Tahun 2024, Guru Butuh Vitamin Lagi.

Hai Guru Hebat, Pejuang Generasi Bangsa……..
Apa kabar?,
Saya berharap, semuanya tetap prima.
Saya yakin, tepat hari ini, Jum’at, 26 Januari 2024 adalah hari dimana para Guru hebat Indonesia telah mengisi rencana kerja selama satu bulan di Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada fitur Pengelolaan Kinerja Guru, juga telah menyepakati rencana-rencana tersebut dengan pimpinan.
Selanjutnya tinggal pelaksanaan yang kemungkinan untuk bulan ini hanyalah awal dari pemilihan perencanaan kinerja atau bisa dianggap simulasi, yang mana perhitungannya akan mulai dilaksanakan penuh di awal bulan Februari dengan perencanaan- perencanaan di bulan tersebut.
Pembuktian dengan mengunggah sertifikat, laporan kegiatan dan foto bukti kegiatan akan diawasi oleh pimpinan dan dipantau oleh Balai Guru Pengerak (BGP) tiap daerah dan Inspektorat Jendral Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Untuk mendapatkan pengakuan, Guru harus melaksanakan perencanaan tersebut. Hal ini tentu akan membuat Guru sama seperti pekerja swasta yang memiliki perencanaan atau target kerja dalam seminggu, sebulan atau bahkan dalam setahun dengan memberikan hasil atau bukti kerja.
Kegiatan ini mendorong mereka untuk terus berupaya keras, agar pendapatan, kinerja perusahaan terus meningkat, tak lupa mereka selalu melakukan pertemuan rutin untuk melakukan refleksi untuk meninjau tantangan di lapangan yang perlu dilanjutkan atau diubah.
Hal demikian juga bagi Guru. Untuk mendapatkan target kerja yang telah disepakati di PMM, Guru dan Kepala Sekolah akan melakukan pertemuan rutin untuk meninjau hal-hal yang perlu diperbaiki atau hal yang sebaiknya dilakukan untuk mewujudkan rencana yang telah dipilih.
Jika dengan berjalannya waktu terdapat tantangan yang sangat dianggap sulit diwujudkan, karena dihadapkan tantangan yang tak terduga, maka hal tersebut menjadi referensi untuk pilihan rencana kerja berikutnya.
Yang menjadi sorotan adalah kegiatan Guru yang terus bertambah ini tentu akan menyita banyak waktu yang bisa saja membuat Guru tidak terlalu fokus akan esensi dalam mendidik siswa di dalam kelas. Hal ini dapat terjadi, karena konsentrasi terbagi atau tanggung jawab di kelas dan tanggung jawab Guru dalam hal administrasi.
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab di kelas, dilanjutkan dengan meningkatkan kompetensi Guru dengan mengikuti pelatihan mandiri di PMM sambil mengerjakan Aksi Nyata dan juga mengikuti webinar atau mengadakan webinar akan menyita waktu dan tenaga.
Untuk merealisaskannya, para Guru butuh vitamin lagi dan lagi, agar segala perencanaan dan tanggung jawab sebagai pendidik dapat berjalan secara beriringan, sehingga mendapatkan pencapaian yang baik.
Semua Guru ingin merealisasikan semuanya, namun akan ada yang akan merasa bimbang dengan perencanaan yang telah dipilih, masalahnya pilihan tersebut ada yang belum pernah dilakukan, bagi Guru yang sudah melakukan pilihan perencanaan kinerja sebelumnya tentu hal ini tidak sulit, hanya tinggal melakukan aksi nyata yang lebih, sehingga hasilnya menjadi maksimal.
Sebagai contoh, memilih melaksanakan tugas sebagai guru piket, wali kelas, mengadakan webinar. Bagi Guru yang sudah sangat familiar dengan tugas dan kegiatan tersebut, hal ini akan mudah dilaksanakan, hanya tinggal memoles kegiatan tersebut agar semakin menarik.
Belum lagi jika dibuatkan praktek baik, baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk video dan membungkusnya dengan ide yang lebih kreatif dan inovatif. tentu akan menambah poin plus bagi Guru tersebut.
Jika Guru melakukan hal ini, maka fitur Karya di PMM akan semakin bertambah setiap bulannya dan secara tidak langsung hal ini bisa menjadi referensi bagi Guru lain.
Tetapi kembali lagi dengan kesiapan dan kemampuan Guru, jika jam mengajar telalu padat, maka pemilihan kinerja di PMM harus di sesuaikan, agar tenaga Guru tidak habis terkuras untuk melaksanakan pembuktian.
Pengertian dan komunikasi dari atasan sangat dibutuhkan, agar Guru tetap prima dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan arahan untuk melaksanakan pilihan kinerja juga sangat diperlukan, oleh karena itu, baik Guru dan Pimpinan saling membutuhkan take and give.
Baca Juga :