosial, terkait dengan mata pelajaran
lain
3.22.
Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks eksposisi analitis lisan dan
tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait isu
Pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), untuk sementara, saya tidak menggunakan penilaian kerja sama dengan kelompok pada saat meeting, karena saya beranggapan, tidak akan cukup waktu untuk mengamati siswa (i) secara daring. Format ini untuk observasi siswa (i) secara individu pada saat meeting secara virtual.
Ada dua contoh format penilaian, penilaian sikap dan penilaian keterampilan, dan berikut contohnya:
Rubrik Penilaian Aspek Sikap Cara 1
Sekolah :
Kelas :
Metode : Observasi Dalam Belajar
Materi :
NO
Nama
Aspek
Ya
Tidak
Keterangan
Nilai
(10-100)
1.
Aktif Belajar
Aktif Memberi Pendapat
Aktif Kerja Tugas
Mematuhi SOP
2.
Aktif Belajar
Aktif Memberi Pendapat
Aktif Kerja Tugas
Mematuhi SOP
3.
Aktif Belajar
Aktif Memberi Pendapat
Aktif Kerja Tugas
Mematuhi SOP
4.
Aktif Belajar
Aktif Memberi Pendapat
Aktif Kerja Tugas
Mematuhi SOP
5.
Aktif Belajar
Aktif Memberi Pendapat
Aktif Kerja Tugas
Mematuhi SOP
Rubrik Penilaian Aspek Sikap Cara 2
Sekolah :
Kelas :
Metode : Observasi Kerja Sama Dalam Diskusi Kelompok
Materi :
No
Nama Siswa
Kriteria dan Nilai
90-100
80-89
70-79
60-69
50
1.
Sangat Aktif Belajar,
Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Cukup Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Kurang Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Tidak Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
2.
Sangat Aktif Belajar,
Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Cukup Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Kurang Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Tidak Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
3.
Sangat Aktif Belajar,
Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Cukup Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Kurang Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Tidak Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Bekerja SamaMematuhi SOP
4.
Sangat Aktif Belajar,
Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Cukup Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Kurang Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Tidak Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
5.
Sangat Aktif Belajar,
Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Cukup Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Kurang Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Tidak Aktif Belajar, Memberi Pendapat, Kerja Tugas,
Mematuhi SOP
Untuk menghemat pake data siswa, saya memilih agar siswa (i) mengerjakan tugas percakapan atau tugas berbicara (speaking), siswa (i) merekam video percakapan dengan partner atau suara saja, lalu dikirim kepada Guru, dan begitu juga dengan tugas mendengarkan (Listening).
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
Kompetensi Dasar : 3.14. Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan I think, I suppose, in my opinion).
4.14. Menyusun teks interaksi transaksional, lisan dan tulis, pendek dan sederhana, yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
1. Tujuan Pembelajaran
Disediakan teks, siswa dapat menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran secara mandiri
Disediakan dialogue sederhana, siswa dapat membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menaggapi tentang situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran secara mandiri
Diberikan contoh kalimat, siswa dapat menyusun teks lisan dan tertulis mengenai situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran dengan percaya diri.
Diberikan situasi, siswa dapat mengkomunikasikan teks lisan dan tulis mengenai situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran dengan tanggung jawab.
Diberikan beberapa pernyataan, siswa dapat memberikan pendapat mereka berdasarkan pernyataan tersebut dengan percaya diri.
Disediakan beberapa pertanyaan tentang pendapat, siswa dapat memberikan respon setuju atau tidak setuju dengan jujur.
Disediakan beberapa pendapat, siswa dapat memberikan penilaian apakah pendapat dan respon tersebut sopan atau tidak dengan bertanggung jawab.
Disediakan beberapa kalimat tidak lengkap, siswa dapat melengkapi kaliamat-kalimat tersebut dengan tanggungjawab
Disediakan sebuah isu yang fenomena, siswa dapat memberikan pendapat secara lisan dan merekam, lalu mengirimkannya kepada guru secara mandiri.
2. Metode Pembelajaran PJJ
1) Pendekatan : Saintifik
2) Model Pembelajaran : Discovery learning, Problem Based Learning (PBL)
3) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
3. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Kegiatan PembukaGuru :
Orientasi Mengarahkan siswa untuk masuk ke alamat url yang sudah dibagikan. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Menjelaskan SOP selama pembelajaran virtual berlangsung
Apresiasi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Membaca materi dari URL yang telah dibagikan atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran.
Mengajukan pertanyaan yang tidak dipahami dari apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)Menekan tanda “tangan” pada layar untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Kegiatan Penutup
Peserta didik : Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran yang baru dilakukan.
Guru : Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Situasi yang memunculkan pernyataan pendapat dan pikiran kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik .